" Itu tuh gambar siapa sih kak?" Tanya Vinna kepo.
" Cewek yang gue suka" Devan memasukan kedua tangannya pada saku celana. Astagaa, cool deh kalo giniiiii.
" Kenapa gak dilanjutin gambarnya?"
" Gue bingung"
Vinna menaikkan kedua alisnya bingung. " Kenapa harus bingung?"
" Kok lo jadi kepo?"
Gadis itu mendengus kesal. " Kan aku cuma pengen tauuu!"
" Gue bingung harus gambar yang mana. Dia ada dua, dan gue gak tau yang mana cewek yang gue cari dari dulu" Katanya terus terang.
" Dua? Kembar?"
" Iya kembar. Dari dulu gue cari dia, dan sekarang udah ketemu. Tapi ternyata dia punya kembaran. Jadi, gue pusing"
" Oh kembar kayak aku sama Vanni ya? Gak usah bingung kak. Diantara kembar itu pasti ada sedikit perbedaan, gak seluruhnya sama" Jelas Vinna.
Devan hanya diam meresapi perkataan gadis itu. " Perbedaan lo sama Vanni, apa?"
" Kalo perbedaan aku sama Vanni sih kayaknya dari segi penampilan. Vanni itu pintar menata diri, sehingga dia terlihat cantik. Kalo aku, kurang memperhatikan penampilan. Jadinya, aku tampil apa adanya"
" Coba deh kakak perhatiin dan cari tau apa perbedaan mereka"
Devan hanya manggut-manggut paham. " Kalo boleh tau, nama mereka siapa?"
" Siapa tau aku kenal" Tambahnya.
" Kalo soal nama, gue gak bisa kasih tau"
Vinna hanya mengangguk sebagai jawaban. Dalam hatinya, dia merasa sesak. Jadi gini ya rasanya mencintai tanpa dicintai?
Degg
Vinna merasa hatinya seperti di hantam benda keras. Ini terjadi lagi, kini penglihatannya buram. Kepala Vinna seakan akan ingin meledak. Dia memejamkan mata sambil memegang kepalanya. Padahal aku udah minum obat, tapi kenapa terasa lagi?!
***
Gadis cantik yang kini sedang bersandar di kursi itu tersentak ketika mendengar suara keributan dari luar. " VANNI! VAN! VANIIIIIII!" Teriak Tiara dari luar kelas.
" Apa?" Gadis itu berjalan menghampiri Tiara.
" Itu kakak lo pingsan" Jawab Tiara dengan tampang khawatir.
" Hah? Masa? Sekarang dimana?" Tanya Vanni tak kalah khawatirnya dengan Tiara.
" Di UKS. Tadi dia di bawa sama kak Devan" Jawabnya. Vanni mengangguk dan segera berlari.
" Eh bentar, bentar" Vanni memundurkan langkahnya hingga sejajar kembali dengan Tiara.
" Lo tadi bilang Vinna sama kak Devan?" Tanya Vanni memastikan.
" Iya. Kak Devan yang ganteng ituu!"
Degg
Apa maksud Vinna? Kenapa dia bisa kenal dengan kak Devan? Kenapa dia tidak pernah cerita? Hati Vanni terus bertanya tanya. Dia kembali memasuki kelasnya dan duduk seperti tadi.
Niatnya untuk menemui Vinna, dia urungkan. Rasanya tidak mungkin bila dia harus melihat kakaknya sendiri dengan orang yang dia cinta. Tapi Vanni berusaha berpikir positif. Mungkin saja Devan hanya membantu Vinna. Tapi kenapa Vinna bisa pingsan?
" Arghhh!" Vanni prustasi.
" Gak jadi ke UKS? Kakak lo pingsan. Lo malah diem ajaa! Gila!" Ucap Tiara heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Different Twins
Teen Fiction" ternyata selama ini, kita mencintai orang yang sama" Cussss langsung baca yaaa!