Chapter 12: That Girl (2)

474 57 27
                                    

 Madness

"Ini," Karma memberikan sebuah es krim cup padamu yang tengah menonton televisi.

"Oooww, memang suami yang hebat. Sangat tahu keinginanku saat ini." kamu membuka es krim itu dan langsung saja menyendokinya untuk dimasukan ke dalam mulut. Rasa es krim yang manis segera meleleh di mulutmu. "Enak~" terlukis kegembiraan di wajahmu.

"Sudah pasti enak. Suamimu yang membelikan es krim itu di bawah sinar matahari yang terik dan harus menghadapi rayuan wanita jalanan di luar sana." Karma mendadak mencurahkan keluh kesahnya yang membuatmu bermuka gelap.

"Rayuan wanita?" kau mengulangi dua kosa kata itu "Kau dirayu oleh orang saat berbelanja?" tanyamu menuntut penjelasan.

"Yah, tapi aku mengabaikan mereka semua, kok." Karma tampak tak acuh saat mengatakan itu, tapi kemudian ia sadar dengan perubahan moodmu. Karma pun menyeringai. "Apa? Kamu cemburu?" dengan kurang ajarnya Karma berbisik di dekat telingamu. Membuatmu terkejut dengan suara rendah lelaki yang adalah suamimu itu.

"Menjauhlah!" bentakmu sambil menutupi kedua telinga "Lagi pula siapa yang cemburu? Kenapa kau jadi besar kepala begini, huh!" kau melempar bantal sofa pada Karma.

Karma menangkapnya dengan bersih sambil tertawa, "Sejak kapan kamu punya sifat Tsundere begitu, (name)?"

"Tsundere kepalamu!" Kau bersungut-sungut membuat Karma tidak tahan untuk tidak menggodamu. Ia lantas mendekatimu lagi dan mendorongmu pelan hingga kau terbaring di sofa. "Orang Tsundere menunjukan kasih sayangnya dengan tindakan, kan? Bagaimana kalau kita cari tahu apa kau cemburu atau tidak lewat tindakan, hmm?" Kau mengernyit alis. Sebal dengan godaan Karma, kini giliran kau yang mendorong Karma hingga posisi kalian berganti. Karma berada di bawahmu.

"Aku tidak suka suami yang banyak omong." Setelah mengucapkan itu kau pun menyerang Karma dengan ciuman panas. Karma sempat terkejut namun ia segera terbiasa dengan permainanmu di mulutnya. Setelah Karma menerima undanganmu, permainan panas kalian pun berlanjut.

.

.

Chapter 12: That Girl (2)

.

.

Setelah melewati malam yang panas, kau dan Karma memutuskan untuk jogging pagi harinya. Udara pagi masih sangat segar apalagi di kota tempat kalian berbulan madu ini. "Karma! Cepat!" panggilmu nyaring. Karma yang masih di kamar bersiap-siap hanya menyahut sepatah kata "Sebentar!", membuatmu geleng kepala. Laki-laki macam apa yang suka membuat istrinya menunggu? Batinmu sambil menghela nafas beberapa kali.

Sesaat kemudian, Karma telah siap dengan setelan joggingnya. Jaket hoodie hitam dengan celana pendek berwarna sepatu sport hitam merah. "Curang, pakai apa pun kamu terlihat keren." Katamu terpesona.

"Tentu saja. Memangnya kau pikir aku siapa, huh?"

"Suamiku."

"Ya, aku tahu. Untuk itulah kita membeli baju pasangan ini untuk jogging, kan? Aku suka caramu mengklaim kepemilikanmu, (Name)."

Memang benar. Kau sengaja meminta Karma membeli baju olahraga pasangan. Kini kau juga memakai jaket hoodie hitam dan celana training panjang hitam serta sepatu yang sama dengan Karma. Dan surai yang terikat model ekor kuda.

"Biar tidak ada wanita yang berani merayumu di depanku."

Karma hanya mendengus mendengar perkataanmu yang jujur dan tentunya sangat posesif. Karma suka itu. lalu, Tanpa berlama-lama lagi, mereka pun keluar villa. Mereka segera disambut dengan lingkungan segar di pagi hari dan seorang gadis berpenampilan polos yang tengah berdiri di depan pintu villa mereka.

MADNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang