Taeyong terjatuh ke lantai. Air matanya mengucur deras.
Bgm for player : SAD — Sonnet Son
Jaehyun hanya menengadahkan kepalanya ke langit-langit. Ia tak ingin mengeluarkan kesakitannya juga.
Taeyong tak menyangka, inilah konsekuensi seseorang saat terlalu mencintai sesuatu, kau harus kuat ketika sesuatu itu mulai membuatmu kecewa. Sesungguhnya, terlalu mencintai itu tidak baik.
Taeyong hanya bisa menatap Jaehyun dengan mata yang masih berkaca-kaca. "Kau bilang, kau cinta padaku." Taeyong berdiri, menyelaraskan dirinya dengan Jaehyun.
"Kau menghampiriku, berpura-pura baik padaku namun, ternyata kau orang yang membeliku dan membuatku terusir dari rumahku sendiri, menyiksaku, lalu dengan mudahnya mulutmu menyatakan cinta padaku." Taeyong menghirup udara sebanyak-banyaknya.
"— dan sekarang, saat aku memberikan hatiku untukmu kau berkata tidak bisa. Kau sudah punya tunangan? Kau pikir aku ini apa?!"
"Kau berkata seolah-olah hanya aku yang bisa menjadi milikmu. Kau memberikan apapun yang kau punya hanya untukku. Kau pamerkan aku kepada semua orang yang ada dikantormu jika aku adalah orang yang selama ini kau cari untuk pendamping hidupmu. Kau— memperlakukan aku layaknya aku adalah mainanmu. Saat kau sudah memilikiku, kau semena-mena menyiksaku, memperkosa, dan lebih parahnya lagi, kau jadikan aku budakmu. Namun, saat aku mulai menerima mu dan berusaha membuka hatiku untukmu kau berkata jika aku bukan siapa-siapa mu dan memilih membuangku. Apa kau sudah mulai bosan denganku?"
"Sebenarnya, apa yang kau mau JUNG JAEHYUN?!"
PLAKKKK!!!!
Mata puppy itu melotot tidak menyangka. Rasa terbakar di bagian pipi nya sangat menyakitkan. Namun, tak sepanas dan semenyakitkan di daerah hatinya yang paling dalam.
"Beraninya kau meninggikan suaramu padaku. Kau bukan siapa-siapa." Jaehyun berkata dengan nada yang sedatar mungkin. Namun, cukup tegas dan menusuk ulu hati Taeyong.
"Iya, aku memang bukan siapa-siapa lagi sekarang. Aku memang bukanlah orang yang kau cintai." katanya sambil tersenyum.
"Bodohnya aku percaya dengan kata-kata buaianmu yang palsu."
"Ibuku benar. Jika seorang pria mencintaimu, ia tidak akan pernah berani menampar orang yang ia sayangi. Apalagi, menyatakan hal-hal yang menyakitkan."
"Kau tidaklah mencintaiku, kau hanya terobsesi. Dan sekarang, kau sudah menemukan seseorang yang membuatmu lebih terobsesi dariku."
"Terima kasih, Jaehyun. Kau sudah menjadi pelajaran berharga untukku." ia mengusap pipinya sendiri.
"Aku bukan bonekamu. Lagi."
Taeyong naik ke atas, meninggalkan Jaehyun yang masih terdiam disana. Ia segera menarik kain yang membungkus meja makan dan benda-benda yang berada di atasnya jatuh sehancur-hancurnya.
Ia mulai melampiaskan kemarahannya di dapur. Suara pecahan pun mulai terdengar nyaring. Taeyong bisa mendengarnya dari balik pintu. Ia hanya menangis, rasa kesal dan lelah menjadi satu.
.
.
.
.Jaehyun terbangun. Pening ia rasakan di seluruh penjuru otaknya.
Pumggungnya kesakitan akibat terjatuh dari ranjang. Matanya masih harus terpejam karena lelah.
Botol-botol alkohol berserakan dimana-mana. Dan, jangan lupakan bungkus kondom yang berserakan dengan cairan sperma di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Shadow || Limerence Season 1
FanfictionTaeyong yang mau tak mau terikat takdir bersama pria arogan yang tak kenal belas kasihan. Pria yang dengan senang hati memungutnya dan menjadikannya jalang...... apa ia mau menjadikan Taeyong sebagai 'suami kecil'nya?