Jin GuangYao tak tahu kenapa semua ini menjadi sangat berantakan. Kehidupan yang sudah dia idam-idamkan sejak dulu, yang sudah dia perjuangkan dengan susah payah, harus berakhir hanya dalam waktu semalam. Semua kesalahannya telah diungkap, dosa-dosa yang diperbuatnya dibeberkan dan membuat namanya menjadi lebih hina lagi.
Bahkan orang yang dulunya sangat mempercayainya berbalik darinya dan mengatakan dia tak akan bisa mempercayai dirinya kembali. Jin GuangYao menggelengkan kepalanya perlahan, tak tahu harus menangis atau tertawa. Semua ini, kenapa semua ini terjadi?!
Kenapa dahulu dia mengharapkan terlalu banyak? Bukankah sudah cukup baginya untuk tinggal saja di rumah bordil dan bekerja disana? Bahkan jika nanti dia malah dijual sebagai pelacur juga, apakah itu lebih memalukan dibanding saat ini? Apa guna nya semua kerja kerasnya selama ini? Tak berguna sama sekali! Seharusnya dia tak pernah menginjakkan kakinya ke dunia kultivasi ini. Jika dia mau, dia bisa saja menjadi pedagang kecil saat lepas dari rumah bordil. Mungkin dia bisa sedikit sukses dengan begitu. Dia pintar. Dia bisa melakukan banyak hal. Semua ini.. semua yang dahulu ingin dia capai sekarang tak ada artinya lagi. Kini dia tak berarti apapun lagi dan dia telah mempermalukan Ibunya.
Jin GuangYao melirik pada Lan XiChen yang tengah mengobati luka Nie Huaisang. Pria itu menyuruhnya untuk tidak melakukan apapun padahal dia sudah melihat kondisi Jin GuangYao yang kini diambang kematian. Dia tertawa dalam hatinya. Betapa lucunya! Semua ini sangat lucu! Jin GuangYao ingin tertawa dengan keras! Menertawakan kehidupan hinanya yang tak berharga.
Sayangnya yang bisa dia lakukan hanyalah gemetar karena sakit yang tak tertahankan dari lengannya yang terputus. Ah, bertahun menerima perlakukan buruk ternyata tidak membuatnya bisa menahan rasa sakit dari anggota tubuh yang menghilang. Mungkin Lan XiChen masih menaruh belas kasihan padanya karena dia berbalik untuk mengobati lukanya, walau dengan perkataan yang sedikit menyakiti hatinya.
Yang dapat dilakukan oleh Jin GuangYao hanya mengangguk dan berbisik dengan lemah, "Terima kasih, Zewu-Jun."
Meski Lan XiChen berusaha bersikap dingin terhadapnya, dia tetap merawat lukanya dengan sangat hati-hati dan lembut, sayangnya rasa sakitnya sangat tak tertahankan. Jin GuangYao sangat ingin pingsan karena rasa sakitnya. Bahkan mungkin lebih baik jika dia pingsan saat ini, mungkin dengan begitu dia tak perlu merasakan sakit seperti ini. Samar-samar Jin GuangYao mendengar Lan XiChen berbicara, "Huaisang, beri aku botol obatnya."
Nie Huaisang menjawab, "Oh, tentu."
Jin GuangYao tak begitu memperhatikannya. Rasa sakit pada lukanya benar-benar mengalihkan perhatiannya. Dia sedang membayangkan beberapa hal lucu di dalam kepalanya untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit ketika dia mendengar teriakan ketakutan dari Nie Huaisang, "XiChen-Ge, di belakangmu!!"
Sebelum sempat dia bereaksi atas teriakan itu, sebuah pedang telah menembus dada nya. Wajah Jin GuangYao terpelintir karena sakit dan terkejut. Namun lebih besar lagi karena sakit hati atas pedang siapa yang digunakan untuk menikam dirinya dan orang yang memegang pedang tersebut. Lan XiChen.
Dirinya hanya mendengar sayup-sayup ketika Nie Huaisang menjelaskan pada Wei WuXian dan Lan WangJi. Dia tidak peduli pada bocah itu, dia melihat pada pedang yang menembus dadanya, bibirnya bergerak, ingin memuntahkan semua amarah yang dia simpan di dalam hatinya. Dia tahu jika Lan XiChen sedang menggunakan mantra bisu padanya, tetapi dia sangat ingin memuntahkan semuanya saat ini. Apa gunanya menyimpan keluhannya lagi saat orang yang paling dia hormati di dunia ini adalah orang yang membuat keluhannya semakin besar?
Dengan paksa dia menembus mantra bisu, segera dia memuntahkan darah dan suaranya menjadi serak karenanya. Pasti dia telah merobek tenggorokannya dalam proses mematahkan mantra bisu tersebut. Bukan seperti dia peduli, dia berteriak pada orang di depannya, "Lan XiChen!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to the past
RomanceMungkin ini adalah cara Tuhan untuk menghukumnya Atau mungkin saja Tuhan ingin memberikannya kesempatan kedua untuk menebus dosa yang diperbuat nya .. Xiyao alert