"Gue punya rencana"ujar rebecca sambil menyuruh tubuh sahabatnya agar mendekat.
"Pertama tama kita bagi tugas. Senja,elo dikelas sambil pura² baca buku. Kalau ditanya aleta nggak kekantin jawab aja lo diet. Kalau aleta keluar lo langsung chat jihan. Dia ada dibelakang pintu kelas lo, buat ngikutin aleta. Dan jangan sampai aleta lihat jihan. Jihan, lo ikutin aleta pergi kemana. Setelah lo tau arahnya lo chat kita²"ujar rebecca panjang lebar. Jihan dan senja mengangguk sebagai balasanya.
Selesai mereka makan. Mereka kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa.
Saat pelajaran berlangsung, wendha tak sengaja melihat kertas yang ada diloker aleta. Kertas itu seperti bertuliskan tulisan berwarna merah dengan keadaan yang sudah lecek.
Setelah berlangsungnya pelajaran, bel pulang pun berbunyi. Semua murid dikelas ips 2 telah meninggalkan kelas.Wendha yang kebagian piket pulang masih belum meninggalkan kelas. Dirasa sudah bersih ia pun langsung menaruh sapunya dan menyambar tasnya yang ada dimeja.
Saat berada diambang pintu, ia teringat bahwa tadi ia melihat kertas yang ada dimeja aleta. Dan dengan cepat ia memutar badanya dan menuju ke loker aleta. Dan ya,wendha menemukannya. Ia langsung memasukan kertas itu ke saku rok nya. Dan ia pun bergegas menuju parkiran.
Setelah sampai rumah ia langsung menuju kekamarnya dan membersihkan tubuhnya. Saat ini dia sudah duduk didepan meja belajar dengan tangan yang membawa kertas milik aleta.
"Ini kertas apa sih"monolog wendha
"Kok gue kepo ya"ujar wendha pada dirinya sendiri. Saat hendak membuka kertas itu,terdengar suara teriakan dari bawah yang memanggilnya.
"Wendhaaa"teriak Rita,mama wendha
"Ayo turun,makan malam sayang"sambung mama wendha.
"Iya maa"jawab wendha sedikit teriak. Wendha pun meninggalkan kertas itu diatas meja belajarnya.
"Lama amat sih"sewot dewa, abang wendha
"Siapa suruh nungguin" jawab wendha tak kalah sewot
"Kan em-"ucapan dewa terpotong oleh suara Tama,papah mereka berdua.
"Udah,cepetan dimakan. Malah berantem"omel Tama pada mereka berdua.
Selesai makan wendha pun langsung menuju kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya di kasur kesayanganya. Lalu ia teringat akan kertas milik aleta. Segera ia bangkit dan menuju ke meja belajarnya.
Ia langsung duduk didepan meja belajarnya dan mulai membuka kertas itu. Betapa terkejutnya wendha ketika ia melihat isi tulisan itu. Kertas itu bertuliskan ALETA LO PEMBUNUH.
Pikiran wendha dipenuhi pertanyaan². Apa maksud tulisan itu,pembunuh? Aleta pembunuh?. Pasti tulisan ini ada hubungannya dengan berubahnya aleta.
Ia pun menenangkan pikiranya dengan berbaring diatas kasurnya. Tak terasa ia pun terlelap.
Wendha terbangun dari bangunnya dan bersiap untuk sekolah. Setelah bersiap siap ia pun turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.
Selesai sarapan ia pun berpamitan kepada orang tuanya sebelum berangkat sekolah.
Saat ia ingin menaiki motor abangnya, dia teringat bahwa kertasnya tertinggal di atas meja belajar.
"Aduh,kertasnya"ujarnya sambil menepuk dahinya.
"Bang tunggu bentar ya, mau ngambil barang. Ketinggalan soalnya"ujar wendha mulai memasuki rumah.
"CEPETAN"teriak dewa di depan rumah. Yang tak dijawab wendha.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST ONE WORD
Teen FictionPersahabatan bukanlah tentang siapa yang kau kenal paling lama.Tetapi tentang ia yang datang ke kehidupanmu dan berkata,aku ada disini untukmu lalu membuktikannya. Persahabatan itu ibarat bintang.Dia memang jarang terlihat tapi dia selalu ada untukm...