Teman Sejawat

511 39 0
                                    

"Capek ya, Neng?" Mamah Dedeh mengelus punggungku. "Sabar aja kalo ada yang ngomel mah. Anggap aja gelas pecah. Sapuin, terus buang. Udah, nggak usah diingat-ingat lagi, udah jadi sampah," ujarnya.

Aku yang sedang merebahkan kepala di meja dapur menghela napas sambil nyengir. Rasanya sudah ingin makan orang. "Nggak biasa bebersih ya?" Tanyanya.

"Ya sering sih, tapi gak kayak gini juga," kataku.

"Udah pernah kerja jadi klining serpis?"

"Belum," jawabku. "Oooh, pantesan," sahutnya.

Mamah Dedeh tertawa. "Eneng kira kerjanya bakal kayak sapu-sapu di rumah ya?" Tanyanya. "Hu-uh," jawabku, dengan dagu menempel di atas meja. Dia tertawa lagi. "Ya anggap aja begitu, Neng. Cuma ini mah rumahnya gede, perabotnya lebih banyak, orangnya juga lebih banyak. Ntar lama-lama juga biasa! Tuh, Rusmi juga sekarang mah kerjanya udah cepet, dulunya leleeet," ujarnya. Aku menghela napas lagi. Usapan lembut Mamah Dedeh itu mampu menguatkanku untuk bertahan sampai jam pulang kantor.

Dengan sikapnya ini, wajar saja jika Mamah Dedeh jadi tokoh panutan bagi personel kebersihan. Dia adalah sosok yang ceria dan berhati lembut, ibu bagi Pasukan Bebersih, sesuai dengan panggilannya; Mamah.

Beliau sudah lima belas tahun bekerja di tempat ini. Meskipun bertubuh gempal, tapi gesitnya hanya selevel di bawah The Flash. Baru saja kulihat di pantry, sekedipan kemudian sudah menghilang entah ke mana. Area utamanya adalah di lantai satu, tapi sering wara-wari di lantai lain juga. Suaranya memang nyaring, bak seng dipentung selongsong besi saat panas terik tengah hari, tapi bukan galak neriaki orang.

Seperti halnya Mamah Dedeh yang terkenal di acara TV, Mamah Dedeh yang ini pun sering jadi tempat curhat. Hatinya luaaaaaas banget, tempat penampungan keluh kesah. Setiap orang yang curhat didengerin, sampai orangnya beres ngomong. Segala rahasia pasukan bebersih dan gosipan kantor mah Mamah tahu semua. "Makanya, Ceu, jangan bikin Mamah bete, ntar dibolekerkeun (dibeberkan) kabeh rahasianya mah cilaka dua belas," kata Rusmiati.

"Makanya kamu baik-baikin Mamah. Bikinin teh kek, bawain kue kek," kataku.

"Tah, eta (nah, itu) bener, Neng!" Mamah langsung nyaut, Rusmiati manyun.

Rusmiati dan Mas Min adalah dua insan yang jadi langganan tetap konsultasi ke Mamah. Masalahnya tak jauh-jauh dari soal pacar. Apalagi Rusmiati yang orangnya suka ribet sama hal-hal kecil. Soal tali rambut saja bisa memicu keributan sama pacarnya. Putus-nyambung sih dah biasa. Lucunya, curhatan Mas Min bagai dia pacarnya Rusmiati, lelaki yang pusing dan menderita punya pacar rewel hal sepele, yang bentar-bentar minta putus.

Rusmiati curhatnya berapi-api, sebal sama pacarnya yang katanya cueknya kebangetan, gak perhatian, tak mengerti perasaan wanita, jawabnya sekedar "iya atuh, iya" atau "ya udah atuh, maunya gimana?". Sementara Mas Min kebalikannya. Ngenes lihatnya, serba salah menghadapi pacar yang sehari saja tak disapa, curiganya macam Mas Min itu selebriti ganteng playboy yang digandrungi kaum hawa sedunia. Sekali malam minggu saja tak diapeli, musuhannya bisa lewat malam minggu berikutnya.

Kalau ada yang nanya "kok lu bisa tahu, Me? Mamah cerita ke kamu? Gak bisa nyimpen rahasia dong". Gak usah Mamah cerita, seisi dapur juga bisa dengar kabeh, wong Rusmiati sama Mas Min itu curhatnya tak pakai malu-malu nunggu orang sepi. Sering dengar Mas Min ngeluh "perempuan tuh susah ya? Mumeti! Maunya gimana ndak jelas, ini salah itu salah. Aku kudu piye, Mbak?"

Aku yang ditanya cuma nyengir ngenes, memang gak tahu mesti jawab apa. Mamah yang rajin dicurhati juga jawabnya sering begini; "ya sabar aja, ari (kalau) kamunya masih mau nerusin mah".

"Gak bosen Mah dicurhatin terus, padahal masalahnya ya itu-itu aja?" Aku nanya Mamah suatu hari.

"Biarin aja, Neng. Pan Mamah juga jawabnya itu-itu aja," jawabnya, sambil ketawa. "Dengerin aja, da mereka mah butuhnya didengerin, bukan dicariin solusi," katanya. Otak Mamah sudah punya folder templete khusus.

OKB (Officegirl Kurang Belaian) ~ Miss DeluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang