6.

556 94 52
                                    

"Yunseong, udah?" panggil Yeonhee.

Felix dan Yunseong sama-sama kaget. Kira-kira, Yeonhee denger gak ya pembicaraan mereka sebelumnya?

"Yeonhee," panggil Yunseong balik.

"Gue balik duluan ya bro," ujar Yunseong sambil menepuk pundak Felix.

Felix akhirnya cuman ngangguk, dan daritadi ngeliatin Yeonhee dengan tatapan yang gak suka. "Dasar cewek freak," ujar Felix dalam hati.

Felix ngelihatin perilaku Yeonhee ke Yunseong, bener-bener kayak orang yang lagi pacaran. Yeonhee nyuruh Yunseong buat angkat tasnya, dan dia langsung mau-mau aja. Kayak beneran dibodohin gitu.

Yeonhee ngelirik Felix sebentar, lalu menatap Yunseong, "Kok tumben kamu bisa bareng dia? Itu temennya Chaewon, kan?"

"Iya, tadi lagi ngobrol bentar doang," sahut Yunseong.

"Jadi gimana sama Chaewon?" tanya Yeonhee

Yunseong seketika jadi lesu, "Udah.." lirihnya pelan.

"Kamu yang mutusin? Apa dia?" tanya Yeonhee lagi.

"Dia," jawab Yunseong

"Oohh, yaudah, apapun itu. Yang penting sekarang udah nggak ada halangan lagi kan diantara kita?" ujar Yeonhee sambil tersenyum sumringah, lalu menggandeng lengan Yunseong.

"Yeonhee, aku tiba-tiba mules nih, aku ke toilet dulu ya? Kamu gausah nungguin aku, ntar aku nyusul, kamu chat aja posisi dimana," ujar Yunseong berbohong.

Yeonhee tampak sebal, tapi dia pun akhirnya mengikuti kata-kata Yunseong, lalu lanjut jalan ke kantin sendirian.

"You okay?" tanya Felix, menghampiri Yunseong setelah Yeonhee pergi.

"Not that okay, man. Gue pusing lagi nih tiba-tiba," ujar Yunseong sambil memegang kepalanya.

"Lo masih ada kelas nggak habis ini?" tanya Felix, sambil membopong Yunseong.

Yunseong menggeleng lemah, "Ada rencana kemana-mana nggak?" tanya Felix.

Lagi-lagi, Yunseong cuman bisa menggeleng.

"Loh, tapi, kenapa lo jadi pucat begini sih tiba-tiba?" tanya Felix panik, saat dia menoleh ke Yunseong.

"Perasaan tadi baik-baik aja???" ujar Felix lagi.

"Aduh, bakal ngerepotin nih. Tapi ya gue gak punya pilihan lain," gumam Felix sambil membopong Yunseong untuk jalan ke parkiran.

"Ini demi Chaewon ya," ujar Felix sambil menidurkan Yunseong di kursi penumpang mobilnya, lalu melajukan mobil meninggalkan parkiran kampus.

"Kayaknya lo beneran dipelet deh anjir aduh gimana dong? Gue bawa lo ke rumah kakek gue dulu ya? Siapa tau kakek gue bisa buat lo sembuh," celoteh Felix, sambil menancap gasnya.

Yunseong bisa merasakan lemas pada tubuhnya, keringat dingin, bibir dan wajah yang pucat, udah cocok jadi mayat hidup.

Setelah 25 menit mengendarai, akhirnya sampai juga di rumah kakeknya Felix.

Buru-buru Felix bopong Yunseong buat jalan masuk ke dalam rumah. Setelah mencet bel berkali-kali, akhirnya di bukain pintu juga sama yang punya rumah.

"Oh, Felix. It's you, and oh dear, who's this? Is he okay? Come, come in first." ujar kakeknya Felix, sambil mempersilahkan mereka masuk.

Felix menempatkan Yunseong di sofa ruang tamu, lalu duduk di sebelahnya.

"He's my friend, name's Hwang Yunseong." ujar Felix.

[3] THANKYOU YUNSEONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang