Vanni dan vinna berjalan kompak ke parkiran. Bel pulang sudah berbunyi 20 menit yang lalu. Vanni dan vinna lebih sering menunggu semua orang pulang, sampai sekolah benar benar sepi. Mungkin kini hanya tinggal beberapa orang saja yang ada diparkiran.
" van, sekarang kamu yang bawa motor!" Vinna menyerahkan kunci motor yang sedari tadi dipegangnya.
" ogah ah, males!" Vanni berjongkok dan mengikat tali sepatunya yang baru saja lepas.
Vinna memutar bola mata malas. Dia menoleh ke samping dan melihat tiga orang pria yang berjalan kearahnya. Itu kan, kak devan? Batin vinna.
Vinna segera mengalihkan pandangannya ketika devan menatapnya. Tatapan devan itu sangat tajam, vinna sangat tidak menyukai tatapan itu. " yaudah van, aku aja yang bawa motor. Nih pake helm!"
Vanni mengambil alih helm yang dipegang kakaknya. Vinna menoleh lagi kesamping, hah? Kok ilang? Batin vinna.
Vinna mengarahkan pandangannya kesemua penjuru dan tidak mendapati pria itu. Kaya setan ya, suka ngilang! Batin vinna.
" vinna! Woy!" Vanni bingung melihat tingkah kakaknya ini.
" hah? Apa?"
" nyariin apasih?" Vanni ikut memandang kearah yang sedang dipandang vinna.
" eh- itu, enggak kok. Gak nyari apa apa"
Vinna segera menaiki motornya dan menghidupkannya. " udah ah, ayo pulang!"
Vanni menaiki motor itu dengan posisi menyamping, karena keadaannya vanni sedang memakai rok yang lumayan ketat. Vinna menarik gas dan melajukan motornya dengan cepat.
Vanni menoleh ke belakang, tempat motornya tadi bersarang. Dia melihat devan dan teman temannya sedang tertawa bersama. Manis bangettt! Batin vanni.
Vinna memperhatikan wajah vanni dari kaca spion. " van, kamu gila ya?"
" iya"
" hah yang bener?"
" iya. Gila karena cinta" vanni memejamkan mata sambil tersenyum lebar.
" emang ya, orang yang lagi jatuh cinta tuh kayak gini!"
Vanni hanya tersenyum menanggapi kakaknya ini. Sejak dulu, vanni lebih sering berpacaran. Sedangkan vinna, dia tidak pernah pacaran. Dilirik lelaki pun rasanya jarang. Vinna terlalu cuek terhadap penampilan, sehingga ia terlihat biasa saja jika dibandingkan vanni yang luar biasa.
Seringkali vinna mendapat ejekan dari murid murid karena merasa tidak pantas jadi kembaran vanni. Disekolah, vanni lebih populer. Semua orang mengenalnya, termasuk kakak kelas. Banyak orang yang menyukai vanni karena kecantikannya. Sehingga vinna selalu diejek karena dianggap sebagai upik abu dihidup vanni.
Vinna memarkirkan motornya didepan rumah yang lumayan besar itu. Vanni turun dari motor dan melepas helm yang dipakainya. Mereka baru saja sampai di depan rumah. Mereka berjalan masuk ke rumah bersama.
" assalamualaikum" ucap mereka kompak.
" waalaikumsalam" jawab kirana dari dalam.
Vanni dan vinna menghampiri kirana yang sedang duduk disofa. Mereka menciumi punggung tangan bundanya tersayang. Setelah itu, vinna langsung menduduki lahan kosong disebelah kirana. Sedangkan vanni, dia berjalan ceria sambil senyam senyum sendiri. " kenapa tuh adik kamu?"
" dia lagi jatuh cinta!" Jawab vinna Sambil memperhatikan kepergian adiknya.
" dasar!"
" kalo kamu gimana? Lagi jatuh cinta gak?" Ucap bunda menyeringai.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Different Twins
Fiksi Remaja" ternyata selama ini, kita mencintai orang yang sama" Cussss langsung baca yaaa!