"Menurutmu dia sudah sehat?" Lan XiChen bertanya, sambil memandang kelinci kecil yang tengah asyik melahap wortelnya—mereka harus menyelundupkan sayuran itu ketika Meng Yao memasak agar tidak ketahuan oleh para wanita di rumah bordil. Meng Yao yang sedang menjemur pakaian meliriknya, "Kurasa beberapa hari lagi kita bisa melepasnya ke hutan. Luka di kakinya seharusnya sudah sembuh."
Lan XiChen menganggukkan kepalanya. Dia baru selesai memotong kayu dan memberi makan kelinci kecil yang dia selamatkan beberapa hari yang lalu. Sekarang yang harus dilakukannya adalah menumpuk kayu pada gudang kayu bakar. Biasanya Meng Yao membantunya, tetapi sekarang dia harus menjemur pakaian agar segera kering. Jika tika, para wanita di rumah bordil ini akan memarahinya dan mungkin menghukumnya. Tentu hukuman mereka kini jarang terjadi mengingat adanya Lan XiChen yang menempel padanya, tetapi itu tidak berarti mereka tidak akan melakukannya.
Saat Meng Yao selesai menjemur pakaian, dia menoleh untuk memeriksa Lan XiChen dan melihat Lan XiChen sudah mulai memindahkan kayu yang sudah dipotongnya ke dalam gudang kayu bakar. Melihat pemuda itu berjalan dengan pincang sambil membawa kayu, dengan pakaian murah yang dia beli di pasar dengan uangnya yang terbatas dan rambut yang diikat secara acak di atas kepalanya, Meng Yao bisa berkata dia adalah pemuda desa sederhana dan bukannya seorang Tuan Muda dari keluarga ternama dan calon pemimpin Sekte Besar di masa depan. Walau tentu aura bangsawan dari Lan XiChen sama sekali tak bisa ditutupi oleh pakaian yang sederhana itu. Orang-orang tak akan percaya jika pemimpin masa depan Sekte Gusu Lan ada di sini dan mengenakan pakaian murahan bukannya sutra terbaik.
"XiChen, aku akan membuat makan siang." Meng Yao berkata.
Lan XiChen membalas dengan lambaikan tangan dan terus mengangkat kayu-kayu yang telah dipotongnya ke gudang kayu bakar. Meng Yao berjalan ke dapur, mulai menyalakan tungku dan mencuci beras. Belakangan ini, para wanita tidak menyuruhnya melakukan banyak hal. Bahkan mereka hanya sesekali menyuruhnya pergi ke pasar untuk membeli barang-barang yang mereka butuhkan. Meng Yao harus berterima kasih pada Lan XiChen yang terus menempelinya. Wajah tampan dari tuan muda pertama Lan telah berhasil memikat hati para wanita di rumah bordil ini, mereka ingin terus melihatnya dan mendekatinya. Yang mana mereka dapat melakukan itu jika Meng Yao tetap berada di rumah bordil karena Lan XiChen menempelinya seperti kutu yang susah dilepaskan. Orang-orang akan memarahinya jika dia menyamakan Lan XiChen dengan kutu, tapi Meng Yao tidak tau penggambaran apa lagi yang sesuai dengan tingkah Lan XiChen saat ini.
Begitu makanan yang dimasaknya telah siap, Meng Yao mulai mengantar makanan satu persatu ke kamar para wanita di rumah bordil. Dia telah melakukan ini sejak usianya 5 tahun, pemilik rumah bordil telah memaksanya untuk bekerja sejak kecil jika tak ingin diusir. Walau Meng Shi—Ibu Meng Yao—keberatan putranya dipekerjakan sejak masih begitu muda, tak ada yang dapat dia lakukan. Dia hanya seorang pelacur tanpa dukungan siapapun. Jika pemilik rumah bordil mengusirnya, kemana dia akan pergi bersama anaknya? Itulah mengapa Meng Yao telah mulai bekerja ketika seharusnya itu adalah masa-masa dia bermain. Namun, Meng Yao merasa bekerja jauh lebih baik dibanding hanya diam di dalam lemari sambil mendengar Ibunya ditiduri oleh berbagai macam pria.
Makanan yang tersisa untuknya dan Lan XiChen begitu sedikit, dia memutuskan untuk memberikan semua pada Lan XiChen agar pemulihan pemuda itu berjalan lancar. Meng Yao sudah terbiasa kelaparan sejak muda, walau dia sempat merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri saat pertama kali kembali ke masa lalu.
"XiChen, waktunya makan siang." Dia memanggil Lan XiChen yang masih bekerja. Lan XiChen menoleh padanya, menganggukkan kepalanya dan bergegas ke arahnya. Duduk di depan Meng Yao, dan membiarkan pemuda itu menyuapinya. Pemuda ini benar-benar menjadi manja setelah Meng Yao menyuapinya ketika dia tak dapat melakukannya sendiri karena begitu lemah. Sekarang dia tak mau makan jika Meng Yao tidak menyuapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to the past
عاطفيةMungkin ini adalah cara Tuhan untuk menghukumnya Atau mungkin saja Tuhan ingin memberikannya kesempatan kedua untuk menebus dosa yang diperbuat nya .. Xiyao alert