I Knew You Were Trouble

Prolog

Mayday! Mayday!

Dispass mengabarkan; aktris sekaligus penyanyi terkaya dalam beberapa tahun ini dikabarkan tengah berbadan dua! Menurut sumber terpercaya, si penyanyi dan tunangannya telah lama berpisah. Lantas, siapa ayah bayi itu?

Sunday. Tokyo, 09.00 AM.

Kairo tidak bisa lebih jengkel dari ini. Demi Tuhan, ini pagi yang cerah setelah Jepang dilanda badai nyaris satu minggu penuh. Dan apa-apaan ini? Setelah Sakura menyelesaikan rangkaian tour Begin Again-nya di Asia, berita konyol bin aneh ini muncul? Holy shit! Kairo akan memaki siapa biang gosip di sini.

Napas Kairo berhembus kasar secara berkala. Mendengus masam mendengar suara parau Sharon Den Adel, tidak membuat perasaannya lekas membaik. Demi Tuhan, Demi Dewa Jashin yang sempat Kairo sembah sebelum dia tahu kalau dia masuk ke jalan setan, Kairo mengutuk siapa saja yang memberitakan buruk tentang sahabat baiknya.

Haruno Sakura. Oke, siapa yang tidak tahu aktris sekaligus penyanyi terkenal itu? Baik, mari kita perbalik. Sakura debut sebagai penyanyi cilik. Bukan penyanyi yang menciptakan lagu Balonku Ada Lima Dor. Bukan. Sakura adalah penyanyi cilik jebolan Disney Asia yang sempat redup setelah memilih untuk fokus pada pendidikan karena desakan keluarganya.

Apa dia berasal dari keluarga miskin? Kairo akan bilang TIDAK. Sakura tidak miskin. Demi Tuhan. Sudah berapa kali dia menyebut nama Tuhan? Semua tahu bagaimana kayanya Sakura semenjak dia masih berbentuk cairan.

Ibunya pemilik pabrik parfum terbaik di Jepang. Tidak sampai di sana, ayahnya yang keluar sebagai bankir ternama sekaligus trader saham bernilai ratusan ribu dolar sudah malang-melintang di dunia bisnis kelas atas.

Sakura tidak pernah kekurangan uang. Sakit? Ibunya yang super lebay itu akan membawa anaknya ke Jerman. Entah. Kairo sempat berpikir kalau Sakura akan didaftarkan menjadi tentara Nazi. Sampai-sampai Sakura remaja tidak bisa membedakan mana Berlin dan mana Tokyo. Gadis itu terlalu buta. Buta karena harta orang tuanya dan hartanya sendiri.

Dan sekarang? Sakura kembali ke industri musik setelah belasan tahun vakum. Dimulai dari usianya enam belas, meluncurkan album bertajuk Haunted, lalu berlanjut If This Was A Movie, dan terakhir Begin Again. Kairo berharap setelah ini Sakura meluncurkan album berkonsep dark dan berbau pemujaan satanis seperti akun konspirasi yang pernah menyudutkan dirinya sebagai pemuja setan hanya agar lagunya laris. Meh.

Sakura terjun ke dunia akting hanya untuk selingan. Serius. Kairo melihat bakat itu saat Sakura kecil tersenyum centil di depan kamera. Sakura yang masih polos dan riang. Sampai kesan dingin itu tersemat pada dirinya nyaris satu tahun. Sebelum beberapa media memberitakan kalau Sakura adalah Sakura yang ramah dan hangat.

Bayarannya cukup fantastis. Walau tidak sebesar pendapatannya sebagai penyanyi papan atas. Sakura menikmati karirnya sebagai penyanyi serba bisa. Albumnya yang semakin laris setiap rilis membuat Kairo tahu, digit pada ATM sahabatnya menggelinding sampai ke lantai.

"Hah! Kenapa undur-undur ini melamun?"

Suara Yamanaka Ino memecah lamunan Kairo. Dia terlalu banyak memikirkan kondisi Sakura dan suara Sharon Den Adel dalam All I Need. Dia benci menjadi pria galau!

"Apa?"

Ino duduk dengan senyum cerah. Yamanaka Ino adalah sahabat baiknya. Bisa dikatakan, Ino layak berteman dengan mereka. Setelah insiden Ino melabrak Kairo karena membuat modulnya basah, mereka menjadi dekat.