8❤

909 72 59
                                    

Suara yang pasti sangat kalian kenal.

Suara itu terdengar ke seluruh sudut ruang tamu. Tidak ada hentinya sejak satu jam yang lalu Soobin memulai nya tanpa pelindung sedikit pun.

Flashback on#

"Soobin apa kamu tau kalau Hueningkai memiliki rahim? " tanya Dokter Hairi.

Semua terjawab dengan gelengan kecil dari  Soobin.

Dokter Hairi hanya menghembuskan napasnya berat, "sangat sedikit laki-laki bisa hamil, tapi hal itu adalah nyata jika laki-laki bisa hamil" ucap Hairi.

"dan masalahnya sekarang, Huening tidak boleh hamil"

Ucapan Hairi membuat Soobin melotot dengan ekspresi yang mudah di baca, "kenapa?! " tanya nya kesal.

"jika dia hamil, rahim itu tidak kuat,berbeda dengan rahim pada perempuan biasanya" ucap Hairi dengan nada yang tenang.

Soobin terkejut, "lalu? Kalau dia hamil? " tanya Soobin.

"kamu pasti tau, tapi kemungkinan kecil itu tidak akan terjadi malah sebaliknya kalian akan menjadi keluarga yang bahagia tanpa kehilangan apapun"

Itulah yang di bicara kan Soobin dan dokter Hairi.

Soobin senang jika ia akan memiliki anak dari orang yang ia cintai, tapi di sisi lain. Semua nya masih kemungkinan, kemungkinan Kai ada dan kemungkinan kedua nya akan meninggal kan Soobin —bayi dan Hueningkai—

Dokter juga mengatakan jika mereka bisa melakukan nya, menggunakan pengaman. Namun, jangan terlalu sering melakukan hubungan itu karena akan merusak rahim yang di miliki Hueningkai.

Dari sanalah Soobin ingin mengatur sedikit jarak pada Hueningkai agar ia tidak melukai Hueningkai dan menerjang nya karena takut tidak bisa mengontrol keinginannya.

.
.
.

Flashback off#

Sekilas bayangan saat Soobin bicara pada Dokter Hairi. Dan mereka tetap bisa melakukannya jika menggunakan pengaman.

Namun, semua bayangin itu sudah Soobin lupakan. Ia malah kehilangan kendalinya.

Saat ini dapat di lihat bagaimana Hueningkai menggeliat karena sudah berapa kali ia keluar dan Soobin tetap memaju mundurkan pinggulnya.

"Kai...hole kamu sempitmhh" ucap Soobin.

Kai tidak bisa berpikir jernih, ia hanya merasakan cairan Soobin yang sudah keluar beberapa kali, hingga membuat nya penuh berisikan cairan Soobin.

"kamh milik aku" ucap Soobin lalu menyaup mulut Kai yang sejak tadi ingin berciuman.

"Soobin, ah!! Stopphh"

Kai terus mengucapkan itu, sudah ke berapa kali ia mengatakannya. "kenapa? Nikmat? " tanya Soobin dengan seringai di sudut bibirnya.

Kai menggeleng, "sakit" ucapnya.

Soobin seketika berhenti dan melebarkan pandangannya. Ia baru sadar ini sudah 3 jam ia melakukannya.

"Shit" ucap Soobin lalu melepaskan juniornya pada lubang Kai yang penuh.

Soobin melihat cairan nya sendiri yang sudah keluar dari lubang Kai karena saking banyaknya.


*Jika lagu mati, mari putar, jika aneh, lupakan lah*

Sekadar info (:


"kita kerumah sakit" ucap Soobin lalu hendak bangkit namun di cegah oleh Kai.

RINDU | SOOKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang