[O4] Weird

4.3K 412 32
                                    

"E-eum Chenle-ssi?" Panggil Jisung pada sekertaris barunya, yang duduk tak jauh darinya, ingin sekali Jisung mengumpat didepan Jaehyun karena meletakkan sekertaris baru nya di ruangan yang sama itu sangat membuat Jisung canggung.

Karena sikap Chenle seperti tidak mengenalnya jika saja sikap Chenle seperti dulu tidak akan ada kata canggung di antara mereka, ingin sekali Jisung memeluk Chenle dan menyurahkan rindunya pada orang yang sekarang menjadi sekertarisnya.

"Nee? Ada yang bisa saya bantu?" Jisung yang mendengar suara lembut Chenle merasa tidak enak karena ia ingin menyuruh Chenle mengambilkan nya kopi entah kenapa Jisung merasa ngantuk apalagi office boy kantor tidak masuk hari ini.

"A-ah tidak jadi." Jisung berdiri tapi di tahan oleh Chenle yang sudah berdiri dari tempat duduknya.

"Apa anda menginginkan sesuatu? Biar saya yang mengambil nya." Chenle berbicara sambil tersenyum manis itu membuat Jisung tidak tahan melihatnya.

"Tidak usah tidak apa apa." Jisung perlahan melepaskan tangan Chenle yang ada di lengannya.

"Oh ayolah saya akan dicap jelek oleh karyawan karena membiarkan direkturnya mengambil sesuatu sendiri." Rengek Chenle.

"Aaa~~ b-baiklah saya ingin kopi." Chenle tersenyum lalu pergi untuk mengambil kopi pesanan Jisung.

Saat mendengarkan suara pintu tertutup Jisung berteriak sedikit kencang karena gemas dengan ekspresi Chenle tadi.

"Ya Tuhan! Kenapa dia masih lucu seperti dulu!?" Jisung tersenyum senang sekaligus malu lalu senyumnya pudar saat mengingat sesuatu.

"T-tapi apa dia Chenle yang dulu? Kenapa gaya berbicara nya padaku seperti itu? Jika dia Chenle yang dulu pasti gaya bicaranya pada ku tidak seperti itu, apa dia berakting?" Jisung tenggelam didalam pikirannya sampai suatu suara membuat lamunannya pecah.

"PWARK JISEONG!!!"

Jisung tersentak kaget mendengar suara seseorang yang mirip dengan toa Masjid ya dia Haechan yang selalu menghancurkan lamunannya dengan teriakan itu bahkan Chenle yang baru saja datang hampir saja menjatuhkan cangkir kopinya.

"ECHAN!!!! BISA GAK SIH JANGAN SUKA NGANGETIN ORANG!"

"YA MAAF NAPA."

"JAN NGEGAS DONG."

"LO DULU YANG NGEGAS."

"GUE NGEGAS KARENA LO NGAGETIN GUE."

"LO TU-wait what ini Seo Chenle?" atensi Haechan beralih pada Chenle yang memegang secangkir kopi dengan memandang Haechan dengan bingung.

Jisung langsung mendorong Haechan pergi dari ruangannya.

"Letakan saja di meja saya, dan terima kasih." Haechan mengerutkan kening saat mendengar gaya bicara Jisung pada Chenle yang sedikit berbeda.

"Sung gaya bicara lo kok-" Haechan menggantungkan bicaranya karena ia masih heran dengan sikap Chenle.

"Udah lah mendingan lo pulang aja bicara sama gue nanti aja."

"Tapi ini tentang Lami."

"Jangan sebut sebut nama dia lagi lo."

Jisung kesal karena Haechan menyebut nama Lami yang sudah dibenci Jisung sejak 4 tahun lalu, Lami itu katanya suka sama Jisung tapi selalu saja dihiraukan Jisung dan dia juga selalu mengusik kehidupan Jisung saat masih dibangku kuliah dan pada akhirnya Lami pindah membuat Jisung lega.

"Lami udah tau Chenle, tau Chenle siapa nya elo dan Chenle itu teman Lami saat Lami baru pertama kali ke Chicago."

"Jadi pesen gue jaga Chenle baik baik awas sampek Lami berulah!"

My Love [ Sungle ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang