Chapter 07

2.4K 274 172
                                    

Hai readerys!!

Aku updatenya lama ya?

Kalian nungguin?

Maaf ya, kalian pasti tau waktuku ga sepenuhnya di dedikasikan untuk nulis cerita.

Kita punya permasalahan dan kesenangan lainnya di real life. Jadi satu minggu ini aku nikmatin masa - masa literasiku. Biar ga jenuh.

Ok, biar ga lama. Aku minta love boleh? ❣

Disini 💚

Dan satu lagi, disini 💜

Dan satu lagi, disini 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading~

Ballroom mewah itu kini dipenuhi oleh para pasangan yang mulai berdansa dengan Noura dan Bobby sebagai center. Alunan musik beritme pelan yang dimainkan oleh para orkestra menuntun setiap langkah dan gerakan para pasangan tersebut. Semua pasangan yang ada turut serta dalam dansa itu---karena memang inilah acara utama dari Birthday Party itu.

Begitu pun dengan Vee dan Zoya---keduanya kini tengah bergerak pelan seirama dengan yang lainnya. Tangan kanan dan kiri Zoya mengalung pas dileher tegas milik Vee, sedangkan tangan Vee sendiri memeluk pinggang Zoya dengan sedikit posesif.

Berbeda dengan Vee yang sedari tadi sibuk menatap wajah Zoya dengan begitu intensnya, gadis tersebut justru menggerakan manik coklatnya ke sembarang arah---mencoba mengindari kontak mata dengan Vee. Kepalanya bahkan sedikit menunduk, tak berani mendongak sedikit pun. Baginya situasi ini sangatlah canggung, sedari di mulainya acara dansa ini jatungnya sudah berdetak dua kali lebih cepat. Gadis itu tidak bisa mengontrolnya, karena memang semua ini terlalu tiba - tiba dan tak di sangkanya.

Awalnya Zoya tak pernah mengira bahwa acara dansa akan di adakan di pesta ini---sebab Noura sendiri tak mengatakan apapun kepadanya. Zoya berpikir, jadi inilah alasan mengapa Noura meminta para tamunya untuk datang bersama pasangan mereka ke pesta ini. Karena acara utama pesta ini adalah acara dansa, yang pastinya hanya dapat dilakukan oleh para pasangan--bukan perserorangan.

Zoya yang tengah berkelana dengan pikirannya dibuat terkejut ketika sebuah jemari dirasanya menyentuh dagunya, menuntun agar gadis itu mendongak. Manik matanya bertubrukan dengan mata indah Vee, Ia menatap Vee yang kini tengah tersenyum padanya.

Zoya mengerjap, "Ada apa?"

Hal selanjutnya yang membuat Zoya tersentak adalah ketika Vee tiba - tiba menarik dirinya semakin dekat, tak memberikan sekat sedikitpun antara tubuh keduanya. Lagi, Zoya tak bisa mengatur kerja jantungnya ketika Vee menyempurnakan lingkaran tangannya di pinggang Zoya---memeluk tubuh gadis itu semakin erat.

Pemuda itu sedikit menunduk, mendekatkan wajahnya ke arah Zoya yang kini hanya dapat diam menegang. Vee berbisik tepat di samping wajah Zoya, "Kau harus menatap pasanganmu jika sedang berdansa. Bukannya malah menunduk, Zee."

VEE'S OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang