Bagian Satu

281 63 171
                                    

" VINNA!" seorang gadis meneriaki gadis lainnya yang sedang tertidur pulas diatas ranjang.

" hoammm" gadis itu menguap sambil menarik kembali selimutnya.

" ih vinna! Bangun!" Vanni menggoyangkan badan milik vinna dengan keras.

" ah, vanni! Jangan ganggu aku dong!" Vinna kembali lagi melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu itu.

Vinna Olivia, gadis yang tidak pandai berdandan itu adalah kembaran dari Vanni Azalea. Mereka lahir hanya berselang beberapa menit. Vinna lebih dulu melihat dunia ini, sedangkan vanni telah didahului oleh Vinna. Disini yang berperan sebagai kakak itu adalah vinna, tapi vanni lebih dewasa dibanding vinna. Vanni lebih sering bangun sangat pagi dan langsung membereskan rumah, sedangkan vinna malah lebih sering bangun siang dan jarang mandi.

" MORNING BUN, YAH, VAN!" teriak vinna yang baru saja bergabung di meja makan.

" kesiangan lagi?" Tanya Rio, ayah vanni dan vinna.

" hehe" vinna hanya tersenyum menunjukan deretan giginya yang rapi itu.

" kamu kesiangan mulu! Contoh dong adik kamu!" Kini bunda mulai kesal dengan kelakuan anaknya yang sering bangun siang ini.

" tuh vin, contoh dong akuu!" Vanni tersenyum jahil melihat kembarannya disudutkan.

" kan ini hari minggu!"

" kamu ini anak gadis! Meskipun hari libur, kamu harus tetap bangun lebih pagi."

" iya iya, kalian suci aku penuh dosa!" Vinna mendengus pelan.

" hahaha ngaku sendiri!" Tawa vanni pecah seketika.

Vinna dan vanni memang anak gadis yang ceria. Mereka selalu bersama, jika ada vinna pasti ada vanni dan sebaliknya. Sekarang mereka sedang menduduki bangku kelas XI, tetapi mereka tidak satu kelas. Vinna berada dikelas XI IPA 2, kelas yang diisi oleh semua murid berprestasi. Sedangkan vanni berada di kelas XI IPA 3, kelas yang diisi oleh murid yang kurang berprestasi.

" VANNI! Sini deh!" Vinna heboh sendiri dikamarnya, sedangkan vanni memilih duduk santai di sofa sambil memainkan ponsel miliknya.

" kamu aja yang kesini. Aku lagi pewe!"

Vinna berjalan kearah vanni dengan membawa cat kuku ditangan. " van ini!"

Vanni menoleh dan mendapati vinna yang tersenyum lebar. " apa?"

" ini aku punya cat kuku warna merah. Aku gak suka, kamu mau gak?"

" bayar gak nih?"

" enggak deh untuk kali ini!"

" oke. Sini!" Tangan vanni sudah siap diudara untuk menerima cat kuku itu.

" eh tapi ada syaratnya!"

" katanya gratis!" Vanni mendengus kesal.

" yaudah kalo gak mau!"

" oke. Apa syaratnya?"

" sini aku bisikin!" Vinna mendekatkan wajahnya ketelinga vanni.

***

" vanni, vinna. Lagi apa sayang?" Tanya bunda yang baru saja datang ke kamar milik vanni dan vinna.

" ini bun, lagi cat kuku!" Jawab vinna.

" besok kan sekolah sayang. Kok di cat sih kuku nya? Gimana kalo dihukum hem?"

" gak tau nih, vinna yang maksa akuu!"

" ih enggak. Aku cuma ngajak, dan kamu mauu" elak vinna.

The Different TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang