Jaehyun menegak wine nya. Ia duduk di samping kasur, sambil memandangi Taeyong yang sedang tertidur pulas. Kegiatan mereka sangatlah panas dan penuh dengan keringat. Jaehyun bahkan keluar sebanyak 4 kali saja. Itupun di rondenya yang ke 15.
Jaehyun menaruh gelas kaca itu dan memutuskan berbaring di samping Taeyong sambil menopang kepalanya.
Tangan kekar itu membelai halus wajah sang pujaan hatinya. Seseorang yang tersakiti karena perlakuannya yang kasar. Seketika, air mata itu jatuh tanpa perkiraan. "Maaf."
Taeyong bergerak kecil, Jaehyun mengelus bokong sintal Taeyong. Menepuk-nepuk pelan. Sang mungil terlelap dengan damai kembali.
Jaehyun pun beranjak dari kasur. Ia memeriksa teleponnya. Banyak panggilan masuk yang memenuhi teleponnya.
Rose 30 missed call
Jessi 40 missed call
Johnny 1 missed call
Jung Appa 3 missed call
Unknown number 5 missed callKakaoChat : @lucaswong: Jay, i want your explanation about that boy!
Jaehyun hanya membersihkan kotak notifikasinya saja. Lalu, berbalik untuk melihat Taeyong sekilas.
Ia tersenyum tipis.
.
.
.Taeyong berusaha bangkit dari tidurnya. Keadaan sudah malam lagi. Padahal, baru tadi ia bangun di pagi hari. Ia masih memandangi dirinya yang masih memakai pakaian dress hitam itu. Agak terasa tidak nyaman.
Ia berjalan terseok-seok sambil memegangi punggung yang kram. Ia menuruni tangga sambil berpegangan erat pada pembatasnya. Ia langsung berbelok ke arah dapur. Ia agak tersesat dahulu, saking besarnya rumah Iblis Lucifer ini.
Ia membuka lemari es, mengambil beberapa botol air putih. Menuangkannya ke dalam gelas. Lalu, minum secara tenang.
"LEE TAEYONG! DIMANA KAU!"
BYURRR!!!
Taeyong menyemburkan minumannya. Jantung nya berdetak lebih cepat. "Miauw, Master!" ia sedikit berteriak. Jaehyun segera menghampiri Taeyong.
Langkah nya terlihat ia sedang marah, Taeyong pasti kembali di siksa lagi.
"Kenapa tidak memanggilku? Kau masih sakit?" Jaehyun memeluk Taeyong. Pria mungil itu tersentak. Pria ini apa sedang waras?
"Miauw, tidak Master." Taeyong sedikit meringis. Jaehyun langsung mengangkat tubuh Taeyong. Ia membawa tubuh ringkih itu ke sofa.
"Kau ingin makan apa?" tanya nya. Taeyong menggeleng. "Tidak usah Master. Aku lagi tidak mood makan." Taeyong hanya tidak ingin makan dengan cara tidak wajar. Jaehyun mengangguk.
Dengan segera, ia membawa banyak makanan di kulkas. "Makanlah. Aku tidak menerima penolakan." Taeyong bergeming, tidak bergerak.
"Kenapa tidak memakan makananmu?" Jaehyun merasa aneh.
"Mana piring stainless steel ku? Bukankah, binatang seharusnya makan dengan cara binatang makan?" Taeyong langsung mengutarakan apa yang ada di otaknya. Jaehyun merasa bersalah. Hatinya sudah menjadi abu. Tidak berharga dan hina...
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Shadow || Limerence Season 1
Hayran KurguTaeyong yang mau tak mau terikat takdir bersama pria arogan yang tak kenal belas kasihan. Pria yang dengan senang hati memungutnya dan menjadikannya jalang...... apa ia mau menjadikan Taeyong sebagai 'suami kecil'nya?