Aku bangun pagi ini jam 4, dan langsung bergegas mandi. Selesai mandi, aku langsung berganti pakaian. Kali ini aku menggunakan kemeja pink, celana levis, dan flat shoes. Setelah rapih, aku langsung memasak mie instant, dan memakannya. Jam menunjukkan pukul 6 pagi, dan aku langsung bergegas berangkat sekolah.
Class meeting hari ini, terasa sangat lama sekali. Kali ini pulangnya pukul 3 sore, karna ada acara tambahan.
Sesampainya dirumah, aku melihat mama sedang bersantai menonton televisi. Setelah memberi salam, aku langsung duduk disebelah mama."Mah, kapan pulang?" Tanyaku.
"Tadi, jam 12 siang." Jawab mama.
"Papa dan Tasya dimana?" Tanyaku lagi.
"Sedang tidur di kamar." Jawab mama.
Setelahnya aku langsung bergegas masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri. Selesai membersihkan diri, aku berjalan keluar kamar. Kulihat mama masih menonton acara di televisi dengan serius. Aku langsung bergegas menghampiri mama, dan duduk di sebelah mama.
"Mah, lanjutkan cerita lagi dong!" Ucapku.
"Cerita yang mana lagi?" Tanya mama masih fokus ke televisi.
"Yang mama diminta menghadiri pesta ulang tahun teman, dan Xander yang ingin berbicara sesuatu." Jawabku. Mama hanya menggangguk, dan langsung mematikan televisi. Mama pun langsung menghadapku untuk bercerita. Untung saja Tasya dan papa belum bangun, padahal sekarang pukul 4 sore, jadinya mama bisa bercerita. Batinku.
Flashback On~
Pagi ini aku masuk ke kelas, dan berbincang - bincang ringan dengan Ana. Saat tengah asyik berbincang, Lia-teman sekelasku- menghampiri mejaku.
"Hi Rosa! Hi Ana! Aku ingin mengundang kalian ke pesta ulang tahunku saat malam minggu nanti." Ucap Lia.
"Baiklah." Ucap Ana.
"Insya allah ya, tapi aku tidak janji." Ucapku.
"Oke." Ucap Lia dan langsung pergi ke mejanya.
Saat makan malam, aku mencoba meminta izin kepada ayah, dan ibu.
"Mmm..ibu, ayah! Rosa, ingin meminta izin untuk menghadiri pesta ulang tahun Lia saat malam minggu nanti. Boleh tidak?" Ucapku gugup.
"Rumahnya dimana?" Tanya ibu.
"Disana...dekat dengan toko buku." Jawabku.
"Untuk apa anak gadis keluar malam - malam?!" Tanya ayah dengan nada penuh selidik.
"Untuk ke pesta ulang tahun.." Jawabku.
"Tidak boleh!! Lebih baik tidak usah menghadiri pesta ulang tahun itu, daripada kamu keluar di malam hari." Ucap ayah tegas.
"Tapi kan..bukan hanya Rosa saja, ini satu kelas diundang semua." Ucapku.
"Tidak ada tapi - tapian!! Sekali tidak boleh, tetap tidak boleh!! Jangan membantah! Lanjutkan makan saja!" Ucap ayah dengan nada tegas dan kembali melanjutkan makan.
Aku hanya menunduk takut, seraya melanjutkan kembali makanku. Sudah kuduga, pasti tidak akan diperbolehkan untuk pergi. Aku itu bagaikan anak pingitan, atau anak yang istilahnya dikarantina di dalam rumah. Di umurku yang sekarang ini, aku tidak pernah keluar rumah selain untuk sekolah, ke warung, dan jalan bersama keluarga. Aku tidak pernah merasakan yang namanya menonton bioskop, hangout bersama teman - teman, dan lain sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketegaran Hati (END)✔✔
Phi Hư CấuTegar adalah satu kata yang menggambarkan perasaan seseorang yang sedang tersakiti, tersakiti karna perilaku seseorang atau bahkan banyak orang. Kisah yang menceritakan tentang bagaimana rasanya cinta, benci, tersakiti, teraniaya, dan dibohongi menj...