Rima tiba-tiba menelfon ku, dia bilang kalo dia dan ka Aditya mau putus. Aku kaget dan tanya kenapa alasan nya,
"Kenapa sih rim, ko mau putus gitu aja"
"Tau gak ra, tadi aku liat dia boncengan sama cewek dan itu temen sekelasnya ka Aditya ra, udahlah lagian juga aku capek ka Aditya gak pernah perhatian sama aku"
"Mungkin ka Aditya lagi mau kerja kelompok rim, mangkanya bonceng temen nya"
"Udah gak perduli aku ra, nanti aku pengen ngomong disekolah sama ka Aditya"
"Yaudah seterah kamu aja, itu semua keputusan kamu rim"
"Iya Ra"
Keesokan harinya saat jam istirahat aku menemani Rima ke kantin untuk bertemu ka Aditya,
"Ehh Ra, kamu udah sembuh?"
"Emm udah ka"
"Ka Aditya, aku mau ngomong" kata Rima sambil menahan air mata.
"Apaan, tinggal ngomong aja" nada ka Aditya yang ketus membuat Rima semakin kesal.
"Aku mau kita putus!"
"Ohh yaudah" singkat nya sambil melanjutkan makan nya.
"Ka!" Rima kesal dan memukul meja, dia juga meneteskan air matanya.
"Kenapa lagi sih. Hah!?" Teriaknya
"Asal kamu tau, Aku tuh dari awal gak mau pacaran sama kamu!"
Aku segera tarik tangan Rima dan ingin membawa Rima kekelas agar tidak mendengarkan ucapan ka Aditya. Tapi Rima menolak ia ingin mendengarkan alasan dari omongan ka Aditya yang buat dia bingung tadi.
"Apa kamu tau Rima! Surat waktu itu yang ada dimeja kamu itu buat Naira, dan aku yang salah taruh surat itu dimeja kamu, terus kado itu buat Naira bukan buat kamu!"
Ka Aditya emosi dan pergi, Rima hanya nangis dan melihat ke arah ku.
"Naira, apa kamu tau soal ini? Hah!"
"Emmm" hancur semua ka Aditya sudah bilang ke Rima. Aku harus bilang apa ke Rima, aku takut dia marah dan benci sama aku.
"Jawabbbb!" Teriaknya.
"ii.yy..aa, hmm aku gak mau kamu marah sama aku rim, aku gak perduli soal perasaan ka Aditya ke aku"
Rima marah dan kembali kekelas. Dia hapus air matanya.
"Rim, maafin aku"
Dia hanya diemin aku dan gak mau ngomong sepatah kata pun.
Pulang sekolah aku cerita ke Reza, aku bingung bagaimana kalau Rima membenci ku dan tidak mau berteman lagi dengan ku. Perasaan ku benar-benar gak karuan, aku memikirkan bagaimana perasaan Rima sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak OSIS
Teen FictionSeorang gadis yang cantik, menyukai seorang ketua OSIS yang tampan akan tetapi sahabat nya juga mencintai ketua OSIS itu, hehehe lanjutan nya silahkan baca aja🙌