25.

605 95 68
                                    

Chaewon yang baru selesai rapat langsung keluar dari ruangan, dan ngecek handphone, mau ngabarin Jisung.

Soalnya Chaewon tahu, Jisung pasti mau nebeng makanya sampai bela-belain buat nunggu Chaewon selesai rapat.

Hemat ongkos grab, kak.

"Woy," Jisung tiba-tiba berdiri di hadapan Chaewon, yang ngebuat cewek itu kaget terus mundur beberapa langkah.

"Apaan sih di bilang jangan suka bikin kaget!" seru Chaewon kesal.

"Gue turunin lo di pinggir jalan baru tahu rasa," gerutu Chaewon.

Jisung terkekeh, "Maca tega cih, ngebiarin Jicung di jalanan cendilian malem-malem?"

"Ya Tuhan, pantes aja sih lo gak punya pacar." ujar Chaewon sambil memutar bola matanya.

Jisung memamerkan sederet gigi putihnya, "Hehehhe, jangan jujur banget dong kalau ngomong.."

"Makanya jangan nyebelinnn," ujar Chaewon sambil mencubit lengan Jisung dengan gemas.

"A-aduh, aduh!! Kdrt nih, kdrt!" teriak Jisung yang menarik perhatian orang-orang sekitar.

"Ishhhh," kali ini Chaewon benar-benar nyubit dengan tenaga yang ekstra, biar tahu rasa.

"Udah udah, oke oke ampun. Iya Jisung salah, Jisung yang salah pokoknya." ujar Jisung minta ampun, akhirnya Chaewon melepaskan cubitannya dari lengan Jisung.

"Kuy pulang." ujar Chaewon sambil berjalan pergi duluan meninggalkan Jisung.

Jisung masih berdiam sambil mengelus lengannya, "Heran, kenapa Yunseong mau sama yang beringas begini."

Baru lari ngejar Chaewon.

"Kok keatas?" tanya Jisung melihat Chaewon yang memencet tombol lift untuk keatas, bukannya malah kebawah.

"Mau ketemu Yunseong dulu," jawab Chaewon.

Jisung hanya mengangguk lalu bersandar di dinding, sambil menunggu lift.

Ting!

Pintu lift pun terbuka, Chaewon dan Jisung masuk. Mungkin karena udah malam, jadi nggak ada orang.

Setelah sampai di lantai enam, Chaewon dan Jisung berjalan menuju ruang bem, tapi aneh, kenapa lantai enam sepi banget? Udah gelap juga, lampunya hampir di matiin semuanya.

"Padahal baru juga jam sembilan lewat," gumam Chaewon sambil mengecek handphone-nya.

"Jam sembilan lewat juga udah malem, bego." seru Jisung.

"Ish, diem kek lu." balas Chaewon.

"Kamu apa-apaan sih tadi? Harus banget mesra-mesraan di hadapan aku?!"

Jisung dan Chaewon menoleh ke satu sama lain, sepertinya sama-sama mendengar suara orang yang sedang berantem.

"Itu.. dari ruang bem?" tanya Jisung sambil menunjuk ruang yang lampunya menyala.

Chaewon berjalan mendekati ruang bem, tanpa suara sama sekali. Jisung hanya mengekori Chaewon dari belakang.

"Kamu sendiri tahu kan kalau Chaewon itu pacar aku? Ya apa salahnya kalau aku mesra-mesraan sama dia? Kamu punya hak apa sih untuk protes?"

Jisung melotot setelah mendengar percakapan itu dan langsung menoleh ke Chaewon. Sekarang, cewek itu cuman diam.

"Aku cemburu!! Aku juga pengen mesra-mesraan sama kamu di depan semua orang tapi aku gak bisa!"

"Hah.. dari awal emang kamu kan yang minta backstreet? Aku gak pernah mau! Aku udah nolak kamu berkali-kali tapi kamu malah ngancem aku, Minju!"

[3] THANKYOU YUNSEONG ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang