Darrel memijit pangkal hidung nya, tanda dia sedang frustasi. Masalahnya selama lima tahun menjabat sebagai pemilik dan pengelola sepuluh cafe di daerah Jabodetabek, baru kali ini ia pusing tak punya jalan keluar akan masalahnya.
Bahkan masalah sahabatnya, seorang yang bisa dikatakan seorang jutawan saja bisa ia selesaikan dalam waktu satu hari, tetapi gilirannya malah tak punya jalan keluar sama sekali setelah berhari-hari.
Sahabatnya itu adalah seorang pewaris semua aset Respati, siapa lagi jika bukan Muhammad Yusuf Aldiansyah Respati. Lelaki itu kemarin galau soal permasalahan yang menimpa rumah tangganya.
Meski awalnya ia tak menduga jika Aldi yang begitu cinta dan setia pada Salma akhirnya menikah lagi demi menyambung garis keturunan lalu akhirnya jatuh cinta pada Kimindra istri keduanya.
Lalu tiba-tiba Aldi ditimpa masalah yang lebih pelik, Istri pertamanya dicurigai selingkuh, dan Aldi meminta bantuannya untuk menyelidiki Salma.
Darrel sudah menelepon Aldi, meminta bantuannya, tetapi pria itu malah menyarankan agar ia tidak jadi anak durhaka, sebab permintaan seorang Ibu itu layaknya amanah.
Meskipun Aldi sendiri sempat terjerumus dalam cinta yang salah karena alasan tak ingin jadi anak durhaka, pria itu tetap menyarankan agar ia menuruti keinginan Sabrina, Mamihnya.
Yups... Dia adalah anak pertama dari dua bersaudara tetapi ia anak lelaki satu-satunya karena adiknya perempuan. Sabrina adalah ibu tunggal bagi anak-anak nya sejak Darrel berusia empat belas tahun dan Sofhia berusia sebelas tahun.
Membesarkan dua anak di kota Jakarta hanya dengan sebuah cafe di daerah kampus nyatanya tak membuat perempuan itu surut memberi pendidikan terbaik bagi anak-anak nya. Darrel dikuliahkan hingga gelar sarjana juga adiknya Sofhia. Dan bukan hanya ia dan adiknya Sofhia saja, Sabrina juga punya anak asuh di panti Asuhan, dia seumuran Sofhia, namanya Areva.
Dan disitulah letak permasalahan hidup Darrel sekarang. Areva. Mamihnya mau Areva jadi menantunya, bukan perempuan lain. Titik. Ga pake koma ataupun tanda tanya. Tapi juga tidak pakai tanda seru, seolah itu adalah perintah, tetapi cukup Titik yang menandakan sebuah permintaan.
Areva itu tinggal di Panti asuhan hingga lulus SMA, dia sebatang kara karena semua keluarganya meninggal dalam musibah gempa di Yogyakarta beberapa tahun silam. Dulu Mama Areva dan Sabrina sahabat saat kuliah di Yogyakarta. Tapi karena situasi Sabrina yang janda dengan dua anak, ia tidak bisa merawat Areva langsung. Namun meski Areva ada di panti Asuhan, Mamihnya, Sabrina selalu menyisihkan sedikit rezeki untuk Areva dan sering mengunjungi jika ada kesempatan.
Gadis itu lulus SMA dan mendapat beasiswa sehingga bisa meneruskan kuliah di Yogyakarta, kota asalnya. Lalu lulus kuliah atas permintaan Mamih, dia pindah ke Bekasi. Dia bersama beberapa teman mendirikan PAUD/TK. Calon istri idaman memang, berpendidikan, mandiri dan kata Mamih cantik.
Darrel sudah lama tidak ketemu Areva. Sejak gadis itu lulus SD sepertinya. Mamih sering minta diantarkan bertemu gadis itu, tapi selalu saja dia cari alasan. Tapi malam ini sepertinya dia nggak bisa lolos. Mamih memaksanya makan malam bersama di rumah karena Areva akan menginap seminggu di Jakarta untuk mengurus administrasi kuliah pasca sarjana. Gadis itu ambil S2 Pendidikan di UNJ dan mendapat beasiswa penuh.
Sepasang tangan indah memeluk tubuhnya melingkari perutnya, lalu menyandarkan kepala di bahu Darrel. Aroma yang kuat dari parfum membuat indra penciuman Darrel tergoda. Dia memiringkan kepalanya menatap sosok bertubuh polos itu.
"Sudah bangun?" Tanyanya dan gadis yang memeluknya mengangguk.
"Kok manja? Mau lagi?" Tanya Darrel dan dijawab anggukan kepala. Darrel tersenyum kecil.
"Tapi pengamanku habis Sa."
"Aku ada kok di tas." Katanya serak-serak manja memancing gairah. Darrel tersenyum lalu bangkit dari ranjang menuju tas Salsabilha mengambil pengaman di sana lalu melepas seluruh pakaiannya dan bergabung dengan Salsa yang masih tak memakai apapun.
Ini salah satu penyebab Darrel sulit mengiyakan permintaan Mamihnya. Dia sudah punya kekasih. Salsabilha yang sempurna, cantik, sexy, seorang sosialita, dan manja. Ya Darrel suka sekali tipe-tipe manja menggemaskan seperti ini.
Sebentar saja berciuman dan melahap payudara Salsa, Darrel sudah siap tempur. Ia memakai pengaman dan siap-siap menyatu dengan Salsa, tapi tiba-tiba...
Hoek... Hoek... Hoek...
Darrel mengikuti Salsa menuju kamar mandi. Gadis itu muntah-muntah disana. Tadi malam dia baik-baik saja, apa karena tidur tanpa sehelai pakaian pun dia masuk angin sehingga mual-muntah pagi ini? Tapi Darrel menyelimuti gadis itu kok.
Salsabilha tampak lemas. Wajahnya pucat. Dia terduduk di Kloset kamar mandi.
"Are you oke honey?"
Darrel cemas sambil menangkup wajah Salsabilha mengarahkan wajahnya agar menatap Darrel tetapi Salsa berpaling sambil menangis.
Darrel makin cemas ditambah bingung. "Kenapa Sa? Pusing, mual? Kita ke dokter ya sayang." Ajaknya menggendong Salsa panik keluar kamar mandi lalu mendudukkan di ranjang.
"Aku ambil pakaian kamu dulu." Katanya sangat cemas.
"Aku hamil." Kata Salsabilha pelan hampir tak terdengar oleh siapapun tapi Darrel masih bisa mendengarnya dengan jelas. Dia mematung seketika. Tubuhnya tak mampu bergerak, bahkan ia hampir lupa bernafas.
----
TBC
Ini cerita ringan banget cuma soal perjodohan yang mungkin kalian anggap KOK SAMA dengan cerita Penulis A atau B atau C...
Pada dasarnya ini ide milik saya, jadi kalau ada kesamaan/kemiripan dll plizzz jangan disambungkan dengan A B C. Pasti setiap penulis punya keunikan masing-masing meskipun mungkin ada kesamaan/kemiripan menurut kalian.
Just read and Vote. Kalo komen yg bikin puyeng nggak usah deh, ntar cuma bikin aku ilfeel nulis doank.
SIMPAN AJA DULU ya karena masih ngerjain cerita lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantunya Mamih (Ready Ebook)
RomanceAreva Anggrekyani Mustafa adalah sosok yang selalu diinginkan Sabrina untuk jadi pendamping hidup anaknya. Sejak kecil Sabrina menyayanginya seperti anak sendiri dan bertekad kelak gadis itu benar-benar jadi bagian keluarganya. Dan ketika usia dewas...