"Kasihan banget deh sih Yeji. Udah kalah omong, nangis, ngadu ke-ruang BK lagi!" Oceh Sena yang diiringi dengan kekehan teman-teman nya.
"Heran juga gue sama tuh anak. Gak capek apa ya nyinyiran hidup gue mulu!" Timpal Somi.
Seorang lelaki mendatangi mereka dengan tempo yang bisa dibilang cepat. "Lu gak capek sarkasin anak orang mulu?!" Ucapnya yang tak terima.
Somi memiringkan mata nya. "Setelah putus sama gue lu jadi budak nya Yeji? Kasihan banget jadi budak ego orang lain!" Ujar Somi penuh penekanan.
"Udahlah, Mark. Disini tuh kayak lu yang ngemis-ngemis minta balikan!" Tambah Yura.
"Kehabiaan bahan sindiran sampai-sampai bawa nama mantan? Mangkanya mulut lu tuh kasih makan biar gak ngurusin hidup orang lain aja bisa nya!" Celetuk Sena yang sepertinya telah dibalut emosi.
Mark hanya bisa menelan ludah nya pelan, hujatan teman-teman Somi memang sesuai fakta. Bahkan lelaki itu hanya menjadikan Yeji sebagai pelampiasan nya saja.
"Mending lu langsung to the point deh, alasan lu ngehampirin gue disini tuh buat apaan?" Tanya Somi sembari menyilangkan kedua tangan nya.
"Gue gak minta apa-apa, gue hanya minta lu balikan lagi sama gue!" Pinta Mark yang tiba-tiba berlutut dihadapan Somi.
Somi yang melihat itu sedikit terkejut akan tingkah laku mantan kekasih nya ini. Namun cepat-cepat ia merubah mimik wajah nya menjadi biasa saja.
Yura dan Sena yang mengerti akan kondisi saat ini memilih untuk meninggalkan Somi.
"Lu kesini cuma buat ngemis minta balikan?" Tanya nya sembari menatap remeh kearah Mark. Sedangkan Mark hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban 'iya'
"Lu masih waras kan? Mending lu tanya sama otak lu yang isi nya cuma jalang sama cewek!" Jelas Somi yang langsung berjalan keluar meninggalkan Mark.
***
"Eh kak Somi udah pulang?" Seru Chenle yang memastikan apa yang dilihat nya. Gadis itu sama sekali tidak berminat untuk hanya sekedar membalas perkataan adik nya.
Ia meneruskan langkah nya, tanpa melihat adik lelaki yang tengah berdiri disamping nya itu.
"Ini sakit... bahkan hanya melihat nya saja!" Batin nya. Entah mengapa hanya melihat adik nya saja ia sudah merasakan rasa sakit di dalam hati nya.
Sedangkan Chenle, lelaki itu sudah biasa diacuhkan oleh kakak perempuan nya ini. Ia tahu, jika dibalik sikap dingin kakak nya pada nya, pasti kakak nya itu peduli pada nya walau hanya sedikit.
"Kak dipanggil papa di taman belakang!" Ucap Chenle. Somi merubah langkah kaki nya ke-arah taman. Ia tahu apa yang ingin papa nya itu bicarakan.
Wajah gadis itu tetap saja dingin dan datar, walaupun hati nya saat ini sedang kacau. Dengan langkah mantap gadis itu menghampiri lelaki parubaya itu.
"Pa-" Belum sempat gadis itu menyelesaikan omongan nya, tiba-tiba telapak tangan yang berukuran cukup besar itu mendarat pada pipi halus nya.
Tangis pecah gadis itu mulai terdengar. Padahal ia sudah berjanji jika tidak akan menangis, namun nihil bahkan gadis itu menangis hanga karena mendapat tamparan.
"Kamu ngapain temen kamu?! Ngatain dia jalang?!" Kesabaran Jaehyun telah habis.
"Dia yang mulai pa... apa salah nya aku membela di-" lagi-lagi sebuah tangan mendarat pada pipi nya.
"Dia bukan pelacur, Somi! Kamu yang pelacur! Tuding Jaehyun yang meninggikan suara nya.
Kesabaran Jaehyun sudah habis. Ia kehilangan proyek nya hanya karena gadis sialan ini yang tak lain adalah anak nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Sirius| Hwang Hyunjin ft Mark Lee
De Todo[[END]] Tentang kehidupan Somi setelah ditinggal oleh mama nya. Ia mendapatkan perilaku kasar dari papa juga kakak nya sendiri. Hingga pada akhir nya ia menjadi bahan taruhan oleh papa nya sendiri. ini juga cerita tentang pahit nya kehidupan...