🍁💎 HIATUS
"Jadilah pasanganku, hanya satu malam."
Siapa yang menyangka jika satu kalimat permintaannya itu mendatangkan malapetaka bagi dirinya sendiri.
Zoya menyesal, sungguh.
Penasaran?
Yuk langsung dibaca^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading~
Zoya melangkahkan kakinya memasuki sebuah ballroom mewah, tempat dimana Noura Grace----sahabatnya menggelar acara Ulang Tahunnya yang ke-25. Gadis itu mengedarkan pandangannya, mengamati setiap inci dekorasi yang terlihat sangat gemerlap. Zoya tersenyum tipis---Keluarga Grace adalah salah satu yang berpengaruh dalam perekonomian Italia, mereka pemegang besar ekspor-impor di negeri itu. Maka tak ayal pesta ulang tahun dari Putri Keluarga Grace tersebut digelar dengan begitu mewah.
"Mae! Noura disana, ayo!" Zoya menoleh ketika namanya di panggil oleh Moyura. Mae adalah panggilan dari sahabat - sahabatnya untuk Zoya.
Gadis itu mengikuti arah pandang Moyura dan para sahabatnya yang lain, gadis itu tersenyum ketika Noura juga tengah menatap mereka sembari mengisyaratkan agar mereka semua mendekat ke arahnya.
"Ayo,"
Mereka pun mulai berjalan mendekati tempat Noura berada, pantulan suara hak yang saling beradu sukses membuat orang - orang di sekitar mereka tertarik atensinya.
Pandangan takjub tak luput mereka dapatkan. Bagaimana tidak, mereka bahkan tak kalah cantik dan elegannya seperti Si Bintang malam ini. Penampilan elegan dan mewah yang mereka tunjukkan membuat tiga gadis cantik itu terlihat berbeda dan lebih mencolok dari tamu - tamu lainnya.
"Selamat Ulang Tahun untuk Ibu Suri kita yang jahat," ucap mereka serempak yang merujuk pada Noura. Ketiga gadis itu tertawa setelahnya---merasa berhasil membuat Noura jengkel bahkan di acara ulang tahunnya sekali pun. Terbukti ketika Noura seketika merubah senyum manisnya dengan poutan bibir yang menggemaskan.
"Kalian ini! Apa tidak bisa sehari saja menjadi manusia waras? Setidaknya malulah dengan pakaian mewah yang kalian kenakan." Noura berucap sembari memutar bola matanya malas.
"Sejak kapan kata malu ada di dalam kamus kami?"
Tertawa, mereka tertawa lagi. Kali ini Noura pun ikut tertawa bersama ketiga sahabatnya, "Benar, sejak kapan kita punya rasa malu." Mereka bersenda gurau, menghiraukan begitu saja para tamu lainnya yang sibuk mencuri pandang pada keempat gadis cantik itu.
"Ok, cukup. Mari berikan ucapan Selamat Ulang Tahun yang benar pada kelinci tua ini," Shella---salah satu sahabat Zoya berucap.
Noura merenggut ketika mendengar ejekan kelinci tua yang Shella lontarkan, namun sedetik kemudian gadis bergigi kelinci itu kembali tersenyum manis.
"Selamat Ulang Tahun Noura. Tetaplah menjadi sahabat kami yang cerewet dan banyak tingkah. Wish you all the best, Naya Grace."
Para gadis - gadis itu pun satu persatu memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Noura, tak lupa juga pelukan kecil yang sarat akan kehangatan di dalamnya.
"Ohh ya, dimana para kekasih kalian? Kalian tidak mengajak mereka?" Noura menatap satu persatu sahabatnya, meminta jawaban.
