Bagian 8

33 6 0
                                    

(mulmed di atas adalah foto Rosa dan kak Xander).

Setelah mandi, kami pun langsung menyantap makan malam. Setelah selesai menyantap makan malam, kami menonton televisi bersama.

"Tasya, kamu tidak ada pr ya?" Tanyaku iseng.

"Um..sepertinya tak ada, kenapa kak?" Jawab Tasya.

"Tidak papa sih, hanya bertanya saja." Ucapku.

Sungguh, aku ingin mendengar kelanjutan cerita mama yang terpotong. Bagaimana caranya agar Tasya pergi ke kamar? Batinku. Aku mendengar bunyi dering telepon, dan itu bukan punyaku atau Tasya. Kulihat mama mengangkat telepon. Oh, ternyata bunyi handphone mama. Batinku. Mama langsung pergi ke kamar untuk bertelepon.
Aku dan Tasya melanjutkan acara menonton televisi, tiba - tiba...

"Ya ampun kak Angel!!" Seru Tasya.

"Apa? Kenapa?" Tanyaku.

"Tasya lupa kalau besok ada pr merangkum bab dan ada ulangan Matematika!!" Jawab Tasya heboh.

"Ampun deh, kakak pikir kamu kenapa! Yaudah sana belajar." Ucapku dan langsung diangguki Tasya. Tasya langsung bergegas ke dalam kamar dan menutupnya. Huh, ada - ada saja bocah itu...

Tak lama, mama keluar kamar dan celingukan.

"Mencari apa, mah?" Tanyaku heran.

"Tasya. Dia pergi kemana?" Ucap mama.

"Oh...Tasya ada di kamar sedang belajar. Katanya ada pr merangkum bab dan ulangan Matematika." Ucapku. Mama hanya mengangguk menanggapi.

"Mama ditelepon siapa?" Tanyaku.

"Aunty Lili. Dia menagih hutangnya lagi, mama bingung sekali." Jawab mama.

"Mama sudah memberitahu papa?" Tanyaku.

"Sudah, tapi lewat chat saja." Jawab mama dan aku hanya ber'oh'ria.

"Mah, lanjut cerita lagi dong!" Ucapku.

"Iya. Mau bagian yang mana lagi?" Tanya mama. Aku langsung mematikan televisi dan menghadap mama.

"Yang kesiangan karna membantu menyiapkan yang ingin pergi camping." Jawabku dan hanya mama angguki.

Flashback On~

Sial! Aku kesiangan! Bukan karna bangun kesiangan, tapi karna membantu Marina yang ingin pergi camping. Aku menyiapkan bekalnya, peralatannya, dan memeriksa kembali apa saja yang perlu dibawanya, jangan sampai ketinggalan. Setelah memastikan Marina berangkat dengan ojek yang di pesankan, aku sendiri harus menyiapkan diriku sendiri, dan kedua adikku yang lain. Dan juga hari ini aku harus mengantar mereka berdua ke sekolah, karna ayah sedang kerja lembur. Biasanya ayahlah yang mengantar mereka bertiga.

Setelah mengantar mereka sampai di sekolah, aku melihat jam tanganku yang menunjukkan pukul 6.45 wib. Aku harus bergegas ke sekolah, semoga saja tidak telat. Saat hampir sampai di gerbang sekolah, aku melihat gerbangnya sudah ditutup, dan disana berdirilah pak satpam dan guru bk. Aku segera saja bersembunyi, aku tidak ingin terkena hukuman guru bk. Kuputuskan lebih baik aku kabur saja. Aku membalikkan badanku dan berjalan cepat menjauhi area sekolahku. Semoga saja guru bk tidak melihatku, batinku.

Kemana ya? Pulang, tak mungkin. Ah, ke Gramedia saja. Pikirku. Saat aku berjalan, aku merasa seperti ada yang mengikutiku. Aku pun menolehkan kepalaku, dan ternyata...itu ketua basket kan? Aduh, tamatlah riwayatku. Dia kan anggota osis juga, aku takut diseret ke guru bk.

"Heh! Kamu!" Ucapnya. Aku pun menghentikan langkahku dan celingukan, aku membalikkan badan menunjuk diriku sendiri.

"Saya kak?" Tanyaku.

Ketegaran Hati (END)✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang