My Love [ Sungle ]

[01] Always waiting

Malam yang dingin membuat tubuh Jisung menggigil, hari ini ia hanya menggunakan mantel yang tidak terlalu tebal, ini musim dingin tapi Jisung selalu memakai matel yang tidak tebal bahkan ia tidak memakai sarung tangan.

Ia baru saja selesai pemotretan, sekarang Jisung telah menjadi model yang terkenal di korea karena proposi tubuhnya bak model membuat Jisung sangat terkenal dikorea.

Dan bisa dibilang ia model termuda dikorea karena baru saja berumur 20 tahun saat menjadi model sekarang ia sudah lulus kuliah dengan tujuan yang masih sama yaitu menunggu Chenle kembali.

Setelah Chenle pergi Jisung selalu menunggu kembalinya orang yang memiliki suara dolphin itu jujur Jisung rindu suara dolphin Chenle.

Yang membuat Jisung semakin khawatir adalah Chenle sama sekali tidak menghubungi nya sejak kepergiannya itu dan sudah 5 tahun lebih Chenle belum kembali padahal Chenle pernah bilang jika ia akan kembali setelah kelulusan kuliah, kelulusan kuliah sudah tahun lalu dan Chenle belum kembali sama sekali.

Bahkan Johnny dan Ten sudah kembali ke Chicago 3 tahun yang lalu karena ada masalah di kantor Johnny begitulah kata Jaehyun saat Jisung bertanya tentang kenapa Johnny dan Ten kembali ke Chicago.

"Chenle-ah, sayang kapan kau kembali,aku rindu" Batin Jisung sambil berjalan menuju mobil pribadi nya.

Jisung sangat sangat sangat rindu dengan Chenlenya itu ia tidak lelah untuk menunggu Chenle kembali Jisung selalu mengecek instagram Chenle dan tidak ada upload tan sama sekali terakhir 5 tahun yang lalu saat mereka jadian Chenle mengupload foto di instagramnya dan selanjutnya Chenle tidak mengupload apa apa lagi.

Karena pikirannya kacau Jisung melajukan mobilnya kesuatu bar disana ia ingin meminum sedikit wine saja tidak lebih karena Jisung tidak kuat dengan alkohol terlalu banyak.

"Yuta hyung aku ingin wine" Ucap Jisung pada pemilik bar yang memang Jisung kenal sudah lama.

Setelah mendengar ucapan Jisung, Yuta langsung menyiapkan wine pesanan Jisung dengan wajah sedikit heran.

Memang Jisung sering kesini tapi entah kenapa wajah Jisung sedikit berbeda dari yang sebelumnya menurut Yuta seperti orang yang putus asa.

"Hei Jisung kau kenapa?" Tanya Yuta

"Tidak apa apa" Jawab singkat Jisung

"Jangan bohong kau pasti ada masalah, ah apa karena pemuda Chicago itu?"

Jisung mengangguk membuat Yuta menghela napas pelan, Yuta tau Jisung sedang menunggu Chenle kembali karena Yuta adalah teman Lucas yang notabenenya adalah sepupu Chenle jadi jika Yuta penasaran kenapa Jisung Yuta pasti akan bertanya pada Lucas.

"Jisung bersabarlah dia pasti akan kembali" Ucap lembut Yuta membuat hati Jisung sedikit tenang tapi masih tetap memikirkan pemuda China itu.

"Apa aku harus mencarinya ke Chicago ya?"

Pertanyaan konyol Jisung membuat Yuta terkekeh pelan "Sabar saja Sung nanti juga di akan kembali percayalah perkataan hyung" Jawaban Yuta dia angguki oleh Jisung lalu kembali meneguk wine nya.

"Hyung aku ingin pesan bir" perkataan Jisung mendapatkan gelengan dari Yuta karena Yuta tau jika Jisung pemabuk yang buruk.

"Tidak Jisung"

"Ayolah hyung satu botol saja"

Karena Jisung menunjukan wajah menyedihkann Yuta akhirnya mengambil 1 botol bir.

"Ingat jika tidak kuat jangan dipaksakan"

Jisung hanya mengangguk lalu meminum bir itu dengan botolnya,Yuta kaget saat Jisung menghabiskan 1 botol bir, tidak mungkin Jisung sekuat itu monolog Yuta.

"Hyung, aku ingin nambah"

"Tidak, sudah jangan terlalu banyak"

Jisung yang tidak ingin membantah pun berdiri merogoh kantong nya lalu mengeluarkan uang dan diberikan ke Yuta, setelah nya Yuta melihat Jisung ingin pergi tapi dengan jalan yang sempoyongan, Yuta menggeleng pelan dan berjalan menghampiri Jisung saat ia di goda oleh jalang.

"Maaf silahkan cari yang lain saja jika ingin menggoda" Ucap dingin Yuta lalu mendapatkan tatapan sinis si jalang.

Yuta yang melihat Wajah Jisung memerah menandakan ia sangat mabuk langsung menompang lengan Jisung ke leher lalu merogoh sakunya mengambil gawai lalu menelpon seseorang.

Setelah menelpon Yuta mendudukan Jisung disalah satu kursi yang ada di bar.

"Jisung, kan sudah kubilang jangan minum bir kau selalu saja membantah" ujar seseorang yang ditelpon Yuta tadi ternyata sudah datang.

"Mungkin dia setres Jen, karena memikirkan Chenle" Ujar Yuta pada Jeno yang baru saja ia telpon tadi

Jeno hanya menghela napas pelan lalu membopong tubuh Jisung untuk keluar bar dengan perlahan.

"Baiklah terima kasih Yuta hyung aku pergi dulu" Pamit Jeno lalu mendapatkan anggukan dari Yuta.

.

.

.

Bruk!

Jeno melempar tubuh jangkung Jisung ke kasur apartemen nya dengan kasar, badannya capek karena sedari tadi membopong tubuh Jisung yang tidak lagi enteng itu.

Jeno menggeleng mendengar Jisung selalu menggumam kan nama Chenle di alam bawah sadarnya, ia seharusnya juga rindu dengan Chenle namun tidak sebesar Jisung merindukan pemuda Chicago itu.

"Jisung gue tau gimana rasanya nahan rindu sampek lo mabuk gini, bersabarlah Chenle pasti bakalan kembali" Jeno mengelus puncak kepala Jisung pelan jujur Jeno sangat Khawatir keadaan Jisung meskipun menyebalkan Jisung tetap adik nya.

Setelah menyelimuti Jisung, Jeno keluar kamar hendak membersihkan apartemen Jisung yang kotor ini, sungguh keadaan apartemen Jisung seperti kapal pecah barang berserakan di mana mana.

Jeno memulai mengambil barang yang jatuh untuk dikembalikan ke tempat asalnya setelahnya ia memakai vacum cleaner untuk membersihkan lantai lalu memungut sampah untuk dimasukkan ke tempat sampah.

Setelah 1 jam bersih bersih Jeno hendak pergi membuang sampah ke bawah tapi sebelum itu ia mengambil jaketnya yang ada di kursi.

TIIT

Suara pintu apartemen terbuka membuat atensi jeno beralih ke kamar sebelah dan betapa terkejutnya ia melihat seseorang yang berstatus bertetangga dengan Jisung itu.

Sosok yang ia rindukan bahkan mungkin Jisung akan memeluknya jika melihat sosok itu, sosok itu menatap Jeno bingung karena kenapa Jeno memandang nya seperti itu.

"Seo Chenle?!" Batin jeno sambil menutup kedua mulutnya tidak percaya apa yang sedang ia lihat sekarang.

Tapi ada yang aneh dengan sosok itu Jeno mengkerutkan alisnya sosok itu seperti tidak mengenal siapa dia.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Oke karena Dream revisi ini juga revisi ya hehe

-27 Maret 2020-

-Revisi : 6 Agustus 2020-