Chapter 5 (FTS 3)

60 10 0
                                    

Berpisah itu sulit, melupakan itu sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berpisah itu sulit, melupakan itu sulit. Tapi, mencari yang baru itu mudah bagi laki-laki. Karena itu aku ingin menghindarinya - Choi Yuna


🍃🍃🍃


"Aku tanya. Apa kau menyukaiku, Park Jimin?"

"Iya."

"Eh?"

Jawaban itu sangat berkebalikan dengan apa yang dipikirkan oleh Yuju, suara degupan jantungnya terdengar jelas.

Semoga dia tidak mendengarnya batin Yuju.

Gadis itu masih diam di tempatnya tanpa berniat menjauhkan tubuhnya barang sedikitpun dari Jimin. Lelaki itu masih bertahan dalam posisinya sambil menatap iris Yuju dalam. Jantungnya memompa dengan cepat, dirinya masih ingin menatap manik itu lebih lama.

Yuju menarik badannya ke belakang sambil mencoba menghindari tatapan dari Jimin, Ia merutuki dirinya sendiri karena telah bertanya hal frontal seperti itu yang berakhir membuat kecanggungan di antara mereka.

"Maaf aku bertanya seperti itu," sesalnya pada Jimin tanpa menatap manik lelaki tersebut. Jimin tersenyum puas melihat Yuju tengah malu karena jawabannya.

"Maaf juga karena menjawab seperti itu, seharusnya aku mengatakan langsung jika aku menyukaimu sebagai seorang teman. Kau juga menyukaiku kan, Yuju?" Yuju mengulum bibirnya, rasa sesak meraup dadanya. Entahlah, apa dia merasa kecewa?

"Tentu saja!" Balas Yuju semangat, sangat berkebalikan dengan suasana hatinya saat ini.

"Minumlah sebelum airnya dingin." Yuju mengangguk, meminum minuman dingin itu dengan cepat.

Lalu kembali fokus pada pemandangan Seoul dari atas sana, sesekali melirik ke arah Jimin yang tampak tenang menatap pemandangan di depannya. Yuju tersenyum kembali, mencoba merubah suasana hatinya yang sedang kacau.

Apa aku terlalu berharap?


🌾🌾🌾


Panas serta cahaya matahari masuk melalui celah ventilasi kamar seorang gadis. Gadis itu terbangun dari tidurnya merasa terganggu dengan cahaya yang mengenai wajahnya. Matanya perlahan terbuka sambil menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

Gadis itu, Yuju meregangkan tubuhnya, berdiri kemudian berjalan kearah jendela kamarnya. Ia menyibak tirai yang menghadang cahaya masuk ke dalam kamarnya. Senyumnya mengembang di saat maniknya melihat butiran-butiran air hujan menghiasi kaca jendela kamarnya. Semalam hujan, membuatnya tidur nyaman karena hawa sejuk yang menenteramkan raga.

Firefly [Yumin Fanfiction✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang