05. SCHOOL

11 1 0
                                    

Hal itu terus mengangguku sepanjang malam. Tentang apa yang kulihat sore tadi saat aku menggambar Soul. Tali merah yang mengikat lehernya. Mengapa aku bisa melihat sesuatu seperti itu?

Aku selalu katakan pada diriku bahwa aku salah lihat. Hanya saja itu terus saja mengangguku. Tadi sore aku berusaha untuk terus bicara dengan Soul sembari melupakan apa yang telah kulihat sebelumnya. Hanya saja rasanya sedikit canggung dan dia menyadari apa yang salah denganku.

Aku katakan padanya bahwa semuanya baik-baik saja, tapi, dia malah menyuruhku untuk pulang dan beristirahat. Dia pikir aku sedang kurang sehat dan ia meminta maaf padaku karena sudah membuatku menggambarnya di saat kondisi tubuhku tidak mendukung.

Aku terus mengatakan bahwa aku baik-baik saja. Tapi, ia tetap bersikeras menyuruhku pulang dan beristirahat. Aku pun menurutinya dan pulang ke rumah. Tapi, sebelumnya ia meminta maaf lagi padaku karena tidak bisa mengantarku pulang. Padahal dia ingin sekali tahu rumahku. Hanya saja, katanya dia harus segera kembali. Aku memakluminya dan kami pun berpisah di waktu yang lebih awal dari biasanya.

Aku menutup buku tulisku dan merapikan semua alat tulisku. Pekerjaan rumahku sudaj selesai. Besok aku akan pergi sekolah lagi dan bertemu dengan Soul sepulang sekolah. Mungkin, aku bisa cerita soal apa yang aku lihat tadi sore.

.
.
.
.
.

Pagi ini aku kembali berjalan menuju sekolah sembari melihat tali merah yang mengikat pohon dan tiang. Tali-tali itu berayun mengikuti arah angin yang berhembus lembut di pagi hari yang dingin. Hanya aku yang selama ini selalu menatap tali merah itu setiap hari. Tak pernah merasa bosan melihatnya. Sekarang aku sudah tidak bertanya lagi tentang apa yang terjadi. Semuanya baik-baik saja.

Aku yakin, saat musim gugur ini berakhir, pelakunya akan melepas semua tali ini dan semuanya akan menjadi seperti semula.

Tali merah itu berhasil membawaku ke sekolah. Aku memasuki gerbang sekolah dan melihat gedung sekolah yang begitu tinggi. Namun, aku melihat sesuatu yang berbeda di sini.

Sekolah ini sudah dipenuhi dengan tali merah. Sama seperti di perlintasan kereta api. Hanya saja, di sini lebih buruk. Semuanya nampak kacau meskipun hanya dipenuhi dengan tali merah yang mengelilingi gedung sekolah ini. Rasanya saat ini sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa seseorang mengelilingi tali merah pada sebuah gedung besar?

Dan di sini aku melihat beberapa anak yang berada di lingkungan sekolah melihat apa yang terjadi. Salah satu dari mereka yang merupakan seorang lelaki bersurai hitam menghampiriku yang terdiam melihat keadaan ini.

"Hei, kau tidak tahu apa yang terjadi, sehingga kau datang dengan seragam sekolah dan membawa tas?"

Aku menggeleng, "Tidak sama sekali."

"Sekarang kau melihatnya, kan? Kegiatan belajar mengajar tidak akan dilaksanakan lagi di sini. Lebih baik kau pulang dan belajar di rumah."

"Begitu, ya?"

"Seharusnya kau sudah tahu itu! Kepala sekolah bilang bahwa dia akan menghubungi orang tua kita dan akan mencari cara agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan kembali."

"Baiklah. Terima kasih atas informasinya."

"Ya. Sekarang pulanglah."

Aku mengangguk dan anak laki-laki itu pergi keluar dari lingkungan sekolah.

"Jadi... Tidak akan ada kegiatan belajar mengajar, ya?" Gumamku.

Entah mengapa aku merasa senang mendengar ini. Aku bisa bertemu dengan Soul lebih awal dan bercerita padanya seharian. Hanya saja... Kejadian aneh ini membuatku semakin terheran-heran. Memang pertama kali adalah jalanan, lalu perlintasan kereta api itu. Sekarang gedung sekolahku sendiri.

Sungguh. Aku bingung siapa yang melakukan semua ini. Ini benar-benar memerlukan usaha besar untuk melakukannya. Seharusnya pelaku itu dilaporkan kepada polisi karena sudah melakukan hal yang ilegal di tempat umum.

Aku harus bertemu dengan Soul setelah ini. Menceritakan tentang ini. Aku ingin mendengar pendapatnya.

"Hai, Hikari." Reina datang padaku dari arah lingkungan dalam sekolah. Ia tampak tidak senang. Tentu saja karena ini.

"Reina."

"Bagaimana ini? Kita tidak akan bisa bersekolah dalam waktu yang lama."

Ya... Menghilangkan semua tali itu memang lama. Karena banyak sekali tali yang mengelilingi gedung dengan arah yang tak tentu.

"Kau tahu, Hikari? Di dalam gedung lebih buruk dari apa yang terlihat di sini. Aku sudah mencoba melihatnya dari jauh. Mengerikan. Semuanya berantakan. Siapa yang tega melakukan hal ini?"

Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi. Aku harus membicarakan ini dengan Soul.

Segera.

Red Autumn (Short Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang