[06]

18 4 0
                                    

"Jel mau masuk kelas?" Rendy berjalan mengikutiku.

"Iya, aku mau sendiri" Ucapku terburu buru.

"Gausah gitu,  gue tau lo gamau deket gue gara gara gue di cap cowo playboy" Rendy berjalan disamping.

"Maybe?" Aku berhenti dan menatapnya

"Gue mau jadi temen lo" Rendy

"Kalo kamu mau berubah aku juga mau jadi temen kamu makasih aku duluan" Aku pergi menuju kelas.

Tapi...

"Ettt jangan masuk dulu dih" Alvano meraih tanganku.

"Dihh apasi lo van" Aku melepaskan tangannya.

"Lho?  Ini teh ajel beneran? Ko gue lo jadinya" Alvano tertawa.

"Au lah gue sensi " Aku menghentakkan kaki sambil memasuki kelas.

Alvano ini ngikutin terus ngapa si.
Nyebelin banget liat muka Rendy trus ini pula Alvano.

"Sana ke kelas" Aku menaruh kepalaku di meja dan tidur.

"LAGI PMS KALI VANN" Valen berteriak.

"Ooo pms, mau apa lo?" Alvano duduk di sebelahku.

"Bengbeng" Ucapku ceplas ceplos.

"Oke siap!" Alvano berlari keluar kelas dan menuju kantin.

"Vann lo kemana anjir pagi pagi ke kantin!" Galan melihat temannya itu berlari ngos ngosan.

Alvano berhenti sebentar dan mengatur napas. Lalu mengelap keringatnya dengan baju temannya itu.

"Jiji bego!" Galan mendorong alvan.

"Bodo!  Gua mau beli bengbeng buat ajel!" Alvano menuju ke kantin.

"Si alvan pagi pagi dah bucin,  sinting! " Galan segera menuju kelas.

"Woyy alvan!! " Darren menghentikan temannya yang sedang berlari itu.

"Apaan anjay!" Alvan emosi daritadi diganggu trus elahhh anjir.

"Temenin gua yu" Darren menatap Alvan srius.

"Kemana?" Alvan terbawa suasana.

"KUA" Tawa Darren terpecah.

"Anjeng kaya ada pasangannya aja lo ngelawak ah!" Alvan memukul punggung Darren dan segera menuju ke kantin.

"Sinting anjir bukannya ketawa" Darren berjalan menuju kelas.

•••

"Val, aku ketemu Rendy tadi" Aku termenung sambil menceritakan kepada sahabatnya.

"Hm? Trus?" Valen menatap temannya itu.

"Ngajak temenan"

"Lo mau aja?"

"Engga"

"Bagus deh" Ucap Sherly datang.

"Tapi kenapa? Toh Rendy juga bisa berubah kan?" Ucapku bertanya tanya.

"Sini gua bilangin" Sherly tiba tiba mendekati kami.

"Ada apa?" Aku bertanya tanya.

"Lo tau? Regina anak 11 MIPA di skors kenapa?" Sherly serius.

AzeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang