Malam ini aku tidak bisa tidur, aku bosan dengan buku buku di kamar ku. Kegiatan ku sedari tadi hanya membaca novel dan buku pelajaran. Kata Bi Asih, Papa tadi pulang dan kembali lagi berangkat karena ada masalah di kantornya. Mama? sedang mengurus proyeknya di kamarnya. Sungguh aku rindu dengan suasana rumah dulu, biasanya dulu kami berkumpul di depan tv. Aku, Nara, Papa dan Mama. Sungguh, rasa rindu ini menyiksa.
Aku menuju ke balkon untuk menenangkan pikiran. Aku suka melihat bulan dan bintang di langit malam. Sampai sampai aku meminta Papa untuk di belikan teropong agar bisa melihat bulan dan bintang di langit. Bahkan saat dulu kecil, Aku bercita cita menjadi astronot dan mendarat di Mars, sungguh sangat lucu.
Bau nasi goreng? ah itu kan Mang Udin. Aku melihat dari atas balkon Mang Udin sedang menjual nasi goreng dan gerobaknya. Aku turun dari kamar dan mengambil uang untuk membeli nasi goreng favoritnya itu. Aku bergegas memasuki kamar Mama.
Tok tok tok
"Ma? mau nasi goreng? Lia mau beli" Aku masuk kamar mama.
Ah Mamaku sudah tertidur di meja dengan komputer yang masih menyala. aku segera mengambil selimut dan menutupi badannya dengan selimut begitu juga mematikan komputernya. Segera aku pergi pelan pelan keluar dari kamar Mama agar tidak membangunkannya.
Aku keluar rumah dan keluar gerbang, dan menghampiri gerobak Mang Udin.
"Mang nasi goreng satu bungkus ya" Azelia.
"Siap Neng Azel, tunggu dulu ya duduk di sana" Mang Udin.
Aku duduk di kursi yang disediakan Mang Udin. Tak lama kemudian ada seorang laki laki datang dengan motornya. Saat berhenti di depan gerobak Mang Udin dan membuka helmnya ternyata dia Alvano?
"Mang nasi goreng dua bungkus, diskon jangan lupa khusus buat Alvano pelanggan setia Mang udin hahaha" Alvano.
"Ada member cardnya mas?" Mang Udin.
"Adanya kartu boboiboy hadiah coki coki nih mang" Alvano.
"Pulsanya sekalian mas?" Mang Udin.
"Lah Mang malah ngereceh kaya mas mas di indomei" Alvano.
"hahaha yaudah mas tunggu sana" Mang Udin.
Aku tertawa diam diam melihat kelakuan Alvano dan Mang Udin daritadi. Astaga mereka sangat lucu. Dan saat tertawa sialnya alvano melihatku. Aku pun langsung diam dan berhenti tertawa melihat Alvano sedari tadi melihatku.
"Azel kan lo? ketawa lo ye" alvano menghampiriku dan duduk disebelah Azelia.
"Iya, maaf ya tadi ngetawain soalnya lucu" Azelia.
"Gapapa kali, Ngapain lo disini? beli nasi goreng juga" Alvano.
"Iya, motornya ga disita lagi?" Aku memberanikan diri bertanya untuk membuka pembicaraan.
"iya nih alhamdulillah sih gua besok bisa brangkat pake tu motor" Alvano.
"hahaha" Azelia.
"Btw, rumah lo sama rumah gua searah nih, besok boleh lah berangkat bareng" Alvano.
Degg
Berangkat bareng? sama Alvano? aku ditawarin sama dia beneran? ah aku lupa dia kan udah punya pacar, aku takut pacarnya jadi salah paham.
"ah gimana ya tapi.." Azelia.
"Neng azel ini nasi gorengnya" Mang Udin.
"ah aku duluan van" Aku langsung mengambil nasi gorengnya dan membayarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azelia
Teen Fiction"Lo suka ujan?" Alvano sedari tadi memerhatikan perempuan disampingnya. "Suka tapi juga engga suka" Azelia. "Sukanya?" Alvano. "Hujan selalu kembali walau di telah jatuh berkali-kali, seolah tidak peduli berapa banyak sakit yang dia rasakan" Azelia...