3👑

1.1K 97 22
                                    

"maaf telat" ucap Soobin setelah melihat tunangannya yang sudah menunggu di depan sekolah.

Hueningkai tersenyum lalu membuka pintu mobil dan masuk ke dalam.

"kamu nunggu lama? " tanya Soobin menatap Kai khawatir.

Hueningkai hanya menggelengkan kepalanya kecil, "gue baru nyampe kok" ucapnya lalu menggenggam tangan Soobin yang memegang setir.

Soobin tersenyum lalu menginjak gas dan melaju dengan kecepatan standar.

"ada sesuatu hari ini? " tanya Soobin.

Kai hanya menggeleng lalu beberapa detik kemudian teringat dengan Guanlin anak didiknya. "ada"

Soobin melirik Kai sebentar lalu beberapa detiknya kembali fokus.

"ada anak didik gue, dia itu anak nakal tapi selalu dapet ranking kelas, tapi disaat gue yang ngajar dia selalu jadi anak penurut banget, jadi berasa punya adik, "

"haha imut banget kalau di bayangin" sambung Kai.

Soobin yang mendengar kalimat terakhir Kai membuat keningnya berkerut tak suka. "hm? Imut? Lo suka dia? "

Soobin memang sangat protektif pada Kai semenjak mereka pacaran. Sedikit saja kai dekat dengan orang dan membicarakan orang itu, pasti di tuduh suka atau hal-hal semacamnya.

"kalau bisa sih pengennya juga gitu" jawab Kai, "tapi sayang, hati dan diri gue udah milik seseorang" lanjutnya lalu menatap ke arah Soobin sembari tertawa geli karena ucapannya sendiri.

"tulusin napa, isi aja ketawa" ujar Soobin yang akhirnya ikut tertawa.

Seperti itu lah ujungnya. Tidak ada rasa cemas karena mereka selalu saling percaya. Buat apa merusak hubungan hanya karena masalah kecil yang bahkan bisa di selesaikan dengan mudah.

.
.
.

Sekarang sudah pukul 00.02 malam.

Soobin belum bisa tidur karena sesuatu. Sudah hampir 2 bulan mereka tidak melakukannya. Karena sibuk dengan urusan pekerjaan.

Soobin juga tau jika Kai sangat lelah, tapi-

"gue bisa sendiri" ujarnya.

Namun, disaat hendak bangun ia menatap ke arah Hueningkai yang masih tidur di sampingnya.

Kenapa harus cantik gini coba, cowok bukan sih?! -Soobin.

Akhirnya Soobin menyerah, ia tidak bisa menahan lagi. Cukup kemarin ia bermain sendiri karena kasihan dengan Kai yang lelah datang dari sekolah.

"Kai~" panggilnya dengan nada manja.

Kai yang merasa terusik menatap Soobin dengan mata beratnya karena kantuk.

"mnh? " Kai hanya bergeming menjawab Soobin.

"gue mau lo, malam ini" ucap Soobin.

Kai menatap Soobin lalu tersenyum, "yaudah sini" lalu memeluk Soobin erat.

Bukan begini maksud gue!! Aish! Dia lagi mimpi atau emang polosz yang di bego-begoin?! -Soobin.

"bukan gini, sayang" ucap Soobin lalu kembali menatap Kai lekat, "tapi gini" lalu mencium dan melumat Kai dengan lembut.

Kai hanya mulanya terkejut akhirnya hanya pasrah mengikuti keinganan tunangannya.

Kai juga sadar, ia sudah tidak memberikan apapun pada Soobin beberapa bulan terakhir ini.

Hari ini, biarkan saja.

.
.
.
.
.
.

"hah hah hah hah"

RINDU | SOOKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang