Actually i'm not sure about this one😭 nulisnya nggak ada feeling😭 but, i tried. Jadi kalo ini agak nyeleneh, mohon pahamilah sayang-sayangku👉🏻👈🏻Ini nggak di edit, nanti bakalan direvisi lagi kalo sempat😭
Okay. Enjoy this one❤
Selamat membaca. Warning banyak typo❤
~~~~~~~
"Bicara sama pengacara saya, oke?"Abi mulai kembali melangkah, membelah para kerumunan wartawan yang sudah menanti pria itu, memenuhi area parkir pengadilan negeri Jakarta selatan.
Ya. Setelah satu bulan lebih proses alot dengan Mia yang selalu menolak dan kekeuh tidak mau diceraikan, akhirnya semua itu terlewati ketika palu hakim memutuskan ikatan pernikahan mereka.
"Mas Abi, bagaimana tanggapan anda tentang pernyataan mbak Mia soal Melisa?"
Mendengar nama istrinya disebut-sebut membuat Abi langsung menghentikan langkah dan menatap tajam wartawan yang dengan lancang bertanya seperti itu pad Abi.
Pria itu membuang nafas lelah. Lalu sorot mata elangnya menatap penuh pada kamera sambil berkata,
"No comment. Tapi yang pasti, kalau ada berita atau artikel-artikel yang menyudutkan istri saya, saya akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Terima kasih"
Melisa membuang nafas lelah. Tangannya bergerak otomatis mengelus perutnya yang sudah membesar dengan perasaan tidak tenang. Belakangan ini Melisa memang sering memikirkan sesuatu yang harusnya tidak perlu untuk dipikirkan. Melisa harus tenang, tidak boleh stress atau itu akan mengganggu kesehatannya dan bayinya.
"Udah. Kakak jangan mikir macem-macem"
Lucas yang sudah sangat mengetahui bagaimana sifat kakaknya yang pemikir itu, menenangkan Melisa dengan mengelus pelan surai hitam kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE THING [ HUNLISA ]
Historia CortaShort story (drabble) Hunlisa (rasa lokal) ⚫Start : 16 Maret 2010 ⚫End : -