"Hati-hati."
Jaehyun melepaskan helm dari kepala Karin. Hal yang bisa dibilang sangat sederhana, namun bermakna untuk keduanya."See you."
Dilambaikan tangan Karin. Jaehyun tersenyum lebar sambil menunjukkan dimple indahnya hanya untuk Karin. Calon tunangannya. Jangan jadi pelakor kalian;)Setelah memastikan Jaehyun pulang kembali kerumahnya Karin langsung langsung masuk kedalam rumahnya. Saat melewati ruang tamu, Karin langsung dihadirkan dengan kehadiran Ayahnya yang sedang menonton pertandingan sepak bola.
"Dari mana aja kamu? Tau batasan waktu bukan?"Ayah Karin menunjuk kepada salah satu jam dinding yang terpampang jelas.
"Jalan sama Jae.""Lah ayah enggak tau?" sambung Karin.
"Tau." balasnya singkat udah kayak cewek badmood."Dasar bapak WhatsApp. Bisanya bikin emosi orang." gumam Karin.
"Ayah tau kamu dikit lagi mau tunangan sama Jahe, bukan berarti kamu bisa bebas."
"Jae, bukan Jahe yang mulia."
"Sama aja." sambungnya cepat.
"Beda ayah."Dan inilah yang terjadi setiap kali Karin pulang libur semester. Adu bacot.
"Ayah nikahin langsung mau?"
"Ih, mau." goda Karin."Anjir."
Emang gitu kalau bapak WhatsApp. Bahasanya gaul enggak mau kalah sama anak muda kekinian.
"Dahlah mau bobo aja."Karin memilih untuk mengalah saja daripada terus-menerus adu bacot dengan 'bapak gahoel'.
Kakinya beranjak menarik dari ruang tamu. Saat sampai dikamarnya, satu hal yang baru ia sadari. Handphone nya kemana? Dicarinya di jaket tadi ia pakai.
Diceknya handphone yang ada dijaketnya, tidak ada yang spesial. Cuma ya gitu. Chat banyak juga dari grup bukan dari pesan pribadi.
Gimana lo udah nyampe?
15:11
ReadUdah. Tapi ada satu hal yang perlu lo tau.
22:52Apaan anjir.
22:52
ReadLangsung saja tanpa basa-basi Karin menelpon Stevi. Sahabat satu fakultasnya.
"Gila enggak sih tiba-tiba ada orang yang ngajak lo tunangan?"
"Bukan gila lagi. Udah gue terima anjay."
"Yeh, lo itu mah kebelet kawin."
"Hahaha. Emang siapa yang ngajak lo tunangan?"
"Anak tetangga rumah gue. Sekaligus temen masa kecil gue juga."
"Lah. Anjir. Bisa gitu. Lo belum skripsi sama sidang Karin."
"Nah, makanya."
"Terus lo terima?"
"Iya."
"Anjir. Tapi ganteng'kan?"
"Enggak tau."
"Lah bisa gitu."
"Yaudahlah. Gue ngantuk mau tidur. Good night asshole."
"Good night too bitches."
Namanya juga sahabat, kata kasar sekalipun akan kita anggap bahan lelucon bersama. Dan uniknya mereka berdua bertemu dengan cara yang tidak terduga.
Saat itu Karin sedang melaksanakan sholat di masjid universitasnya. Karin berdiri disebelah Stevi. Awalnya mereka melaksanakannya dengan khusyuk, tetapi saat bangun dari sujud Karin tidak sengaja menarik kain mukena milik Stevi, rambutnya tertarik keluar dengan posisi mukena miring. Dan yang terjadi selanjutnya adalah Stevi ngomel sendiri padahal dia lagi sholat.
"Anjir. Nih orang ngajak gelud."Karin yang mendengarnya langsung senyam-senyum tidak jelas. Akhirnya keduanya mengulangi sholatnya dari awal.
"Duh, maaf enggak sengaja.""Sengaja kan lo?"
"Serius enggak."
"Yaudah ayo wudhu lagi."
Pertemuan yang cukup unik. Lama-kelamaan mereka saling dekat dan memang Stevi orang Yogyakarta asli jadinya Stevi terkadang suka menginap dikost yang Karin tempati. Dan ya akhirnya Stevi menjadi sahabat dekat Karin selama di Yogyakarta.
💫💫💫
Keesokan harinya seorang perempuan dengan rambut yang masih basah sedang membereskan kembali isi kopernya.
Dimasukannya pakaian dari dalam koper ke lemari pakaian putih miliknya. Tak hanya berisi pakaian, koper miliknya juga berisi beberapa oleh-oleh khas Kota Yogyakarta.
Kegiatannya diganggu dengan nada dering handphone nya.
"Hallo?" jawab Karin."Udah pulang kak?"
"Udah. Kapan mau balik?"
"Hari ini jadwal tiketnya. Besok jemput gue dibandara."
"Enggak."
"Gue traktir hoodie."
"Oke. Besok telepon gue kalo nyampe."Ardhito Fathurahman. Adik kedua dari Karin Alfara Fatasha. Memang Karin adalah anak pertama, sedangkan adiknya yang ketiga sedang menjalani sekolah menengah atasnya di SMA Taruna Nusantara.
Oleh karena itu, jangan macam-macam dengan Karin. Udah punya pawang sendiri doi. Kalaupun Jaehyun macam-macam, tenang Karin punya adik-adik yang bisa diandalkan. Setidaknya.
To be continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Jeong Jaehyun
Roman d'amourSemuanya terasa sangat mendadak dan tidak masuk akal. Tiba-tiba saja dia datang bertamu kerumah dengan niat ingin bertunangan denganku. Apa dia sudah gila? Atau mungkin Mama menanamkan pelet kepadanya? Jeong Jaehyun. Anak tetangga sebelah yang jara...