Keesokan harinya~
Aku bangun pagi dan langsung bergegas mandi untuk sekolah. Aku masuk ke kamar mandi dan mandi. Setelah mandi dan berganti pakaian sekolah, aku pun keluar kamar mandi dan berpapasan dengan mama.
"Angel, kamu habis mandi?" Tanya mama heran.
"Iyalah...aku kan hari ini sekolah, mah." Jawabku.
"Sekolah? Ingin sekolah apa di hari Sabtu?" Tanya mama bingung.
"Sabtu?" Tanyaku balik.
"Iya, sekarang kan hari sabtu. Kamu lupa?" Ucap mama.
"Ya ampun, Angel lupa! Pantas saja kemarin, teman Angel bilang 'buat apa dipulangkan jam 10? Padahal 1 jam lagi memang waktunya pulang'." Ucapku
"Nah, itu tau!" Ucap mama.
"Kalau seperti itu, lebih baik Angel menonton drakor sampai pagi saja! Atau kalau tidak, tidur sampai siang." Kesal ku.
"Hahaha...ada - ada saja tingkahmu, Angel! Yasudah, kamu sekarang masuk lagi saja ke kamar dan tidur." Ucap mama.
"Untuk apa Angel tidur lagi? Angel kan sudah mandi, mah. Angel ingin berganti pakaian saja." Ucapku seraya berjalan ke kamar.
Saat masuk kamar, kulihat Tasya masih bergelung di atas kasur. Dasar Tasya, tau begini jadinya kakak juga ingin tidur lagi! Tapi masalahnya, kakak sudah mandi. Aku langsung bergegas berganti pakaian santai dan langsung keluar kamar. Kulihat mama sedang asyik berkutat di dapur, aku langsung mendekati mama.
"Mah, sedang apa?" Tanyaku saat sudah disamping mama.
"Sedang menyiapkan bahan untuk membuat nasi goreng." Jawab mama seraya menyiapkan bumbu.
"Angel bantu ya, mah." Ucapku.
"Yasudah." Ucap mama. Aku langsung membantu mama, yang sekiranya aku bisa saja.
"Mah, nanti lanjut ceritanya lagi ya." Ucapku.
"Mengapa sih kamu bersemangat sekali mendengar cerita masa lalu mama?" Tanya mama.
"Eng...suka saja! Angel kan memang menyukai yang namanya masa lalu, apalagi kalau masa lalunya itu indah. Mama kan tau, Angel sangat amat menyukai sejarah! Ya... Intinya masa lalu sama dengan sejarah." Ucapku seraya tersenyum.
"Hahaha...kamu itu ada - ada saja. Yasudah, nanti ya!" Ucap mama sembari tertawa.
"Oke." Ucapku.
"Sedang apa ini di dapur pagi - pagi?" Tanya papa dari arah belakangku.
"Mencuci pakaian." Jawabku asal.
"Mencuci pakaian? Bukannya dapur untuk memasak?" Tanya papa kelewat polos.
"Dikerjai anaknya percaya saja." Ucap mama seraya menggeleng - gelengkan kepala.
"Kamu itu ya, Angel! Orangtua dikerjai." Ucap papa seraya mencubit kedua pipiku.
"Aduh! Sakit pah! Iya ampun! Papa juga sih aneh! Sudah tau di dapur untuk memasak, buat apa juga bertanya mengenai pertanyaan konyol macam itu?" Ucapku seraya melepaskan tangan papa dari kedua pipiku.
"Papa kan hanya bertanya saja, kamu ini!" Ucap papa.
"Sudah..sudah! Pagi - pagi sudah bertengkar, lebih baik kalian mandi saja daripada bertengkar seperti itu." Ucap mama menengahi.
"Yasudah, papa mandi dahulu." Ucap papa bergegas ke kamar mandi.
"Angel kan sudah mandi, sekarang ingin membantu mama saja." Ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketegaran Hati (END)✔✔
Não FicçãoTegar adalah satu kata yang menggambarkan perasaan seseorang yang sedang tersakiti, tersakiti karna perilaku seseorang atau bahkan banyak orang. Kisah yang menceritakan tentang bagaimana rasanya cinta, benci, tersakiti, teraniaya, dan dibohongi menj...