"Sial, Hari ini Jisung ada pemotretan." Ujar Jeno geram karena pemotretan Jisung tidak bisa diundur harus dilakukan hari ini setelah pulang kerja.
Felix yang mendengar omongan Jeno langsung menelpon Hyunjin yang akan mengajak Chenle jalan jalan setelah Jisung selesai pemotretan entah kapan selesai nya.
"Halo jin." Ucap Felix saat sudah tersambung.
"........"
"Jisung hari ini ada pemotretan, bisa tidak kau mengundur kan jam pergimu dengan Chenle?"
"........."
"Baiklah terima kasih."
"........."
Felix menutup teleponnya lalu memandang Jeno yang sedari tadi melihatnya sambil mengangguk membuat Jeno lega seketika.
"Baiklah gue ngasih tau Jisung dulu." Jeno pun mengambil gawainya lalu mengetik nomor Jisung setelah dapat Jeno menempelkan benda pipih itu ke telinganya.
.
.
.
Chenle sedang duduk di meja kerja nya sambil memandang meja Jisung yang belum diduduki sama sekali karena Jisung pergi entah kemana saat ponselnya bergetar.
Entah kenapa perasaan Chenle sedikit tidak enak sedari pagi tadi seperti akan terjadi sesuatu tapi apa?
Chenle yang melamun pun dikagetkan oleh ponselnya yang berdering dengan segera ia mengambil ponselnya, tapi Chenle tidak langsung mengangkat karena dia dapat panggilan dari nomor yang tidak ia kenal.
"Ini nomor siapa? Apa nomor baru Hyunjin? Tapikan dia baru saja menelponku dengan nomor lamanya, hmmm...apa ini renjun-ge? Baiklah aku angkat saja."
Chenle menggeser tombol warna hijau lalu menempelkannya ke telinganya dengan perasaan ragu.
Tapi apa yang Chenle dengar? Hanya suara angin yang berhembusan ia takut jika ini nomor seseorang yang jahat ia hendak mematikannya tapi suara perempuan tiba tiba muncul di seberang telepon sana.
"Owh sudah tersambung ternyata, hai Seo Chenle, aku menelponmu karena hanya ingin membuat peringatan saja sih."
Chenle hanya mengerutkan keningnya sambil mendengar kan omongan perempuan dia teleponnya lalu tidak lama kemudian Jisung datang dengan wajah kaget dengan segera ia mengambil telepon yang digegengam Chenle lalu mematikan sambungan teleponnya
Jisung tau Jika itu nomor telepon Lami karena baru saja ia mendapatkan telepon dari Jeno, Guanlin menelponnya dan memberi tahu jika Lami akan menelpon Chenle dan membuatnya takut.
"JISUNG!? Apa yang kau lakukan?!" Ucap Chenle sedikit membentak.
Jisung hanya menatap Chenle dengan tatapan dinginnya. "Jangan pernah kau menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal." Ucap Jisung dingin membuat Chenle bergedik ngeri.
Akhirnya Chenle memilih diam lalu duduk dengan kesal sambil melihat lihat dokumen, menghiraukan Jisung yang sedari tadi memegang ponselnya sambil memperhatikan nya dengan khawatir namun Chenle tidak tau.
Jisung pun kembali ke duduknya dan kembali bekerja ia masih memegang ponsel Chenle menjaga jaga jika Lami menelpon lagi.
Dan benar saja 1 jam kemudian ponsel Chenle bergetar menampakkan nomor Lami lagi dengan cepat Jisung mematikan panggilan.
Ternyata Lami tidak menyerah ia terus menelpon di ponsel Chenle membuat Jisung menghela napas kasar dan menjawab panggilan Lami ke 10.
"BERHENTILAH MENELPON LAMI, KAU MENGGANGGU CHENLE BEKERJA DAN KAU TELAH MENGABISKAN PULSA CHENLE, SIALAN!!!!" Bentak Jisung membuat Chenle tersentak kaget bahkan sampai dokumen jatuh ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love [ Sungle ]
أدب الهواة[COMPLETE] 성러, 지성, 처러 2nd book ❝Aku menunggumu selama empat tahun tanpa kabar, dan kamu kembali dengan membawa luka?❞ Start ; 270320 End ; 170420 Boyxboy area✔ Dimohon untuk tidak salah lapak✔ Yang terjadi di cerita tidak nyata✔ Original story by...