2. Mommy's Missed Box

3.3K 432 36
                                    


Chapter 2. Mommy's Missed Box

***

Jennie duduk santai di sofa. Didepannya ada ketiga pejantan keluarga berdiri dengan raut wajah penasaran.

Pasalnya wanita itu tak kunjung menyampaikan maksud dan tujuan ia mengumpulkan ketiga lelaki yang tadinya sedang sibuk bergelut dengan mimpi masing-masing.

"Jadi gini--" belum sampai pada Jennie menyelesaikan kalimatnya, Hanbin menguap dengan suara begitu keras membuat ketiga pasang mata mengamatinya serentak.

Menyadari dirinya menjadi pusat perhatian ketiga orang terkasihnya, Hanbin mendelik sebal, "Apa?!" Ketusnya.

Hyunsuk dan Haruto tersentak lalu menghindari kontak mata dengan ayahnya sambil menggeleng pelan.

Sedangkan Jennie menatap sinis Hanbin.

Merasa ditatap tidak enak oleh istrinya, Hanbin menggaruk tengkuknya dengan senyum idiot yang hanya akan ia keluarkan dihadapan Jennie dan untuk Jennie saja.

Jennie merotasi matanya, tak berencana menanggapi suaminya melainkan memilih melanjutkan kalimat yang sempat terpotong tadi,

"Begini sayang-sayangnya mama... Jadi mama itu punya kotak yang isinya sesuatu yang baru mama beli kemaren..." Ucap nyonya Kim menggantung.

Haruto masih dengan raut wajah serius mendengarkan ibunya, Hyunsuk menggaruk hidungnya, sedangkan Hanbin memperhatikan Jennie dengan mata kantuknya.

"Tapi, tadi pagi kotaknya tiba-tiba ilang..." Lanjut Jennie, senyumnya memudar.

"Memang mama taruhnya dimana?" Tanya Haruto.

Ibu dua anak itu malah mengerucutkan bibirnya, aneh, sangat jarang seorang Jennie Kim yang biasa tegas menjadi being such a baby seperti ini, "Di dapur, dek. Di pantry."

"Kotaknya gede, Ma?" Timpal Hyunsuk dengan pertanyaan.

Jennie menggeleng, "Gak gede gede banget kok, bang. Segini." Jelasnya dengan kedua telapak tangan saling sejajar menunjukkan ukuran box yang dimaksud.

"Isinya apa sih, Ni?" Kini giliran tuan Kim yang melempar pertanyaan pada nyonya Kim.

Entah setelah pertanyaan yang dilontarkan Hanbin, Jennie menjadi sedikit gugup. Mata kucingnya ia kedipkan, "Gak mau kasih tau sebelum ketemu." Ucapnya manja.

"Terus, kamu maunya kita ngapain? Nyari box nya?"

Wanita berpipi tembam itu mengangguk, tersenyum simpul mengembangkan pipinya.

Jennie berdiri mensejajarkan tubuh mungilnya dengan ketiga laki-laki yang dipercaya bertubuh lebih besar darinya,

"Kalian cari ya! Mama mau mandi dulu."

Wanita Kim beranjak meninggalkan ketiga lelaki yang masih kompak menautkan kedua alisnya hingga menggeleng-gelengkan kepala, masih merasa tidak mengerti dengan perubahan tingkah tak biasa dari wanita satu-satunya di keluarga itu.

***

"Papa! Abang!"

Teriak si bungsu dari dalam kamarnya.

Hanbin yang masih sibuk bergelut mencari box di bagian ruang tengah dan Hyunsuk yang mencari di bagian dapur segera berlari memenuhi panggilan mendadak Haruto.

Anak laki-laki bertubuh jangkung itu membawa sebuah kotak yang berciri-ciri persis seperti apa yang Jennie katakan beberapa jam yang lalu.

"Ada apaan, sih?" Tanya Hyunsuk saat baru masuk ke dalam kamar Haruto, disusul Hanbin di belakang.

"Pa.. Bang.. Ini kotak yang dimaksud mama, bukan?" Tanya Haruto.

"Mungkin." Jawab Hyunsuk, mengangguk ragu.

"Kamu nemu dimana, dek?" Tanya Hanbin berjalan mendekati Haruto dan kotak yang dibawanya.

"Nggak tau, Pa. Tiba-tiba ada di kamar, Haru."

Hanbin menatap kotak tersebut curiga. Tangannya mengambil alih kotak tersebut dari tangan kurus Haruto.

"Gara-gara kotak ini tidur papa keganggu." Gerutu ayah dua anak itu.

"Ketemu juga lu kotak sialan." Timpal Hyunsuk melihat kotak yang sedang dibawa ayahnya. Mendengar ucapan kasar Hyunsuk sontak Hanbin mendelik ke arah anak sulungnya, "Hyunsuk!" Peringatnya.

Hyunsuk menutup mulut lancangnya yang telah membuat dirinya dimarahi sang ayah. Haruto yang melihatnya berusaha menahan senyum meledeknya ke arah Hyunsuk.

***

Jennie menuruni tangga, senyumnya terukir melihat trio H duduk bersila dengan kotak milik Jennie berada di tengah-tengah mereka.

"Jadi...

Udah ketemu?"

Ketiganya mengangguk serempak.

"Udah dibuka?" Tanya Jennie, dijawab gelengan serempak pula.

"Buka aja. Kalo penasaran." Titah Jennie. Entah mengapa wanita ini sedari tadi menahan senyumnya.

Hanbin sebagai kepala keluarga bertindak membuka kotak yang sialnya membuat mereka semua penasaran sejak dari awal disebutkan oleh Jennie.

Tangan kekar Hanbin mampu membuka selotip yang menjadi perekat pada kotak tersebut. Tak memakan waktu lama, kotak dapat terbuka.

Hyunsuk dan Haruto turut mengintip apa isi kotak tersebut.

Raut penasaran ketiganya seketika berubah menjadi senyum simpul.

Trio H melirik Jennie yang tak kuasa menahan senyumnya lagi.

"Demi apa ini, Ni?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Demi apa ini, Ni?"

"Bang, gue bentar lagi jadi abang."

"Cubit gue napa, To."

"Maaf ya, udah bikin kalian susah sama pusing pagi ini."

Trio H tak tahan untuk tidak memeluk wanita yang telah memberikan kebahagiaan tak terhingga ini.

***

Siap-siap Jen&Bin Family kedatangan anggota baru!!!!

Selamat mama Nini, Papa Mbin, Abang Uncuk, dan Abang Haru (soon).....

THE STORY OF JENBIN FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang