Dhanisa pun masuk ke kamarnya dan bersiap untuk mandi. Dhanisa melihat ke cermin yang memantulkan wajahnya. Disana dia tampak bahagia. Senyuman indah dan manis terpancar dari wajahnya. "Perasaan apa ini, aku merasa beban pikiranku lebih ringan dari biasanya." Ucap Dhanisa pelan selagi memandangi wajahnya yang tersenyum. Dhanisa pun bergegas menuju kamar mandi. Dhanisa pun berendam dalam air hangat dan memikirkan apa yang telah dia lewati hari ini. Dan hal yang pertama terlintas di kepalanya. Saat Alvin memeluk dirinya dan dia menanggis di tengah keramaian senja itu. Wajah Dhanisa langsung memerah karna malu. Selesai mandi Dhanisa dengan pakaian piyamanya ia berbaring di kasur. Dhanisa melihat ke arah meja yang biasa dia pakai untuk membaca. Membuat terbesik di kepalanya "mungkin besok saja aku melanjutkan bacaanku. Aku rasa hari ini aku lelah sekali" tak lama kemudian Dhanisa memejamkan matanya.
Dan saat Dhanisa mencoba terlelap terdengar suara ketukan pintu dari depan kamarnya. "Kak, Nusa boleh ngak tidur bareng kakak lagi." Teriak Nusa dari depan kamar. Dhanisa langsung bangkit dan membukakan pintu kamarnya untuk Nusa. Dhanisa melihat Nusa dengan pakaian piyamanya yang jarang sekali adiknya mau menggunakan itu karna terlihat sedikit aneh. membuat Dhanisa sedikit tertawa melihat adiknya memakai piyama sambil menarik bantal tidurnya. "Pffth... Maaf Nusa kakak kira Nusa gak mau pakai piyama itu." Ucap Dhanisa sambil menutup mulutnya agar tak begitu mengejek Nusa. "Ih... Suka suka Nusa donk kak. Nusa tidur di kamar kakak lagi ya." Ucap Nusa sambil memasang wajah memelasnya. Dhanisa yang melihat wajah memelas adiknya yang begitu imut membuatnya gemas dan memeluk Nusa. "Curang kamu ya kan tau kakak gak bisa bilang ngak kalau kamu manja gitu." Ucap Dhanisa yang mengelus kepala Nusa.
Nusa yang masuk di kasur dan melihat kakaknya langsung menemaninya tidur membuatnya bingung. "Kak... Kok kakak tumben gak baca buku sebelum tidur." Ucap Nusa yang memandangin wajah Dhanisa yang menatapnya. "Umh... Ntahlah kan kakak lagi gak mau aja sih. Dari pada bahas itu, bagaimana harimu di sekolah?" Ucap Dhanisa ternyum manis ke Nusa. Dhanisa sangat jarang menghabiskan waktunya untuk berbicara empat mata bersama Nusa. Nusa melihat Dhanisa yang menanyakan hal itu, membuatnya terdiam sejenak. "Baik kok temen temen pada baik kok ke Nusa, cuman Nusa sedih aja kak." Ucap Nusa. "Sedih kenapa Nusa?" Jawab Dhanisa bingung. "Kenapa sih mamah sama papah jarang pulang, kenapa mereka kerja di luar kota. Nusa sering iri karna liat temen temen di jemput orang tuanya. Sedangkan Nusa pulang sendirian kalau ngak bareng si kembar." Ucap Nusa sambil memasang raut muka sedih. Dhanisa melihat wajah sedih Nusa membuatnya ikut sedih, namun ia berusaha mengalihkan pembicaraan sedih itu. "Si kembar siapa tuh sih kembar Nusa gak pernah cerita ke kakak soal si kembar." Ucap Dhanisa penasaran karena baru kali ini Nusa mau bercerita tentang teman sekolahnya. "Si kembar itu kakak kelas Nusa si kak, Abang kenneth dan mba Kiana" ucap Nusa. "Coba sini ceritain tentang mereka ke kakak. Lain kali ajak mereka main kesini nanti kakak masakan makanan buat kalian." Ucap Dhanisa. "Jadi mereka itu kak, kakak kelas yang ..... "Nusa bercerita soal si kembar yang sering menemani dia saat di sekolah dengan Dhanisa. Dhanisa senang melihat Nusa senang bercerita hingga waktu telah menunjukan jam 23.00 malam. Dhanisa melihat Nusa sudah mulai mengantuk dan akhirnya Dhanisa mulai menarik selimut untuk Nusa dan menyanyikan lagu tidur untuk Nusa. Dan perlahan-lahan Nusa mulai memejamkan matanya. Dan saat Nusa sudah tertidur pulas Dhanisa menarik selimut Nusa agar menutupi badannya dan mencium keningnya.
~
"Kakak... Bangun kak... Sudah pagi nanti kakak telat loh." Ucap Nusa membangunkan Dhanisa. "Iya... Nusa mau sarapan apa?" Ucap Dhanisa. Sambil mengelus kepala Nusa yang sudah membangunkannya. Dhanisa pun mencuci mukanya dan langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Dhanisa saat berdiri di depan meja makan. Dan saat Dhanisa membuka tudung saji di meja makan Dhanisa melihat 2 roti bakar yang telah di olesi selai strawberry di atas meja. Dhanisa melihat ke arah Nusa. Nusa hanya tersenyum dari depan pintu dapur Dhanisa pun membalas tersenyum. Dhanisa melihat tak adanya susu Dhanisa langsung memanaskan air dan menyuruh Nusa segera mandi. Dan Dhanisa membuatkan susu coklat hangat untuk Nusa dan dirinya. Setelah menyiapkan Dhanisa pergi ke kamarnya dan bersiap untuk berangkat sekolah.
"Kakak...ayo cepet, sarapannya nanti udah gak hangat lagi nih" teriak Nusa dari ruang makan. "Iya iya kakak turun" ucap Dhanisa sambil menuruni tangga. Dhanisa menyantap bersama Nusa Dhanisa tak pernah memberi ruang kesepian saat sarapannya Nusa karna baginya menganggap apa yang Nusa dapatkan saat pagi hari akan mempengaruhi bagaimana harinya. Maka dari itu ia tak memberikan ruang agar Nusa merasa kesepian. "Nusa bukunya udah siap semua? Gak ada yang ketinggalan kan." tanya Dhanisa ke Nusa. Nusa mencoba mengingat apa yang sudah ia siapkan untuk dibawa ke sekolah. Dhanisa memperhatikan wajah imut adeknya yang sedang mengingat apa semua yang ia butuhkan di sekolah sudah terpenuhi apa belum. Dhanisa yang sudah menghabiskan roti bakarnya. Ia bangkit dan membersihkan bekas makannya. Dan dia memberikan Nusa susu coklat hangat yang ia buat sebelumnya. Nusa yang masih memikirkan apa yang ia butuhkan membuat Dhanisa gemas melihatnya dan mencium keningnya. "Iya sebentar kakak cek ya apa aja isi tasmu biar mastiin gak Ada yang ketinggalan dasar anak manja" ucap Dhanisa. "gak usah sudah lengkap kok semua sudah Nusa siapin semalem." Balas Nusa dengan cepat saat mendengar ucapan kakaknya itu. Dhanisa heran tak seperti biasanya Nusa mengatakan bahwa semua lengkap sebelum Dhanisa memeriksanya. "Ya udah kalau gitu minum dulu susunya baru kita berangkat ya." Ucap Dhanisa sambil mengelus kepalanya Nusa. Nusa setelah menghabiskan makanan dam minumannya ia langsung membersihkannya. Ya itu salah satu didikan dari Dhanisa agar Nusa selalu merapikan apa yang telah di gunakan.
Setelah mereka sarapan sudah ada ojek langganan Dhanisa untuk mengantarkan Nusa ke sekolahnya. Sedangkan Dhanisa berjalan ke halte bus dan menunggu bus. Mereka selalu keluar dari rumah 15 menit sebelum jam 7. Karena kebiasaan mereka tak ada yang telat ke sekolah. Dhanisa biasanya menunggu bus sambil membaca buku. Sedangkan Nusa sudah pergi bersama tukang ojek sejak keluar dari rumah. Keseharian mereka bukan hal yang menyenangkan tapi bagi mereka waktu yang mereka habiskan bersama. Mereka harus syukuri sebagai keluarga yang memiliki orang tua yang sibuk berkerja. Sering Dhanisa marah kepada orang tuanya karna ia tak suka melihat adiknya seperti anak yang tak memiliki kasih sayang orang tuanya. Karena bagi Dhanisa kasih sayangnya pasti tak akan bisa menutupi luka Nusa yang jauh dari orang tuanya. Walau Nusa sering mengatakan bahwa ia baik baik saja. Tapi di mata Dhanisa adiknya harusnya bersikap sedikit egois. Bukan malah tegar menghadapi kesepiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LOVE
Teen FictionDhanisa. Gadis cuek yang menghabiskan waktunya dengan membaca novel. Dan Alvin, pria tampan yang begitu ceria. Alvin selalu menganggu Dhanisa. Demi mendapatkan perhatian dari Dhanisa. Dhanisa memiliki keluarga yang sibuk. Membuat Ia dan adiknya jar...