Satu

6.4K 815 164
                                    

Mengencani Haruno Sakura? Coret.

Kalau mereka berpikir untuk berkencan dengan para model telanjang, majalah dewasa atau model yang bermain di atas catwalk, mungkin diiyakan. Yang mereka bicarakan Haruno Sakura. Si pemilik senyum ramah namun mematikan.

Banyak media memujinya. Seolah-olah dirinya adalah one and only. Satu-satunya penyanyi berjiwa besar dan dermawan. Dedikasinya pada musik memang pantas mendapat penghargaan. Tapi untuk kehidupan di luar itu? Jangan harap.

Sakura sering menyebut mereka—para pria di luar sana adalah mainan. Tak ubahnya bermain-main di atas blank space yang mengerikan. Gadis itu akan bertindak sebagai kekasih posesif nan sadis. Pecinta BDSM garis keras.

Yah, itu yang mereka dengar. Karena terlibat langsung dengan penyanyi terkenal itu, mereka mungkin bersikap sopan dan sekadar formalitas.

Dan unggahan setelah enam jam berita tentang Haruno Sakura yang hamil membuat geger publik, gadis itu mengunggah sesuatu pada laman sosial medianya. Salah satunya adalah Twitter.

'Cause darling i'm a nightmare dressed like a daydream.

Beberapa orang berpikir ini adalah clue album baru atau single teranyar gadis itu di musim selanjutnya. Kabar berhembus keras, kalau Sakura akan istirahat untuk waktu yang tidak sebentar setelah melewati rangkaian tur yang padat.

Tapi bagi Sasuke, ini petunjuk untuk media besar bernama Dispass yang sering membuat para idola meradang.

"Wow. Sakura. Really? Pregnant? Siapa ayah bayinya?"

Sasori yang berisik tidak berhenti mengoceh. Dia pernah punya harapan bisa berkencan dengan gadis itu walau hanya satu minggu. Tapi mengenyahkan semua itu menjauh saat tahu kalau Sakura dilindungi dua malaikat dari neraka. Ibunya dan Kairo, si dokter gila bermulut petasan.

Semua orang tahu siapa Kairo. Sakura sering memamerkan kedekatan mereka di laman sosial medianya. Dia pernah menciptakan lagu untuk mereka. Seperti Fifteen dan Long Live. Dan penggalan lirik yang sepertinya mengarah besar pada Yamanaka Ino pada single Speak Now.

Keduanya bukan artis. Berasal dari kalangan orang biasa. Tapi kedekatan Sakura dengan mereka tidak diragukan lagi. Penggemar gadis itu tahu benar siapa keduanya dengan baik.

Sasuke mendesah panjang. Melepaskan jemarinya pada senar gitar dan menatap Sasori yang masih sibuk dengan ponselnya. "Kenapa kau peduli?"

"Kenapa tidak?" Sasori balas mencecar. "Sakura penyanyi paling terkenal di sini. Reputasinya bagus. Para pria yang bersamanya selalu mendapat titel brengsek. Sekarang lihat? Dia hamil. Di saat dia dan tunangannya sudah putus. Wow. Bagaimana menurutmu?"

"Kau terlihat seperti memiliki dendam pribadi padanya," sahut Sai dari meja sebelah. Menegak birnya dan mendesis. Separuh mabuk saat Uzumaki Naruto mendengus, menyesap anggurnya sekali lagi dengan mata birunya berkilat.

"Kita berempat bahkan tidak mau repot-repot bertaruh hanya karena gadis konyol itu," gusar Naruto dengan ekspresi merah karena alkohol. "Kenapa kita peduli? Genre musik kita berbeda. Kalau ini yang dinamakan dendam karena Sakura berhasil menyingkirkan kita dalam tangga lagu, itu karena dia solois. Solois lebih banyak mendapatkan cinta."

"Contoh saja dirimu sendiri," Naruto menunjuk sahabatnya dengan mata memicing tajam. "Saat kau merilis single tanpa kami, namamu bersinar. Kau tampil sendiri dalam beberapa acara. Dan kau bilang itu membosankan karena kau terbiasa bersama kami."

I Knew You Were TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang