Bab VIII

3.5K 371 10
                                    

Happy ReadingTypo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
Typo bertebaran

*****

Tak ada yang memahami isi hatinya. Tak ada yang mengetahui apa yang sebenarnya ia inginkan. Hatinya hampa. Hatinya terluka. Jika berkenan, ia pun tak mau memiliki nya. Ia hanya ingin menjadi manusia biasa. Tanpa memiliki kemampuan yang membuat nya dianggap sebagai pembunuh.


Mereka melupakan seseorang disana yang juga menahan kesakitan di dadanya. Ia meremat dadanya. Langkahnya perlahan mundur. Jimin yang terlebih dahulu menyadari Jungkook kesakitan di belakang sana segera berlari dan berteriak. Namun...

"JUNGKOOK!!"

Taehyung yang menyadari teriakan jimin, lantas menoleh.

Grep

Taehyung berhasil menggenggam tangan Jungkook. Taehyung membawa perlahan tubuh itu kedalam pelukannya, ia menangis.

"Maafkan aku" bisiknya mengeratkan pelukannya pada jungkook yang tak sadarkan diri.

Pemandangan itu tak luput dari penglihatan jimin dan yoongi yang melihatnya, Kejadian yang begitu tiba tiba. Yoongi menatap Jimin yang masih setia melihat interaksi taehyung dan jungkook.

Tatapan mata jimin menyiratkan kesedihan, itu yang yoongi pikirkan. Mungkinkah ia memikirkan jihoon. Yoongi berniat menghampiri jimin, sebelum suara memanggil namanya.

"Detektif Yoongi"

Yoongi menoleh. Mendapati salah satu rekannya, kim namjoon berdiri disana. Tapi ada yang beda, rekan nya itu tak memakai seragam melainkan baju seragam SMA seperti dirinya.

"Kau.. Apa yang kau lakukan disini?" tanya yoongi, alisnya berkerut.

Namjoon hanya terkekeh, "hanya ingin menjalankan sebuah misi bersamamu" ucap namjoon.

Namjoon menoleh, terkejut melihat satu orang tak sadarkan diri disana. "Astaga, Ada orang pingsan. Kenapa tak ada yang menolongnya? Aishh!" ucap namjoon kelabakan. Ia menghampiri jungkook, mengambil alih tubuh jungkook dari pelukan taehyung begitu saja. Salah satu tujuannya kali ini adalah rumah sakit, dan kepanikan nya itu membuatnya lupa baru saja bertemu dengan rekan nya itu.

"Apa kau seperti ini saat membunuh Jihoon?" ucapan pertama Jimin membuyarkan keheningan di atap itu.

Taehyung mendongak, berusaha mengembalikan kesadarannya kembali.

"A-aku Tak mengerti maksudmu" lirih taehyung pelan.

Jimin berdecak kesal, "Kau Monster, Taehyung. KAU PEMBUNUH" Teriak jimin meninggalkan Taehyung dan Yoongi disana.

"Jimin. Park Jimin!!!" teriak yoongi tak kalah.

"Aku bukan pembunuh. Hikss.. Bukan, aku bukan monster. Bukan pembunuh. Hiks." racau taehyung. Ia menekuk kedua lututnya, wajahnya kacau tampak raut ketakutan disana.

Dream (VKook Brothership) [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang