Ep.02 Rumah yang sepi

11 2 0
                                    

Aku membuka pagar rumahku. Dengan rasa lelah aku melihat sekitar halaman rumah sejenak. Sempatku menghela nafas lalu aku memasuki rumahku yang terasa begitu sepi dan tak memiliki aura kehidupan di dalamnya. "Dek...? Nusa..." Ucapku saat membuka pintu rumah. Sengaja aku diam sejenak menunggu jawaban tapi tak ada seorang pun merespon panggilanku itu. Aku melihat jam di dinding menunjukan pukul 4.30 sore. "Apa dia lagi keluar ya?" Ucapku. walau sudah berfikir bahwa adikku sedang bermain tetap saja aku mengecek kamarnya. Melihat kamar adikku begitu kosong membuat diriku semakin yakin adikku sedang di luar.

Aku pun pergi untuk mandi dan membersihkan diriku. Saat aku mengeringkan rambut di depan cermin. Aku melihat pantulan wajah mengingatkan diriku pada Alvin yang mengatakan ingin melihat ku tersenyum. Aku pun mencoba tersenyum ke arah cermin. Melihat sosok diriku yang tersenyum mengerikan terlihat di pantulan cermin tersebut. Aku melihat diriku yang tersenyum membuatku berfikir. "Apa yang ia ingin dia lihat sama saja walau aku tak tersenyum. Tak banyak yang berubah dari wajahku. Hanya senyuman mengerikan yang nampak seperti ini." Kembaliku mengeringkan rambutku. Kini aku meluangkan waktuku untuk duduk di depan meja belajarnya. Aku menarik sebuah novel yang ada di didepanku. Aku membaca novel tersebut halaman demi halaman. Dengan kesunyian yang ada dirumah ini hanya 2 hal yang terdengar dari dalam kamar suara detik jam yang terus berputar, Dan suara kertas dari buku yang di balik. Suasana menenangkan seperti itu yang selalu aku dapatkan saat aku pulang dari sekolah.

~

Ayah dan ibunya Dhanisa berkerja di luar kota yang tak jauh dari tempat tinggalnya hanya karna memakan waktu untuk bolak balik ayah dan ibu Dhanisa memutuskan. Untuk tinggal di luar kota dan Dhanisa berserta adiknya sudah terlanjur masuk sekolah. Ayah dan ibu Dhanisa tak mau memindahkan sekolahnya anaknya jadi memutuskan untuk meninggalkan anaknya untuk hidup tanpa pengawasannya. Tentu saja mereka menyewa babysister, tapi Dhanisa dan Nusa sendiri yang tak suka dengan keberadaan orang lain. Akhirnya babysister itu hanya datang kerumah jika ia di panggil bukan setiap hari datang. Babysister itu tetangganya sendiri jadi babysister tersebut tugasnya hanya memastikan adek dan kakak itu tidak dalam masalah.

~

Dhanisa yang sedikit lelah matanya membaca novel membuatnya menyudahi membaca novelnya. Dhanisa yang memutar kursinya terkejut melihat adiknya dari belakangnya mengagetkannya.

"Boo... " teriak Nusa mengagetkan Dhanisa.

"Hua...!!! Nusa apa apaan sih kamu ngagetin kakak aja." Ucap Dhanisa dengan sedikit emosi ke Nusa. Sedangkan Nusa sangat bahagia tertawa melihat wajah kakaknya terkejut.

Dhanisa sejenak menghela nafas dan tersenyum melihat adiknya begitu bahagia.

"Nusa sudah makan? Mau di masakin apa?" Ucap Dhanisa. Nusa yang tadi tertawa langsung berhenti tertawa dan memikirkan ia ingin makan malam apa.

"Umh... Umh... Apa ya?" Ucap Nusa berusaha memikirkan.

"Tinggal sebut Nusa kalau ada bahannya kakak buatkan." Ucap Dhanisa membuat Nusa semakin berfikir keras ingin makan apa.

"Umh... Nasi goreng aja" ucap Nusa sambil tersenyum lebar.

"Kirain mau apaan mikirnya lama ternyata nasi goreng juga." Ucap Dhanisa.

"Ya udah yuk turun sebentar aja bikinnya itu mah." Timpa dhanisa. Akhirnya mereka turun ke dapur barengan. Dhanisa segera membuatkan Nusa nasi goreng dan Nusa menunggu sambil bercerita menemani Dhanisa yang sedang memasak.

Mencium aroma lezat nasi goreng buatan Dhanisa membuat Nusa sudah tak sabar untuk menyantapnya. Dhanisa memberikan seporsi untuk Nusa dan dirinya. Mereka menikmati makan malam mereka berdua. Dhanisa sangat senang melihat adiknya begitu lahap menikmati nasi goreng buatannya.

Setelah makan malam Dhanisa langsung mencuci piring kotor.

"Kak, Nusa pinjam hape kakak ya mau nelpon mama." Ucap Nusa.

"Iya ada di atas meja kakak pakai aja." Jawab Dhanisa. Setelah selesai mencuci Dhanisa langsung kembali ke kamarnya.

Melihat adiknya sedang telponan dengan mamanya. Dhanisa tidak menggangu adiknya ia kembali ke meja belajarnya dan mengerjakan beberapa pr sekolahnya. Dhanisa yang begitu fokus mengerjakan pr-nya ia tak sadar bahwa sudah larut malam. Ia melihat jam sudah menunjukan jam 11 malam. Saat dia melihat adiknya adiknya sudah tertidur pulas dengan hape Dhanisa masih di genggamannya. Dhanisa melepaskan hapenya dari genggaman Nusa dan menyelimuti Nusa. Tak lama kemudian hape Dhanisa berbunyi menandakan ada telpon masuk. Dhanisa melihat siapa yang menelponnya malam malam ternyata itu dari mamanya. Dhanisa segera keluar ke balkon kamarnya.

"Halo, iya mah kenapa nelpon?" Ucap Dhanisa jutek.

"Halo sayang kamu kok belum tidur? Baru selesai ngerjain tugas ya?" Ucap mama menebak apa yang barusan Dhanisa lakukan.

"Kan mamah sendiri nelpon, Iya aku baru saja nyelesaiin prku" ucap Dhanisa singkat.

"Kondisimu gimana sehat kan maaf ya mama belum bisa pulang Minggu ini. Mungkin Minggu depan mama baru bisa pulang." Ucap mama.

Dhanisa mengkerutkan keningnya dengan sedikit kesal Dhanisa menjawab "mama jangan pikirkan soal aku. Mama juga gak pulang aku tak peduli. Yang aku minta mama pikirkan Nusa. Dia itu butuh mama bukan aku."

"Iya sayang mama tau tapi kamu kan tau mama harus kerja di luar kota sama ayahmu." Ucap mama Dhanisa yang paham kalau Dhanisa peduli akan adiknya.

"Kalau mama tau tapi kenapa mama malah ngelakuin ini. Bukannya keluarga kita berkecukupan saja mengapa mama harus ikut ayah kerja di luar kota. Mengapa tidak salah satu dari kalian mengalah untuk memastikan anak kalian memiliki cukup kasih sayang."ucap Dhanisa kini dengan membentak.

"Sayang iya mama ingin seperti itu tapi sekarang belum bisa sayang. Ada yang harus kami lakukan setelah urusan itu selesai mama janji mama akan berhenti berkerja dan mengurus kalian." Ucap mamanya Dhanisa mencoba menenangkan Dhanisa lewat telpon.

"Sebenarnya keluarga kita ini terlibat dalam hal apa mengapa mama ngak mau cerita soal itu ke aku. Biar aku bisa memahami, tapi kalian tak mau menjelaskan padaku mengapa." Ucap Dhanisa. Seketika Dhanisa mendengar Nusa terbangun karena Dhanisa. "sudah dulu mah Nusa bangun" ucap Dhanisa dan langsung menutup telpon.

Dhanisa langsung menghampiri Nusa yang terbangun. "Kakak ngapain di luar?" Ucap Nusa yang masih mengantuk.

"Kakak cuman cari angin kok nusa, Nusa balik tidur lagi ya." Ucap Dhanisa. Nusa yang mengantuk itu hanya mengiyakan dan kembali memejamkan matanya. Dhanisa yang menemani Nusa sampai tertidur lagi. Dhanisa yang sudah memastikan Nusa telah tertidur akhirnya ia memutuskan untuk ikut mengistirahatkan dirinya.

~

Dhanisa bukan membenci orang tuanya. Dia saat ini hanya memikirkan bagaimana kondisi adiknya jika adiknya besar dengan kasih sayang yang kurang. Karena Dhanisa banyak membaca novel banyak sudut pandang yang ia dapatkan dari novel yang ia baca. Membuatnya tak ingin ada kejadian yang buruk tercipta sama sepeti yang ia baca di dalam novel.

OUR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang