Bagian Tujuh

74 27 58
                                    

Vinna menatap nanar kepergian Devan dan Vanni. Kenapa harus kak Devan? Kenapa kita harus mencintai orang yang sama, Van? Vinna bergegas keluar dan menghidupkan mesin motornya.

Selama perjalanan menuju sekolah, dia terus dimarahi oleh pengemudi lain karena kelalaian nya dalam mengendarai motor. Hingga dia tiba pun, dia dimarahi guru BK karena terlambat 10 menit. Untungnya Vinna adalah kebanggaan sekolah, jadinya dia hanya mendapat hukuman berlari dua putaran.

" Bul, lo kenapa? Dari tadi tuu bibir maju mulu udah kayak mau dicium sama abang" Sedari tadi, tak henti hentinya Rizal mengoceh dan menggoda Vinna.

" Gue ngantuk"

" Kalo gitu lo pura pura sakit aja!" Antusias Rizal.

" Kalo gue beneran sakit, gimana?"

" Selamat pagi anak anak!" Bu Rini yang merupakan wali kelas Vinna baru saja memasuki kelas dengan diekori gadis cantik dibelakangnya.

" Pagi buuuuu" Kompak semua.

" Hari ini ibu membawa murid baru, silahkan perkenalkan dirimu"

Murid itu tersenyum sangat manis, tercipta lesung pipi di pipi sebelah kirinya. " Nama aku Sofia Andira, kalian bisa panggil aku Sofi atau Fia"

" Kalo panggil sayang boleh gak?" Celetuk salah satu siswa memotong ucapan Sofia.

Gadis itu hanya tersenyum manis dan kembali melanjutkan ucapannya. " Aku pindahan dari Bandung"

" Orang Bandung cantik cantik ya!" Kini Rizal mengeluarkan suara.

" Sudah, sudah! Sofia, kamu boleh duduk dengan Vinna. Dan kamu Rizal, kamu pindah duduknya dengan Andi!"

" Yah bu, saya sama Vinna gak bisa dipisahin" Ucap Rizal protes.

" Tidak ada pembantahan!"

" Yaudah bu saya mau salam perpisahan dulu sama Vinna" Ucap Rizal lagi, dramatis.

Bu Rini hanya geleng geleng kepala, sedangkan yang lainnya tertawa.

" Silahkan Sofia, kamu boleh menduduki bangku mu"

Sofia berjalan dengan anggun sambil tak henti hentinya tersenyum. Sofia mendudukan dirinya dan menoleh kepada Vinna. " Hai"

" Hai" Jawab Vinna ramah.

" Emm, nama kamu Vinna?"

" Iya Vinna, Vinna Olivia"

" Semoga kita bisa berteman baik ya" Sofia kembali tersenyum dengan manisnya.

Vinna hanya mengangguk dan tersenyum. " Baik anak anak, buka buku tugasnya dan kerjakan halaman 196!"

Semua sibuk mengerjakan tugas yang diberikan bu Rini, sedangkan Vinna hanya melamun memainkan bolpoin yang dipegangnya. " Kamu kenapa, Vinna?"

" Gakpapa"

" Kalo ada masalah, jangan sungkan ya cerita ke aku!"

" Iya makasih"

Vinna bersyukur dalam hatinya, kini dia ada tempat curhat selain Vanni. Dia yakin bahwa Sofia pendengar yang baik. " Enaknya aku manggil kamu apa, ya?"

" Kamu enaknya apa?" Sofia memandang Vinna.

" Emmm, Sofi aja kali yaa"

" Oke. Gimana enaknya kamu aja"

***

Tiara menyenggol Vanni yang sedari tadi memandang kearah lapangan. " Lo liatin siapa sih?"

" Itu yang cakep!"

The Different TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang