1 April 2020
Sebelum membaca terapkan untuk diri kalian menghargai penulis ya! Dengan cara memencet tombol bintang di pojok bawah. Sikap kalian yang seperti itu akan membuat penulis menjadi semangat dalam berkarya lagi:))
Selamat membaca ♥️
.
.
.
Kring
Kring
Kring
Dering alarm berbunyi begitu kencang didalam kamar kost. Seorang wanita meraba-raba nakasnya untuk meraih jam alarm yang telah di-settingnya itu. Dengan mata yang masih terpejam, wanita itu bangun dan menyenderkan punggungnya di sanggahan kasur. Sebelum mengambil jam diatas mejanya, wanita itu beberapa mengucek matanya untuk tersadar dari alam bakanya.
"Waktunya solat subuh," ucapnya ketika melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah empat subuh. Dia segera mengembalikan alarm ke tempatnya kembali.
Diapun menyibak selimut tebalnya, lalu segera turun dari kasur mungilnya. Setelah mengembalikan nyawanya yang masih terbawa mimpi, diapun beranjak keluar dari kamar kostnya untuk mengambil air wudhu.
Wanita itu memakai sendal yang dia taruh didepan pintu kamar kost yang terdapat rak kecil disana. Dia mempergunakan itu untuk menyimpan sendal dan beberapa sepatu untuk hidupnya disana. Setelah memakai sendal tersebut, dia berjalan menuju ke kamar mandi yang berada di samping kamarnya. Mungkin terpisah oleh tiga kamar kost saja.
Renata Kusuma Citra.
Ya, wanita itu bernama Renata Kusuma Citra. Citra nama kecilnya sampai sekarang. Citra adalah gadis perantau yang berasal dari Jawa Tengah yang kini sedang berkerja di kota Bandung. Citra memang baru sehari di kota Bandung ini. Kota yang terkenal dengan monumen gedung sate itu kini yang akan menjadi titik awal dirinya mencari jati diri.
Citra adalah gadis cantik dengan hijab yang selalu dikenakannya. Selain mempunyai paras Ayu, Citra juga memiliki sikap anteng dan sopan pada siapapun. Karena sikap yang begitu ramah pada orang lain, Citra banyak disegani oleh banyak orang. Citra memang sosok wanita yang penurut.
Nampak kost yang berbentuk rumah susun itu sangat sepi oleh para penghuni. Mungkin saja mereka sedang berjelajah di alam mimpinya hingga lupa dengan kewajibannya. Dan Citra tidak peduli dengan itu semua. Intinya dirinya telah melakukan sesuatu yang menjadi kewajibannya itu dengan benar dan baik.
Citra berjalan santai kearah kamar mandi yang nampak sepi dengan lorong-lorong yang mencekam, membuat orang yang mempunyai rasa takut akan merinding merasakan hawa disana. Sebaliknya dengan Citra wanita yang mempunyai wajah oval dan tinggi semampai itu sangat berani dalam melangkah kearah kamar mandi yang berada disamping lorong tak berpenghuni itu.
Citra sama sekali tak merasa takut dengan suasana yang tampak menyeramkan. Baginya tak ada yang ditakutkan selain tuhan dan kedua orang tuanya.
Ditempat kelahirannya sana, Citra selalu di didik baik oleh kedua orangtuanya. Diajarkan agama seperti mengaji, solat, dan puasa sunnah. Sebab itulah, Citra mempunyai pribadi yang baik dan sopan pada siapapun.
"Astaghfirullah!" Citra terjungkal kaget ketika melihat seorang wanita keluar dari kamar mandi dengan tiba-tiba.
Citra mengusap dadanya sambil beristighfar. Citra sangat terkejut melihatnya. Suasananya yang mencekam ditambah wanita ini keluar dengan tiba-tiba. Rasanya ingin memarahinya saja!
Mendengar suara menyebut itu, wanita yang keluar dari kamar mandi itu menoleh dan tersenyum canggung kearah Citra. Wanita itu mendekati Citra yang masih berdiri disamping pintu. Wanita yang memiliki postur lebih pendek dari Citra itu mendekati Citra sambil cengengesan tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Suci [KARYA KARSA & KBM]
Teen Fiction"Hai Anak manis," suara lembut menggema ditelinga lelaki kecil yang sedang duduk di bangku taman kanak-kanak. Lelaki yang dipanggil itu menoleh dan menatap seorang wanita cantik berdiri disampingnya. "Bu Gulu Citla," balas lelaki kecil itu dengan n...