delapan

6.1K 938 285
                                    

Follow instagram @ayinaraai

Yang mau baca cerita ini secara full, sudah tersedia di ebook dan pastikan membeli yang original ya di google play book

Happy reading ❤️

"Jadi mobil Om Delta mogok?"

Delta mengangguk menanggapi celotehan yang keluar dari bibir mungil itu. Kedua matanya tak terlepas dari wajah yang sungguh membuatnya semakin merindukan seseorang yang telah meninggalkannya beberapa tahun yang lalu.

"Iya...padahal Om ada acara, mana hujan gede banget gini."

Lingga yang badannya sudah menggigil mencoba menahannya agar Delta tak menyadari. Ia mencoba melengkungkan sebuah senyuman agar Delta tidak curiga dengan apa yang dirasakannya sekarang.

"Acaranya dimana? Kalau Om enggak bawa payung, Om pakai ojek payung Lingga aja mau enggak?"

Delta menatap wajah Lingga dengan mata berkaca - kaca. Rasa sakit kian menusuk kita melihat penampilan Lingga dari ujung kaki hingga ujung kepala. Sepasang sandal japit yang bahkan ia tak yakin harganya lebih dari sepuluh ribu rupiah, kaus dan celana pendek yang telah dihiasi banyak bekas jahitan, belum lagi kepalanya yang masih ditutupi oleh kantung kresek berwarna hitam.

"Dekat sini kok, emang Lingga benar ojek payung?" Tanya Delta sambil tersenyum lirih.

Lingga tertawa kecil. "Iya Om, tapi maaf payung Lingga kecil dan jelek, sudah rusak juga."

"Badan kamu udah basah semua loh, nanti kalau sakit gimana?"

Lingga menggelengkan kepalanya. "Enggak Om, Lingga sehat."

"Kamu kedinginan ya? Gemeteran gini badannya."

Lingga meringis kecil, "Sedikit, tapi sekarang udah enggak dingin lagi kok."

"Jadi Om, mau ya pakai payung Lingga. Lingga anterin sampai tempat yang mau Om datangi."

Delta menarik nafasnya dalam - dalam. Semakin lama melihat wajah Lingga, membuat hatinya semakin terasa nyeri tanpa tahu apa penyebabnya.

"Umur Lingga berapa sih kalau boleh Om Delta tahu."

Lingga tak langsung menjawab. Ia berfikir terlebih dahulu berapa umurnya saat ini.

"Kata Bunda empat tahun."

Deg

Mendengar kata bunda keluar dari bibir mungil Lingga membuat hatinya berdesir. Delta tiba - tiba teringat akan Shani yang juga membiasakan anak - anaknya memanggil ia dengan sebutan bunda.

"Bunda?"

Lingga mengangguk. Sementara Delta menengok ke kanan dan ke kiri, memastikan apakah sosok yang dipanggil bunda oleh Lingga berada di dekat mereka.

Terulang Kembali ( a sequel of BELUM Berakhir) sudah Tersedia Dalam Bentuk EbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang