4.Just one word||Dia lagi

21 5 2
                                    

"Awas aja, besok temen lo yang nanggung akibatnya "ujar bela pelan yang tidak didengar ara. Tapi bisa didengar kedua temanya.

Pagi² sekali wendha sudah berangkat ke sekolah karena ada rapat osis. Ia pun langsung pergi keruang osis. Sekitar tiga puluh menitan wendha mengikuti rapat osis. Ia pun keluar dari ruang osis dan menuju kekelasnya. Disana sudah ada teman temannya.

"Lama banget rapatnya"ujar jihan

"Iya,nunggu ketos nya dateng"jawab wendha
"Eh,ja lo kok nggak ikut rapat? "sambung wendha

"kesiangan tadi gue"jawaban senja yang diangguki oleh wendha.

"Wen"ujar ara

"Apa? "jawabnya sambil duduk dikursinya

"Di bawah loker meja lo,ada kotak tuh"jawab ara,yang membuat teman temannya itu menoleh pada wendha

"Ini punya siapa?"tanya wendha sambil mengambil kotak yang ada di loker mejanya.

"Gue kira punya lo"jawab ara

"Jangan dibuka dulu"ujar rebecca sembari menahan tangan wendha yang hendak membuka kotak itu.

"Gue curiga kalau didalamnya ada apa². Gini aja deh, lo simpen dulu aja kotaknya, nanti istirahat kita buka bareng² dibelakang sekolah"sambung rebecca yang dijawab anggukan oleh semuanya.

"Kalau gitu,kita ke kelas dulu ya"ujar sheila

Sesampainya sheila jihan angel dan ara,mereka duduk dibangku masing².

"Gue takut deh kalau nanti isinya macem²"ujar sheila

"Bisa takut juga lo"Jawab jihan yang dibalas jitakan oleh sheila

"Sakit anjir"umpat jihan

"Ya salah lo sendiri, ditanya baik² malah ngelawak"ujar sheila

"Ya gu-"ucapan jihan terpotong karena guru datang.

Bel istirahat sudah berbunyi. Mereka bersembilan saat ini sedang mengelilingi kotak yang tiba² ada di loker wendha.

"Kapan bukanya? "tanya jihan tak sabar

"Ya sabar napa"jawab dea

"Emm, lo buka pelan² deh wen"ujar rebecca

"iya"jawab wendha,sambil tanganya membuka pelan² kotak yang ada didepanya.

Wendha yang awalnya memangku kotak itu, langsung ia jatuhkan kebawah dengan tangan menutup mulutnya tak percaya. Begitupun dengan teman temanya.

"Ini apa apaan sih, ngirim tikus udah mati"ujar dea tak suka

"Kurang kerjaan banget"sambungnya

"Lo nggak ada salah sama siapa gitu? " tanya rebecca

"S-setau gue nggak ada"jawab wendha ketakutan

"Gue yakin ini ulah si cabe itu" ujar ara

"Soalnya gue kemarin pas habis piket nggak sengaja ketemu dia, terus dia kayak natap gue nggak suka gitu"jelas ara

"Bawa kotaknya"ujar rebecca dingin. Dan pergi mencari keberadaan bela,yang disusul teman temanya.Rebecca tak perlu buang tenaga,karena yang dicari sedang ada dilapangan sambil godain cowok yang main basket.

"HEH CABE!! "suara lantang rebecca yang menggema dilapangan mampu membuat semua siswa yang ada disana memusatkan pandangannya pada rebecca,termasuk anak cowok yang semula bermain basket langsung terhenti ketika mendengar suara rebecca.

"MAKSUD LO APA ANJING NGIRIM BENDA NGGAK GUNA KAYAK GINI HAH!! "bentak rebecca

"Kok lo nyalahin gue sih"jawabnya tak terima

"YA GUE TAU KALAU YANG NGIRIM ITU LO!!"ujar rebecca ngeggas

"Kalau bukan gue gimana? "jawabnya dengan senyum meremehkan

Bugh

Satu tinjuan didapatkan di pipi kanan bela. Semua siswa yang ada disana terkejut,tapi tidak untuk kedelapan sahabatnya.karena mereka tau bagaimana rebecca jika marah.

"Kalau lo nggak ngaku,gue bakalan bikin lo sekarat disini"ujar rebecca dingin yang membuat bela takut akan ancamanya.

"Gue itung sampe tiga, kalau ngga lo tau akibatnya"sambung rebecca

"satu, dua ti-"

"Iya, gue yang ngirim "jawab bela pelan

"Apa?nggak denger"ujar rebecca

"GUE YANG NGIRIM "Sambung bela,yang membuat semua siswa disana syok akan apa yang bela perbuat.

"Gue udah bilang sama lo, kalau lo nyakitin sahabat gue lo bakal berurusan sama gue. Dan jangan sampe lo berani nyentuh sahabat gue lagi"Ujar rebecca dingin, dan pergi dari tempat itu yang disusul oleh sahabat sahabatnya.

Sejak saat itu bela tak berani mengganggu mereka lagi karena ia kembali ke LA. Mereka berdelapan pun merasa lega karena tidak ada lagi biang kerok yang menggangu mereka.

Bela

             Bela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










JUST ONE WORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang