[07]

20 3 0
                                    

Perpustakaan adalah tempat ternyaman aku di sekolah. Bukan karena ada pendingin udaranya, tapi emang aku suka baca buku. Seperti kutu buku?. Tapi aku ga kacamataan ya. Aku suka ngajak Sherly sama Valen ke sini, tapi mereka lebih memilih ke kantin.

Suka banget emang aku sendirian. Ketika lagi fokus baca tiba tiba ada yang nepuk pundak aku.

"Jel" Alvano duduk di sebelah ku.

"Gila kamu, ngagetin" Aku sambil mengatur napasku.

"Apaan dah kagetan amat lo" Alvano tertawa sambil melihatku.

"Suttt!! Di perpustakaan gaboleh brisik tau! Lagian ngapain si kamu disini? " Aku kesal dengan Alvano.

"Apa dah? Kaga boleh? Gua ngajak lo ke kantin yok!" Alvano berdiri dan menarik tanganku.

"Engga mau ih! Ngapain si ngurusin aku banget" Aku menatap tajam matanya.

Tiba tiba Alvano mendekat kan wajahnya ke telingaku.

Degg.

"Gua liat di sebelah lo ada anak kecil yang nunggu disini, cepetan ikut gua" Alvano menarik tanganku.

"Astagfirullah bohong! Sejak kapan kamu bisa liat gituan?" Aku akhirnya mengikuti dia keluar Perpustakaan.

"Tapi takut kan lo? Hahahhahaha" Alvano tertawa keras.

"Apaan sih?!" Aku memukulnya.

"Aw anjr sakit bego" Alvano meringis kesakitan.

"Alay hahahah" Aku tertawa melihatnya.

Kami berjalan ke kantin tapi di tengah jalan aku lihat orang itu lagi dan lagi.

"Jel!" Rendy mendekatiku lalu dengan tiba tiba menarik tanganku.

"Ngapain lo?" Alvano melepaskan tangan Rendy dari tanganku.

"Lo siapa?" Rendy mendekati Alvano lalu menarik kerah bajunya.

"Rendy apaan sih?!" Aku mencoba melerai mereka namun aku terjatuh karena terkena tangan Rendy.

"Bangsat!" Alvano memukul perut Rendy.

"Argh anjing!" Rendy terjatuh.

"Lo gapapa?" Alvano menghampiriku yang terjatuh.

Suasana kantin menjadi ramai setelah ada kejadian ini. Aku menjadi pusat perhatian. Ah malu.

"Gapapa van" Aku mencoba bangkit dibantu Alvano.

"Lo brani nyakitin Azel? Hadepin gua!" Alvano menuntunku pergi dari kantin dan menuju ke kelasku.

***

"Jel lo gapapa?" Valen lalu menghampiriku dengan Alvano di bangku ku.

"Gapapa len" Ucapku.

"Yaelah si Rendy ngajak ribut bener! " Sherly emosi.

"Santai, ada gua" Alvano berdiri.

"Dih? Sapa lu" Sherly tertawa.

"Anjir lu sher"
"Gua balik dulu ya, bilang aja kalo Rendy deket deket lo" Alvano.

"Gapapa kali aku" Aku tertawa melihatnya.

"Anjay len mau jadian, gw kapan? " Sherly.

"Dahla kaum jomblo harap bulan pintu" Valen.

AzeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang