[01]

69 6 0
                                    

Pagi ini, Azelia siap menghadapi kehidupannya lagi. Semenjak keluarga kecilnya tidak lengkap lagi. Azelia mulai membuka lembaran barunya. Iya, dia kehilangan seorang adiknya. dia kehilangan temannya, suasana rumah sepi tanpa ada kehadiran si mungil nara. Kecelakaan yang menimpa keluarga itu sudah cukup lama. Kecelakaan mobil yang terjadi oleh keluarga Gabriel.

Ah sudahlah, adik kecilku sudah tenang di alam sana. Menurut kalian mungkin ini ringan kehilangan seorang adik daripada papa atau mama, hm maybe?, tapi menurutku kehilangan seseorang di keluarga kita itu sama saja beratnya.

"Neng azel sarapan dulu"
ucap bi asih pembantu rumah keluarga Gabriel. Papa dan Mama sengaja memekerjakan pembantu supaya dapat membantu mereka di rumah, Papa suka sibuk dengan urusan kantor dan Mama juga sibuk dengan kantornya. Ya anggap saja kehadiran Bi Asih bisa menggantikan Nara sebagai temannya.

"Papa sama Mama mana bi?"

"Biasa neng pagi pagi sekali tuan dan nyonya sudah berangkat, neng disuruh berangkat sama supir katanya" jawab Bi Asih.

Kejadian ini sering terjadi, ya begitulah keluarga kami.

"Gausah ya bi, Azel mau berangkat naik angkot aja"

"Beneran neng? Sama supir aja neng"

"Gapapa biii" ucapku sambil makan roti buatan bi Asih.

"Bi, Azel berangkat assalamualaikum" ucapku lari keluar rumah

"Hati hatii neng, waalaikumussalam"

─══─━══─| 🍀 |─══━─══─

"Dih, ni angkot lama amat ya" Aku nunggu angkot di depan rumah. Gatau alasannya apa, aku ingin aja brangkat sendiri,menurutku ini lebih baik.

"Mangg, kirii" untungnya ada angkot yang lewat, klo gada kan bisa terlambat.

"Geser dong" seorang laki laki ikut masuk.

"Eh iya" aku bergeser agar dia bisa duduk juga, hm tapi dia siapa? Seragamnya kok sama.

"Lo SMA Nusa Bangsa juga?" ucap laki laki itu sambil membuka pembicaraan.

"I-iya, aku Azelia"

"Gada yang ngajak kenalan"

"Maaf"

"Hahaha, gua Alvano kelas 12 IPA"

"Aku Azelia kelas 12 IPS"

"Eh udah sampe, mau bareng gua?"

"Eh iya"

Mereka turun, dan bayar lah.

"Btw gua jarang liat lo masa" Alvano jalan bersama Azelia menuju sekolah.

"Hahaha, aku sering ke perpustakaan dan jarang banget ke kantin"

"Wah jarang banget ya macem lo"

"Biasa aja hehe"

"Woyy panu"
Dia Galan temen sekaligus salah satu sohib Alvano.

"Eh lo setan nama gua Alvano nama cakep gini diganti panu" Alvano langsung menoyor si Galan.

"Eh sakit bambang, bareng gua kiw masuknya kali... Eh saha nih Pan?, gua bilangin si Tasya" Galan.

AzeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang