Cinta itu sulit untuk ku gapai. Kasih sayang selalu menolak ku.
Sedangkan kesedihan selalu menghampiri diriku. -Choi Yuna
🌾🌾🌾
Seoul, 7 Agustus 2015Gadis dengan tubuh semampai itu baru saja turun dari bus yang membawanya menuju ke sekolah tercinta. Dirinya tersenyum sekilas melihat rintik hujan mulai turun membasahi jalanan kota Seoul, hiruk pikuk warga terlihat jelas di matanya.
Semua terlihat berlarian melindungi diri dari hujan yang dapat membasahi tubuh mereka dalam sekejap. Lagi-lagi gadis itu tersenyum setelah ia mendapati sebuah payung di dalam tas miliknya. Dengan cepat ia membuka payungnya lalu berjalan santai menuju ke bangunan besar yang biasa kita sebut dengan "sekolah".
Sesampainya di depan gerbang sekolah, tangannya mulai melambai di udara. Teman-temannya sudah berangkat rupanya, mereka membalas lambaiannya sambil tersenyum balik. Kaki jenjangnya melangkah lebar, sedikit berlari ke arah teman-temannya, lalu langkahnya mulai memelan saat sudah mulai dekat dengan teman-temannya.
"Yuju-ya! Kau sudah mengerjakan tugas dari Han-ssaem?" Ucap salah satu teman Yuju yang di kenal dengan sebutan beagle di antara mereka.
"Tentu saja sudah, kenapa kau bertanya?" Alis Yuju nampak terangkat, bingung karena ini pertama kalinya temannya itu bertanya tentang pekerjaan rumah karena ke-lima temannya selalu mengerjakan tugas tepat waktu.
"Kau... lupa lagi?"
Deg!
"Hari apa sekarang?" Yuju terlihat panik, takut bahwa hal yang tidak dia inginkan terulang kembali.
"Hari Kamis, kau salah membawa buku mata pelajaran lagi?" Salah satu teman Yuju bertanya dengan nada khawatir, Yuju tersenyum singkat.
Terjadi lagi
"Terima kasih sudah memberitahuku Sinbi-ya." Sinbi tersenyum, ia lalu beralih pada tasnya. Membukanya dengan cepat membuat teman-temannya yang lain merasa bingung dengan apa yang dilakukannya.
"Kau mau apa?" Tanya salah satu teman Yuju yang sangat tinggi.
"Aku tadi membawa dua buku paket untuk Yuju, eonni." Yuju tersentuh, memang di antara temannya yang lain Sinbi adalah temannya yang paling usil, tapi juga teman yang paling mengerti keadaan dirinya.
"Ah! Ketemu. Ini untuk mapel nanti, hanya dua buku karena satu mapel lainnya pasti kau membawanya karena hari ini kau ingatnya hari Rabu." Ucap Sinbi sambil tersenyum, Yuju membalas senyumannya. Kemudian berterima kasih karena sudah mengerti dirinya.
"Terima kasih dan minta maaf karena merepotkanmu. Kuharap aku tidak lupa lagi." Sinbi menepuk bahu Yuju pelan, membuat Yuju menatap sayu manik mata Sinbi.
"Sudahlah, tidak apa-apa. Sekarang kita ke kelas dulu, tinggal 7 menit lagi bel bunyi." Mereka ber-5 mengangguk setuju. Kemudian melanjutkan jalan mereka menuju kelasnya masing-masing.
☘☘☘
Panas matahari terasa hingga ke dalam ruang kelas, musim hujan tapi berasa musim panas. Mungkin kalimat itu cocok untuk menggambarkan keadaan saat ini.
Semua murid dalam kelas nampak mengipas diri mereka sendiri menggunakan buku mereka, merasa bahwa 3 buah kipas angin dalam ruangan tidak cukup untuk mendinginkan tubuh mereka. Ada yang selalu mengumpat, ada juga yang merengek, selain itu ada juga yang hanya diam terlihat menikmati suasana kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Firefly [Yumin Fanfiction✔]
FanfictionSebuah kepingan cerita antara Yuju dan Jimin, serta permasalahan berliku tentang hubungan mereka. "Jika saja bisa, aku ingin waktu kembali berputar ke belakang. Berharap tidak pernah bertemu dengannya lagi." -Choi Yuna "Bolehkah aku berharap yang te...