Jaehyun masih terduduk di kursi kebesarannya. Tak berminat bergabung dengan temannya yang masih bercinta dengan seorang wanita binal nan seksi yang pasrah di bawah kungkungan temannya.
"Ayolah Jae, kau harus bergabung. Rasanya sangat nikmat!" Temannya, Jhonny Suh masih menyodokkan penis besarnya ke arah vagina sang wanita. Sang wanita hanya melenguh nikmat. Matanya memutih, tangannya seperti ingin meraih Jaehyun.
"Ayohh, tampan. Kau harus mencobanya! Ahhh! Inihh sangathh enakkhh!" dadanya membusung tanda ia melakukan pelepasan, sedangkan sang dominan masih mengejar kenikmatan yang ia rasakan saat dinding-dinding itu meremas penisnya kuat.
"Ahh, Jay kondomku habis. Tapi aku ingin pelepasan." kata nya, "Bisa tolong belikan untukku?" Pria hanya mengangguk, lantas segera pergi dari situ.
"Aneh, biasanya ia akan menyuruh anak buahnya atau sekretarisnya yang bucin itu." Jhonny hanya tak mau ambil pusing saja.
.
.
.
.
.Langkah tegapnya segera memasuki Supermarket yang pernah ia datangi sebelumnya. Berharap bertemu kembali dengan pria mungil nya.
Clingg!!
"Selamat berbelanja. " Apa ini? Dimana nada ceria itu? Ia menengok sekeliling.
"Permisi—" jawabnya. Sang wanita penjaga kasir agak memekik. "Wahh, Tuan sangat tampan! Ada yang bisa aku bantu?" ia juga mengedipkan satu matanya manja. Penggoda.
"Kau tau kasir yang bernama Yong.... Yong—" si wanita langsung mengerti siapa yang dimaksudnya. "Lee Taeyong? Si pria tidak waras itu?"
Ia mengernyitkan alisnya, "Tidak waras?" si wanita makin memperjelas, "Benar, dia tidak waras! Dia itu orang miskin! Kerja disini pun masih sebuah berkat yang baik! Tapi, sikapnya benar-benar sangat mengecewakan!" ia semakin tidak mengerti, pria mungil itu adalah tipe-tipe orang yang pekerja keras. Ia bisa melihatnya dari keseriusan Taeyong dalam menekuni pekerjaannya.
"Sikap yang bagaimana?" wanita itu mendekatkan wajahnya ke arah pria tampan itu. "Dia habis di beli oleh seseorang."
"Apa maksudmu?" Ia tak mau bereaksi berlebihan, hanya sekedar ingin tahu. Namun, di dalam hatinya ia sangat terkejut. Ia juga sangat kecewa.
"Ia di beli oleh seorang lelaki tua di sebuah situs prostitusi! Aku pikir dia sangat kalem dan sopan. Ternyata, dia benar-benar bejat! Harga diri nya sangat rendah dari binatang!" wanita itu menggebu-gebu menceritakan bagaimana kejelekan seorang Lee Taeyong. Ia hanya mengangguk lantas pergi dari situ.
Hujan pun mendera jas hitamnya. Ia sedikit merapikan poni nya dan berjalan masuk ke mobil.
.
.
.
.
."Hiks, hiks aku tidak mau!" Taeyong berusaha untuk membujuk ibunya.
Barang-barang di sekitar Taeyong sudah berantakan akibat perkelahian kecil nya dengan sang ibu tiri.
"Kau' kan tidak berguna, kau kerja pun tidak bisa membuatku kaya raya juga. Oleh sebab itu, aku memilih untuk menjualmu! Kau laku keras ternyata! Hahahahah!" Taeyong bersujud, meminta agar ibu tirinya itu tidak jadi menjualnya.
Dakkk!!!
Ibu tirinya menendangnya dengan sangat keras. Hingga bagian belakang kepalanya terantuk lemari kecil. "Rumah ini sudah kujual! Kau juga! Akhirnya, aku bisa hidup kaya!" tawa jahatnya sangat menyakiti hati Taeyong. Rumah yang seharusnya diwariskan untuknya, sekarang sudah jatuh ke tangan orang yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Shadow || Limerence Season 1
FanfictionTaeyong yang mau tak mau terikat takdir bersama pria arogan yang tak kenal belas kasihan. Pria yang dengan senang hati memungutnya dan menjadikannya jalang...... apa ia mau menjadikan Taeyong sebagai 'suami kecil'nya?