Selamat membacaWarning : typos bertebaran 😊
NB : just FF yah, semua karakter disini tidak nyata. Hanya ilusi.
~~~~~~~~
Menikah itu, impian hampir semua wanita, benar 'kan? Tidak ada wanita yang tidak ingin menikah.Menikah, lalu mengandung, dan menjadi seorang ibu, bukankah itu impian setiap wanita?. Maka karena alasan itu jugalah, seorang Melisa Syakira Lubis bisa berdiri di depan ribuan para tamu undangan dari kalangan menengah keatas untuk memamerkan senyum palsu di depan mereka.
Senyum palsu? Yah, Melisa melakukan itu. Bukankah di saat seperti ini, Melisa harusnya merasa bahagia? Momen seperti ini bukan kah impian dari kedua alm. orang tuanya? Melisa harusnya bahagia karena keingininan kedua orang tuanya untuk menikah telah ia lakukan. Tapi ini apa? Melisa sama sekali tidak merasakan apa itu yang namanya bahagia. Tidak saat ia mengingat alasan sebenarnya, apa yang membuat seorang Melisa harus berdiri di depan banyak orang dan harus rela menjadi istri kedua seorang Abimanyu Rahardian Cendana.
Putra sulung salah satu orang terkaya di indonesia. Pewaris utama kekayaan sang papa, Irshan Cendana.
"Kamu capek?"
Sentuhan pada bahu telanjang nya membuat Melisa tersadar dan seperti di tarik secara paksa dari dunia khayalnya. Wanita muda yang memiliki senyum manis itu menggeleng pelan, setelah memberikan seluruh perhatian nya pada sang suami.
"Enggak pak. Saya nggak apa-apa"
Abimanyu menghela nafas sebelum mengangguk dan mengelus pucuk kepala Melisa dengan sayang.
"Maaf yah. Sepertinya kita akan kembali ke hotel larut malam. Kolega papa sepertinya masih betah di sini. Kamu yang sabar yah?"
Melisa hanya bisa mengangguk sambil mengulas senyum tipis. Ternyata, menjadi raja dan ratu sehari itu melelahkan. Pagi tadi, setelah akad, sore harinya keluarga dari Abimanyu langsung mengadakan pesta resepsi yang di gelar dengan begitu meriah.
Melisa tidak paham, padahal ini bukan pertama kali Abimanyu melangsungkan pernikahan, dan pastinya di pernikahan pertamanya dulu pesta juga di gelar tak kalah meriah dari sekarang. Yang Melisa pikirkan adalah, apa mereka tidak malu? Maksudnya mereka dari keluarga terpandang, kehiduoan keluarga Cendana itubtak lepas dari sorot media. Biasanya bagi orang kaya, memiliki lebih dari satu orang istri itu merupakan sebuah aib. Karena mereka pasti berpikir itu pasti akan mencoreng nama keluarga besar. Tapi lihat sekarang, semua yang ada di sini terlihat sangat bahagia.
Orang tua Abimanyu bahkan menyambutnya dengan tangan terbuka. Benar-benar jauh dari apa yang Melisa bayangkan. Gadis itu sebelumnya sudah menyiapkan mental untuk menghadapi orang tua calon suaminya itu. Melisa sudah berpikir, Papa dan mama Abimanyu akan memperlakukan nya seperti pelakor-pelakor pada umumnya. Yah meskipun, keberadaan Melisa hingga bisa berdiri di sini adalah permintaan sang istri pertama. Mia Pradipta Cendana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE THING [ HUNLISA ]
Short StoryShort story (drabble) Hunlisa (rasa lokal) ⚫Start : 16 Maret 2010 ⚫End : -