Tsugaru x Psyche.

46 5 0
                                    

Sebenarnya kemarin author lupa kasih note dibawah (maklum, lagi buru-buru)

Gak tau mau ngomong apa lagi, nanti aja dipaling bawah. Dah, selamat membaca :::vvv


Pria itu terombang-ambing dalam aliran ruang dan waktu. Segalanya sangat membingungkan, dia sudah tidak bisa membedakan mana atas dan mana bawah, semua tampak sama dan berputar.

"Saku..raya... " Pria itu bergumam pelan. Ia tidak bisa menghentikan pikiran negatifnya akan hal yang akan terjadi padanya-tidak, mungkin yang lebih ia khawatirkan adalah orang lain ketimbang dirinya sendiri.

"Kenapa kau sangat keras kepala? Aku sudah mengatakan bahwa dia tidak ditakdirkan bersamamu, kenapa kau tidak melupakannya saja? " Sosok yang mengaku sebagai dewa ruang dan waktu mulai resah dengan gumaman tidak jelas milik pria yang tengah bersamanya ini.

"Melupakannya katamu? Ha.. Ha.. Ha.. Bahkan aku tidak bisa melupakannya walau sedetik pun. Apa yang kau tahu tentang Sakuraya?... Aku keras kepala? Tidak! Aku hanya sangat mencintainya! Sangat! Melebihi siapapun di dunia! Lalu kau menginginkan aku untuk melupakannya? Huh, aku lebih memilih mati! " Kata pria itu penuh penekanan. Ia sudah muak dengan dewa yang mempermainkan cintanya seperti sesuatu yang tidak berguna.

"Makanya, sudah kukatakan beberapa kali kalau kau memang bukan takdirnya... "

"Kenapa begitu? "

"Kehendakauthor--uhuk-uhuk! Maksudku, itu takdirnya. Dia juga tidak mencintaimu bukan? Buat apa dipertahankan? "

"DIAM! Dia hanya terkejut, aku tahu... Disudut terdalam hati Sakuraya... Pasti ada... Aku disana... " Perlahan air mata pria itu menetes.

"Baiklah-baiklah, terserah kau saja. Lagipula, sudah terlambat. Kau sudah sampai! Selamat tinggal. Semoga berhasil, Tsugaru "

"Ah, tunggu! " Tsugaru terjatuh dari langit biru dan mendarat tidak mulus di pepohonan.

Gratak!

Krak!

Gusrak!

Bruk!

Tsugaru mengumpat pelan, seluruh tubuhnya sakit, dan kimononya kotor. Perlahan, kesadarannya memudar.
"Saku...raya... Awas saja kau... Dewa... Sia.."
Belum selesai umpatannya, ia sudah kehilangan kesadarannya.

(Sementara itu, di dunia lain)

Di kota Mekaku City yang damai, tampak seorang gadis manis berambut pendek tengah bersenandung sembari menikmati keindahan kota tercintanya itu.

"Hm~hm~, (*'▽'*)♪ Hari ini aku ingat kalau Delic ingin memasakkan sesuatu untukku! Kira-kira hari ini apa ya~?" Ternyata bukan, dia tengah memikirkan makanan yang akan dimasakkan oleh temannya dan bukan keindahan kota...he?

"Delic! Aku datang berkunjung! Buatkan aku masakan seperti kemarin ya! " Katanya sembari mengetuk pintu apartemen temannya itu.

Tak kunjung dibuka, gadis itu menggembungkan pipi chubby yang membuatnya semakin manis.

"Delic~aku datang berkunjung loh! Bukakan pintunya... Wan-chan! Selamat pagi! Sedang jalan-jalan ya? " Gadis itu menyapa tetangga temannya yang seorang ibu-ibu gemuk dan cerewet.

Shizaya (Shizuo X Fem! Izaya) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang