HAPPY READING🙌
.
.
.
VITE DAN COMMENT YA!
.
🌻🌻🌻
Alfa memarkirkan motornya di halaman rumah Bella. Hari sudah menjelang malam. Bulan dan bintang udah berkumpul dilangit untuk menunjukan kecantikan mereka. Alfa langsung masuk ke rumah Bella seperti biasa.
"Assalamualaikum." ujar Alfa
"Walaikumsalam. Eh ada den Alfa. Masuk den!" ujar bi Surti.
"Bella nya ada Bi?" tanya Alfa sambil duduk di sofa ruang tamu.
"Loh, non Bella belum pulang dari tadi. Bibi pikir dia sama den Alfa."
Alfa cukup terkejut mendengarnya. Kemana gadisnya itu, kenapa sampai sekarang belum pulang juga. Alfa mencoba menghubungi Mita, namun Mita bilang tidak tahu. Dirinya sangat menyesal meninggalkan Bella tadi, sekarang dirinya sangat cemas.
"Harusnya tadi gue tinggalin Claudia. Bodoh banget gue." ujar Alfa pada dirinya sendiri.
Tak berselang beberapa menit, tibalah Bella dengan berlari dan darah dikeningnya. Alfa langsung membantu Bella untuk berjalan masuk ke dalam rumah. Setelah di dalam rumah, ia langsung mendudukan Bella di sebuah sofa.
"Kamu kenapa Bell? Siapa yang bikin kamu kaya gini? Cerita!"
"Anjing." jawab Bella
"Hah? Anjing? Siapa anjingnya?"
"Apasih! Ya karena anjing."
"Iya aku tau emang tuh orang kaya anjing kan? Siapa dia?"
"Siapa sih, orang beneran karena anjing kok. Anjing hewan itu." Tanpa sadar mulut Alfa terbuka lebar.
"Jadi ceritanya tuh gini."
Setelah turun dari bis nya. Bella harus jalan kaki untuk sampai ke rumahnya. Jarak dari halte bus sedikit jauh ke arah komplek Bella. Dan disanapun tidak ada kendaraan. Jadi Bella terpaksa harus jalan kaki. Ia merasa sangat lelah, kakinya seperti ingin lepas.
"Kaki gue sakit banget dah. Daritadi diri mulu." gerutu Bella dengan dirinya sendiri.
"Tahu gini, tadi gue gak nolak tawaran nya si Kevin buat nganterin gue. Si Alfa juga kemana sih, gak kasihan apa sama cewenya. Huft." Bella merasa kesal sendiri. Ia menendang botol kosong yang ada di depannya. Entah kemana arah botol itu, tiba-tiba ada suara anjing menggonggong.
"Mampus gue, jangan-jangan kena anjing!" Benar saja, tak lama kemudian ada anjing yang datang mengejarnya. Bella lari sekuat tenaga, karena ia sangat takut terhadap anjing.
"Aduh anjing, jangan ngejar gue dong. Maaf deh yaampun, besok gue kasih daging ayam deh. Lo kan musuhan kan sama ayam. Beneran gue janji, gue gak bohong." teriak Bella sambil berlari.
Namun karena terlalu cepat berlari, ia tidak sadar bahwa ada batu di depannya. Ia pun tersandung dan tersungkur ke aspal. Alhasil dahi dan lututnya terluka.
"Aduh kepala gue! Nanti gue amnesia nih." ucapnya sambil memegang kepala.
Ia bangkit dan mencoba untuk berdiri. Tiba-tiba saja anjing tersebut berlari melewatinya. Bella terkejut sampai tak sadar mulutnya terbuka lebar.
"Anjing nya gak ngejar gue?!!!"
"Ngapain dari tadi gue lari sampe nyusruk begini! Kenapa lo gak bilang sih njing!"
Dengan langkah yang tertatih, Bella melanjuti langkahnya menuju ke rumah.
Alfa terkejut mendengar cerita kekasihnya itu. "Kamu takut anjing?"
"Hm. Kenapa emang? Udah ah aku mau mandi dulu."
"Ya udah kamu mandi dulu sana. Nanti aku buatin teh buat kamu." Bella pun beranjak dari kursinya. Ia menuju kamar untuk membersihkan tubuhnya. Alfa juga langsung berjalan ke arah dapur rumah Bella.
Setelah berselang beberapa menit, Bella keluar dengan menggunakan piyama dari kamarnya dan menghampiri Alfa di ruang tamu. Ia melihat Alfa tengah duduk disana sambil memainkan handphonenya. Di depannya juga terdapat kotak obat dan secangkir teh.
"Udah selesai? Minum dulu tuh teh nya. Sambil aku obatin luka kamu sini!" Bella menuruti permintaan Alfa, ia duduk disamping Alfa. Ia meminum teh nya dan membiarkan Alfa mengobati luka yang ada di dahi dan lututnya.
"Gimana Claudia? Sakit apa dia?"
"Lukanya aku plester ya?" Bella mengangguk pelan.
"Kamu bawa dia ke rumah sakit?"
"Besok aku jemput. Jangan berangkat sendiri!" Bella mengangguk lagi.
Lagi-lagi Bella bertanya tentang Claudia "Katanya dia muntah-muntah di sekolah?"
Alfa langsung menghempaskan obat merah yang ia pegang. Obat yang sedang ia gunakan untuk mengobati lutut Bella, ia buang ke sembarang arah. Bella hanya tersenyum kecut melihat perilaku Alfa.
"Kamu kenapa sih Bell? Harusnya kamu paham, aku gak mau ngomongin dia." ucap Alfa dengan nada sedikit tinggi.
"Hebat banget ya pengaruh dia buat kamu. Aku cuma nanya Al, karena dia juga teman aku. Tapi kamu malah ngebentak aku kaya gini. Harusnya aku yang nanya sama kamu. Kamu kenapa?!"
"Maaf, aku cuma gak mau merusak suasana Bel. Aku tahu kamu lagi ngerasa gak nyaman sama aku." ucap Alfa kemudian mencoba untuk mengelus kepala Bella. Namun tidak berhasil karena Bella menghindarinya.
"Aku cape mau tidur. Kamu pulang aja." setelah mengucapkan itu Bella langsung bangkit meninggalkan Alfa disana.
🐽🐽🐽
TBCVotenya jangan lupa yaaww
KAMU SEDANG MEMBACA
Epistola
Fiksi RemajaAlfabet Argiyasa seorang most wanted di SMA Taruna dan juga seorang ketua geng Andalas, memiliki ketampanan yang tiada tara. Alfabet tidak pernah sama sekali terlihat menyukai seorang wanita. Bahkan banyak wanita cantik di sekolahnya yang menyukai...