Semuanya terasa sangat mendadak dan tidak masuk akal. Tiba-tiba saja dia datang bertamu kerumah dengan niat ingin bertunangan denganku. Apa dia sudah gila? Atau mungkin Mama menanamkan pelet kepadanya?
Jeong Jaehyun. Anak tetangga sebelah yang jara...
Karin mengambil alih untuk memotret poto seorang anak kecil yang sedang duduk sambil memamerkan lesung pipinya.
Ia baru sadar jika nanti malam Jaehyun akan membawanya pergi, tapi kemana? Kerumah Jaehyun? Ngapain. Tinggal disamper aja Karin mah.
Entahlah. Pada akhirnya Karin memutuskan untuk merapikan koper dan bersih-bersih diri. Rasanya sangat lengket hampir sehari tidak mandi. Padahal Karin orangnya sangat nyaman jika tidak mandi berhari-hari. Bukannya apa-apa, hanya mager. Tentu saja Karin tidak takut air, hanya saja menghemat air itu perlu untuk keberlangsungan kehidupan nantinya.
💫💫💫 Seorang perempuan sibuk menatap layar monitor miliknya. Dengan serius mencoba untuk mencoba memenangkan ayam goreng digamenya.
Beginilah realita kehidupan seorang mahasiswi. Bermain game sepanjang hari, makan juga saat diperlukan, mandi dirasanya tidak perlu asal tidak berkeringat berlebihan.
Pintu kamarnya diketuk dari luar oleh seseorang. Karin masih tidak menoleh ke arah pintu, matanya masih terfokuskan oleh game tersebut, sementara telinganya dilapisi dengan earphone.
"Rin, dicariin Jaehyun." panggil Sinthia namun masih tidak digubris oleh Karin. Merasa panggilannya tidak digubris oleh seseorang dari dalam, Sinthia akhirnya putus asa. Dibukanya pintu kamar Karin, dan terpampanglah Karin yang sedang serius bermain PUBG di-pc. (PUBG gada niatan jadiin aku brand ambassador gitu? :v)
Sinthia melepaskan earphone dari telinganya. Karin yang merasa terganggu langsung menatap dengan tatapan tidak sukanya. "Kenapa Ma?" Bagaikan tidak berdosa, bisa-bisanya Karin bertanya hal sepetti itu kepada mamanya.
"Itu kamu dicari sama Jaehyun." Mulut Karin membulat. "Bilang aja aku tidur," ucap Karin dengan sangat santainya.
Sinthia menempuk bahu Karin. "Enggak ada. Sana kamu samperin Jaehyun." Mau tidak mau Karin menghampiri Jaehyun yang sedang terduduk manis disofa ruang tamunya.
"Lama, Jae?" Basa-basi Karin. Padahal dia sendiri orang yang paling malas untuk berbasa-basi.
"Banget." goda Jaehyun. Bukannya tersenyum, Karin menatap Jaehyun dengan sinis. "Enggak ya. Aku baru main game." bela Karin untuk dirinya sendiri. Padahal mah udah dari tadi sore dia main gamenya.
"Yaudah sana ganti baju." titah Jaehyun.
Akhirnya Karin diusir sendiri oleh Jaehyun didalam rumahnya. "Emang mau kemana?" Dasarnya Karin emang pelupa sampai lupa apa yang Jaehyun omongin tadi siang.
"Emangnya kamu enggak mau jalan keluar?" tanya Jaehyun. Karin tersenyum. "Mau lah. Keliling ya Jae." Sang pemilik dimple hanya mengangguk paham saja.
Dengan langkah yang riang gembira Karin kembali kedalam kamarnya. Mengganti pakaian tidur lusuhnya dengan pakaian yang lebih layak dan rapi. Setidaknya.
Sementara Sinthia sedang menemani Jaehyun diruang tamu. Tenang saja, Sinthia sudah menyediakan Jaehyun teh hangat dengan beberapa cookies ditoples meja ruang tamu. "Aku minum ya, tan."
"Yakan emang buat kamu." Jaehyun hanya menanggapinya dengan senyuman andalannya. Senyum lebar yang merekah dengan kedua lesung pipi yang menghiasi wajahnya juga.
"Lagi sibuk apa sekarang?" Sinthia mulai mengintrogasi Jaehyun. Wah, ada apa ini?! "Kerjaan aku paling cuman begitu aja, tan. Check-up bumil. Kayak dokter kandungan umumnya."
"Jae, ayo." Jangan tanya suara siapa itu. Tentu saja Karin.
"Terlalu biasa kamu, Rin. Ganti baju yang lain sana." perintah sinthia, namun tidak di gubris sama sekali oleh Karin.
"Yaudah aku pamit ma. Kalau mau nitip sama Jaehyun aja." Karin meninggalkan Jaehyun yang baru saja bangkit dari tempat duduknya.
"Permisi, tan." Jaehyun pamit seraya mencium punggung tangan Sinthia. Calon ibu mertuanya.
Jangan salahkan Karin jika pakaiannya tampak biasa saja. Hanya mengenakan hoodie berwarna biru muda, celana chino berwarna hitam. Salahkan Jaehyun yang terlalu formal. Memang sih Jaehyun tampak lebih stylish ketimbang dengan Karin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lihat saja dia berpakaian seperti itu. Blazer berwarna coklat, dalaman kaus berwarna putih, dengan celana hitam. (Emang anaknya gegayaan Jae mah:v)
"Kerumah aku dulu. Aku mau ambil motor," ucap Jaehyun.
"Lah kamu kesini naik apa?" bodohnya Karin kenapa dia menanyakan hal tersebut pada Jaehyun.
"Kan rumah kita deket tinggal jalan kaki doang." Dasar Karin. Tingkat pelupanya sangat baik.
"Maaf enggak biasa jalan sama anak tetangga." elak Karin. Tinggal bilang saja ingatanmu itu sangat jelek Karin.
"Biasanya jalan sama siapa?" mereka sempatkan untuk mengobrol sambil menuju rumah Jaehyun. "No life aku." "Oh, iya."
Mereka berjalan beriringan. Setelah sampai dirumahnya, Jaehyun langsung menuju garasi rumahnya.
"Eh, Rin." Suara perempuan itu langsung membuat perhatian Karin buyar seketika. "Eh, tan." Karin tersenyum simpul.
"Mau jalan sama Jef?" tanyanya. Iyalah tante, alias camerku. Masa kita mau begalan sih.
"Iya, tan." canggung sangat situasi Karin dengan Amelia. Mama Jaehyun.
"Rin, ayo." untungnya Jaehyun berhasil menyelamatkannya dari situasi awwkard ini.
"Aku jalan dulu ya, tan." Karin berpamitan sembari bersalaman dengan Amelia.
Jaehyun sudah siap dengan helm dikepalanya. Tetapi ada satu hal yang membuat Karin ragu. "Kita naik motor?" Sontak Jaehyun dibuat kebingungan.
To be continue
XOXO🤟
Izin hiatus kawand-kawand, kalau ada waktu disempetin bakal up! Uprak bikin saya ambyar, sial:(