Saat ini Minho dengan santai nya menunggu adik lelaki nya itu untuk keluar dari pesawat.
Lengkap dengan kaos yang melekat pada tubuh nya, serta sepatu kets dengan warna hitam putih.
"Kak Minho!" Sapa nya sembari berjalan kearah sang empu nya nama.
Minho yang merasa terpanggil pun dengan refleks mengalihkan pandangan nya pada sumber suara.
Mata nya tertuju pada lelaki yang begitu familiar bagi nya, jangan lupakan se-ekor burung hinggap pada bahu nya.
"Astaga Chenle, ngapain kamu bawa Tono kesini?" Tanya Minho sembari menatap aneh adik lelaki nya itu.
"Kan kasihan kak, kalau gak diajak. Nanti kalah sih Tono kangen gimana?" Sahut nya sembari menundukan kepala.
"Yaudah yaudah terserah. Lu mau ke rumah Somi sama Mark kan?" Tanya Minho yang mencoba memastikan.
Sedangkan Chenle hanya menganggukan kepala nya pelan sembari mencengkram erat kedua koper nya.
"Berapa lama lu disini?" Tanya Minho sembari menyetir dan tanpa menolehkan pandangan nya kearah lawan bicara nya.
"Dua sampai tiga bulan, mungkin?" Jawab nya ragu-ragu.
"Kak, kak Mark siapa? Kenapa kak Mark tinggal sama kak Somi? Bukan nya kak Somi kuliah?" Tanya nya bingung.
Minho gelagapan menjawab pertanyaan adik nya. Ia lupa jika sejak awal Somi memberitahu Chenle jika ia akan kuliah.
"Ka-kak Somi dijodohin sama papa, mangka nya dia tinggal sama Mark. Kita semua gak ngabarin kamu, karena kamu masih kecil."
Minho bersyukur mempunyai adik seperti Chenle. Karena adik nya itu tidak pernah menaruh rasa curiga sekali pun, walaupun ia berbohong.
***
Bunyi bel rumah itu berhasil membuat kedua insan itu bertanya-tanya pada benak nya.
"Mark bukain sana, gue mager banget!" Titah Somi."Maaf sayang aku gak bisa, aku lagi ngejar deadline ini." Jawab Mark sembari menatap kearah Somi.
Tanpa mempedulikan dirinya. Gadis itu turun dari ranjang empuk nya lalu berjalan keluar kamar.
"Kak Somi!" Seru seorang lelaki ketika melihat seseorang yang ia tunggu akhirnya datang juga.
"Chenle bakal disini selama dua sampai tiga bulan, gue titip dia!" Ujar Minho datar dan langsung menjalankan mobil sedan nya.
Chenle pun tak sungkan untuk menggandeng tangan kakak untuk memasuki rumah mewah tersebut.
"Bawa dulu tuh burung lu, taruh di belakang sana!" Titah Somi tegas.
Chenle pun menuruti permintaan kakak nya. Bisa gawat kalau kakak nya itu marah hanya karena Tono.
"Disini kamar nya cuma ada lima. Mau tidur dimana lu?" Jelas nya sembari menaiki anak tangga dan diikuti oleh Chenle.
"Kamar kak Somi aja ya kak?" Pinta nya.
Somi menggelengkan kepala nya dengan cepat, ia menolak permintaan adik nya itu.
"Ayolah kak, malam ini aja!" Bujuk Chenle kembali.
Derit pintu tersebut berhasil menyita perhatian lelaki yang saat ini masih berkutit pada laptop nya.
"Sayang, itu siapa?" Tanya nya yang tanpa beranjak dari layar laptop nya.
"Chenle, Jung Chenle. Dia adik gue!" Jawab Somi.
Dengan cepat Chenle segera menaiki ranjang yang berukuran king size itu, ia memilih untuk merebahkan dirinya pada posisi pojok.
"Kak, Chenle duluan tidur ya!" Pamit nya.
Tanpa menunggu jawaban lelaki itu sudah memaki alam mimpi nya. Sedangkan Somi saat ini juga ikut merebahkan dirinya tepat di sebelag Chenle.
"Som, kenapa marga Chenle sama kak Minho itu Jung? Sedangkan marga kamu sendiri itu Jeon." Mark memutar kursi roda nya agar bisa melihat Somi.
Somi menatap kearah langit-langit kamar nya. "Papa gak kasih marga Jung ke gue, jadi nya gue pakai marga mama." Jelas Somi sembari tersenyum miris
Mark beranjak dari duduk nya lalu mengenggam erat tangan gadis itu. "Marga kamu sekarang Lee, Lee Somi."
***
Suara alarm ponsel membangunkan Somi. Gadis itu mengangkat ponsel nya yang bertujuan untuk mematikab alarm tersebut.
"Nih anak ngapain lagi pasang alarm jam dua pagi, lu mau ikut posronda apa gimana?" Ucap nya sembari menatap Chenle yang tengah terlelap.
Gadis itu turun dari ranjang nya. Ia ingin mengambil minum pada kulkas yang berada pada lantai dasar.
"Astaga!" Seru nya sembari memegang dada nya.
"Siapa anjir, yang taruh Tono disini?!" Teriak nya denga napas yang tidak stabil.
"Hah?! Dimana?! Dimana maling nya, sayang?!" Mark keluar kamar nya sembari berjalan menuruni tangga dengan mata yang masih tertutup.
"Bukan maling, bego. Lihat tuh sih Tono, masukin kandang sana!" Titah Somi sembari berjalan kearah kulkas.
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦
¦Hai gengs, makasih banget buat kalian yang udah baca cerita ini.
Jan lupa vote ya! Gratis kok! (:
Btw, gue pingin cerita ini biar cepet tamat terus gue bisa buat cerita yang lain.
Niat nya sih mau bikin cerita Haechan x Somi :v
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Sirius| Hwang Hyunjin ft Mark Lee
De Todo[[END]] Tentang kehidupan Somi setelah ditinggal oleh mama nya. Ia mendapatkan perilaku kasar dari papa juga kakak nya sendiri. Hingga pada akhir nya ia menjadi bahan taruhan oleh papa nya sendiri. ini juga cerita tentang pahit nya kehidupan...